30 C
Medan
Monday, October 28, 2024
spot_img

Libur Imlek, Penumpang KA Meningkat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara (Sumut), terjadi kenaikan jumlah penumpang di masa Tahun Baru Imlek.

SEPI: Penumpang kereta api Sumut tampak sepi sejak wabah corona. PT KAI Divisi Regional Wilayah I Sumut saat ini membatasi jumlah penumpang.
Ilustrasi.

“Kalau kita lihat rata rata selama masa libur Imlek ini, 3.500 penumpang setiap harinya,” ungkap Manager Humas P KAI Divre I Sumut, Mahendro Trang Bawono saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (14/2).

Mahendro menyebutkan angka tersebut relatif sama dengan kondisi weekend atau akhir pekan. Namun, begitu pelayanan tetap terus dimaksimalkan secara profesional dalam melayani masyarakat menggunakan kereta di Sumut inin

“Akan tetapi memang jika dibandingkan dengan weekday, ada peningkatan karena rata rata harian weekday hanya 2.500-an. Tapi, jika perbandingannya weekend dan weekend sama aja,” kata Mahendro.

Sebelumnya, PT KAI Divre I Sumut memberlakukan perubahan jadwal keberangkatan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1385 Tahun 2020, tentang Penetapan Grafik Perjalanan Kereta Api Tahun (Gapeka) 2021 dan KP 1362 Tahun 2020 tentang Penetapan Lintas Pelayanan Perkeretaapian pada Gapeka 2021.

Vice President PT KAI Divre I Sumut, Daniel Johannes Hutabarat mengatakan perubahan jadwal perjalanan kereta api di Sumut, mulai berlaku sejak 10 Febuari 2021. Untuk itu, ia mengingatkan kepada masyarakat penggunaan kereta api untuk memperhatikan jadwal keberangkat yang sudah ditetapkan.

“Untuk memperhatikan kembali jadwal yang tertera pada tiket. Tujuannya agar pelanggan tidak tertinggal kereta karena sudah diberlakukannya Gapeka 2021,” ungkap Daniel dalam keterangan tertulis diterima.

Daniel menjelaskan Gapeka merupakan pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api. Mulai dari berangkat, berhenti, datang, bersilang dan penyusulan yang digambarkan secara grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.

“Terdapat berbagai faktor yang melatarbelakangi perubahan Gapeka dari 2019 ke 2021. Pertama, adanya penggantian rel yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan seperti di lintas Araskabau-Pematang Siantar,” kata Daniel.

Kemudian, lanjut Daniel, terdapat peningkatan angka puncak kecepatan di lintas Araskabu – Tebing Tinggi yang mencapai 60 km/jam dimana sebelumnya hanya 50 km/jam. Selanjutnya, KAI di Sumut terdapat penambahan lintas baru seperti Binjai-Besitang serta Bandar Tinggi-Kuala Tanjung.

“Dioperasikannya KA Perintis Cut Meutia pada lintas Krueng Geukueh-Krueng Mane (terletak di Cot Seurani, Muara Batu, Aceh Utara) serta akan dioperasikannya KA Perintis Amir Hamzah dan KA Perintis Datuk Belambangan pada tahun 2021 ini,” tutur Daniel.

Daniel kembali menjelaskan bahwa Gapeka 2021 dibuat untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan pelanggan akan layanan kereta api yang dapat diandalkan. Pada masa transisi, seluruh jajaran internal sudah siap. Tujuannya agar seluruh aspek seperti layanan tiket dan operasional kereta api berjalan lancar, selamat, aman, dan terkendali. “Penetapan Gapeka 2021 ini untuk menggantikan Gapeka 2019 yang sebelumnya digunakan oleh KAI,” pungkas Daniel.(gus/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara (Sumut), terjadi kenaikan jumlah penumpang di masa Tahun Baru Imlek.

SEPI: Penumpang kereta api Sumut tampak sepi sejak wabah corona. PT KAI Divisi Regional Wilayah I Sumut saat ini membatasi jumlah penumpang.
Ilustrasi.

“Kalau kita lihat rata rata selama masa libur Imlek ini, 3.500 penumpang setiap harinya,” ungkap Manager Humas P KAI Divre I Sumut, Mahendro Trang Bawono saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (14/2).

Mahendro menyebutkan angka tersebut relatif sama dengan kondisi weekend atau akhir pekan. Namun, begitu pelayanan tetap terus dimaksimalkan secara profesional dalam melayani masyarakat menggunakan kereta di Sumut inin

“Akan tetapi memang jika dibandingkan dengan weekday, ada peningkatan karena rata rata harian weekday hanya 2.500-an. Tapi, jika perbandingannya weekend dan weekend sama aja,” kata Mahendro.

Sebelumnya, PT KAI Divre I Sumut memberlakukan perubahan jadwal keberangkatan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1385 Tahun 2020, tentang Penetapan Grafik Perjalanan Kereta Api Tahun (Gapeka) 2021 dan KP 1362 Tahun 2020 tentang Penetapan Lintas Pelayanan Perkeretaapian pada Gapeka 2021.

Vice President PT KAI Divre I Sumut, Daniel Johannes Hutabarat mengatakan perubahan jadwal perjalanan kereta api di Sumut, mulai berlaku sejak 10 Febuari 2021. Untuk itu, ia mengingatkan kepada masyarakat penggunaan kereta api untuk memperhatikan jadwal keberangkat yang sudah ditetapkan.

“Untuk memperhatikan kembali jadwal yang tertera pada tiket. Tujuannya agar pelanggan tidak tertinggal kereta karena sudah diberlakukannya Gapeka 2021,” ungkap Daniel dalam keterangan tertulis diterima.

Daniel menjelaskan Gapeka merupakan pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api. Mulai dari berangkat, berhenti, datang, bersilang dan penyusulan yang digambarkan secara grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.

“Terdapat berbagai faktor yang melatarbelakangi perubahan Gapeka dari 2019 ke 2021. Pertama, adanya penggantian rel yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan seperti di lintas Araskabau-Pematang Siantar,” kata Daniel.

Kemudian, lanjut Daniel, terdapat peningkatan angka puncak kecepatan di lintas Araskabu – Tebing Tinggi yang mencapai 60 km/jam dimana sebelumnya hanya 50 km/jam. Selanjutnya, KAI di Sumut terdapat penambahan lintas baru seperti Binjai-Besitang serta Bandar Tinggi-Kuala Tanjung.

“Dioperasikannya KA Perintis Cut Meutia pada lintas Krueng Geukueh-Krueng Mane (terletak di Cot Seurani, Muara Batu, Aceh Utara) serta akan dioperasikannya KA Perintis Amir Hamzah dan KA Perintis Datuk Belambangan pada tahun 2021 ini,” tutur Daniel.

Daniel kembali menjelaskan bahwa Gapeka 2021 dibuat untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan pelanggan akan layanan kereta api yang dapat diandalkan. Pada masa transisi, seluruh jajaran internal sudah siap. Tujuannya agar seluruh aspek seperti layanan tiket dan operasional kereta api berjalan lancar, selamat, aman, dan terkendali. “Penetapan Gapeka 2021 ini untuk menggantikan Gapeka 2019 yang sebelumnya digunakan oleh KAI,” pungkas Daniel.(gus/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru