MEDAN- Pasangan calon Chairuman-Fadly menyatakan punya rencana untuk merubah paradigma pembangunan dan paradigma kekuasaan di Sumut.
“Kami siap melakukan perubahan paradigma pembangunan dan paradigma kekuasaan di Sumut,” ungkap cagubsu Chairuman Harahap saat menyampaikan paparan di depan 1000-an peserta pelatihan tenaga pelatih para saksi Pilgubsu 2013 yang digelar DPP Partai Golkar Sumut dan PPP Sumut di Asrama Haji Pangkalan Masyhur, Medan, Selasa (12/2).
Ia memaparkan, program pembangunan di Sumut yang selama ini masih berorientasi di perkotaan akan diubah lebih terkonsentrasi ke wilayah pedesaan. Karena desa yang sesungguhnya merupakan hulu pembangunan, selama ini masih minim sentuhan pembangunan sehingga menjadi faktor penyebab masih tingginya angka kemiskinan di provinsi berpenduduk sekitar 15 juta jiwa ini.
Meski pertumbuhan ekonomi Sumut disebut-sebut relatif tinggi, tetapi kinerja pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah selama ini dinilai masih belum mampu menekan angka kemiskinan secara signifikan. Fakta di lapangan menunjukkan, masih banyak desa sulit dijangkau dengan sarana transportasi darat karena kondisi jalan yang belum memadai.
Selain kondisi sejumlah badan jalan yang buruk, tidak sedikit desa di Sumut yang masih tergolong minim sentuhan pembangunan di bidang pertanian, perikanan, pendidikan dan kesehatan. Kondisi tersebut menyebabkan penduduk desa, kata Chairuman, mengalami kesulitan dalam berusaha untuk memperbaiki kesejahteraannya.
“Masalah ketimpangan ekonomi dan pembangunan yang sudah berlangsung lama di Sumut tidak boleh dibiarkan berlarut,” ucap anggota Komisi VI DPR RI ini. (rel/ton)
MEDAN- Pasangan calon Chairuman-Fadly menyatakan punya rencana untuk merubah paradigma pembangunan dan paradigma kekuasaan di Sumut.
“Kami siap melakukan perubahan paradigma pembangunan dan paradigma kekuasaan di Sumut,” ungkap cagubsu Chairuman Harahap saat menyampaikan paparan di depan 1000-an peserta pelatihan tenaga pelatih para saksi Pilgubsu 2013 yang digelar DPP Partai Golkar Sumut dan PPP Sumut di Asrama Haji Pangkalan Masyhur, Medan, Selasa (12/2).
Ia memaparkan, program pembangunan di Sumut yang selama ini masih berorientasi di perkotaan akan diubah lebih terkonsentrasi ke wilayah pedesaan. Karena desa yang sesungguhnya merupakan hulu pembangunan, selama ini masih minim sentuhan pembangunan sehingga menjadi faktor penyebab masih tingginya angka kemiskinan di provinsi berpenduduk sekitar 15 juta jiwa ini.
Meski pertumbuhan ekonomi Sumut disebut-sebut relatif tinggi, tetapi kinerja pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah selama ini dinilai masih belum mampu menekan angka kemiskinan secara signifikan. Fakta di lapangan menunjukkan, masih banyak desa sulit dijangkau dengan sarana transportasi darat karena kondisi jalan yang belum memadai.
Selain kondisi sejumlah badan jalan yang buruk, tidak sedikit desa di Sumut yang masih tergolong minim sentuhan pembangunan di bidang pertanian, perikanan, pendidikan dan kesehatan. Kondisi tersebut menyebabkan penduduk desa, kata Chairuman, mengalami kesulitan dalam berusaha untuk memperbaiki kesejahteraannya.
“Masalah ketimpangan ekonomi dan pembangunan yang sudah berlangsung lama di Sumut tidak boleh dibiarkan berlarut,” ucap anggota Komisi VI DPR RI ini. (rel/ton)