30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Target PAD Rp1,6 Triliun, Realisasi Hanya Rp288 M

ANDRI GINTING/SUMUT POS PAPAN REKLAME: Salah satu papan reklame yang terpajang di Jalan Suprapto, Medan.
ANDRI GINTING/SUMUT POS
PAPAN REKLAME: Salah satu papan reklame yang terpajang di Jalan Suprapto, Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Medan mengakui perolehan pendapatan asli daerah (PAD) menjelang akhir semester pertama di tahun anggaran 2015 belum maksimal.

Sebab, dari tager PAD Rp1,6 Triliun yang baru direalisasikan hanya Rp288 miliar atau sebesar 18 persen dari target yang telah ditetapkan.”Memang belum maksimal disemester pertama ini,”ujar Kepala BPKD Medan, Irwan Ritonga kepada Sumut Pos, Kamis (14/5).

Irwan mengatakan, tren perolehan PAD di semester awal ini belum maksimal karena masyarakat cenderung membayar pajak bumi bangunan (PBB) sesaat sebelum jatuh tempo. “Dari target PAD keseluruhan, PBB yang paling besar yakni Rp365 miliar,” jelasnya.

Secara otomatis, lanjut Irwan, minimnya perolehan PAD mempengaruhi rencana pembangunan daerah yang sudah dituangkan ke dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

Walaupun begitu, Irwan juga menambahkan, perencanaan kerja sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga banyak yang tidak maksimal. Sebab, di akhir tahun anggaran 2014 pihaknya mengeluarkan Surat Penyediaan Dana (SPD) sebesar Rp400 miliar untuk seluruh SKPD.

Namun, Rp360 miliar di antaranya tidak dapat dibayarkan karena SKPD tidak mengeluarkan Surat Permintaan Membayar (SPM). “Banyak alasan SKPD kalau kegiatan tidak berjalan karena tidak ada SPD, padahal Rp400 miliar sudah kita siapkan, tapi kenyataannya ketidakmampuan SKPD menjalankan kegiatan membuat Silpa menjadi besar,”jelasnya.

Anggota Komisi C DPRD Medan, Rajuddin Sagala menyayangkan minimnya perolehan PAD menjelang akhir semester pertama. Seharusnya, semester pertama Pemko Medan sudah mampu merealisasikan 50 persen PAD dari target yang telah ditetapkan. “Terlalu kecil 18 persen, sudah bulan berapa ini,”ketus Rajudin.

Politisi PKS itu meyakini tahun anggaran 2015 perolehan PAD tidak akan memenuhi target yang telah ditetapkan. “Target perolehan PAD tahun anggaran 2012,2013,2014 tidak tercapai, kemungkinan besar tahun ini juga seperti itu. Jadi 4 tahun berturut-turut target belum bisa tercapai,”sindirnya.

Dia menyayangkan setiap tahun perolehan PAD tidak tercapai, namun anggaran yang diajukan setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Bahkan, Rajudin menduga telah terjadi kebocoran perolahan PAD. “Saya yakin kalau Pemko Medan serius, pasti target bisa terpenuhi. Semua orang pasti memikirkan bahwa PAD Medan bocor, mengingat 3 tahun berturut-turut tidak terpenuhi target,” ujarnya.(dik/ila)

ANDRI GINTING/SUMUT POS PAPAN REKLAME: Salah satu papan reklame yang terpajang di Jalan Suprapto, Medan.
ANDRI GINTING/SUMUT POS
PAPAN REKLAME: Salah satu papan reklame yang terpajang di Jalan Suprapto, Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Medan mengakui perolehan pendapatan asli daerah (PAD) menjelang akhir semester pertama di tahun anggaran 2015 belum maksimal.

Sebab, dari tager PAD Rp1,6 Triliun yang baru direalisasikan hanya Rp288 miliar atau sebesar 18 persen dari target yang telah ditetapkan.”Memang belum maksimal disemester pertama ini,”ujar Kepala BPKD Medan, Irwan Ritonga kepada Sumut Pos, Kamis (14/5).

Irwan mengatakan, tren perolehan PAD di semester awal ini belum maksimal karena masyarakat cenderung membayar pajak bumi bangunan (PBB) sesaat sebelum jatuh tempo. “Dari target PAD keseluruhan, PBB yang paling besar yakni Rp365 miliar,” jelasnya.

Secara otomatis, lanjut Irwan, minimnya perolehan PAD mempengaruhi rencana pembangunan daerah yang sudah dituangkan ke dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

Walaupun begitu, Irwan juga menambahkan, perencanaan kerja sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga banyak yang tidak maksimal. Sebab, di akhir tahun anggaran 2014 pihaknya mengeluarkan Surat Penyediaan Dana (SPD) sebesar Rp400 miliar untuk seluruh SKPD.

Namun, Rp360 miliar di antaranya tidak dapat dibayarkan karena SKPD tidak mengeluarkan Surat Permintaan Membayar (SPM). “Banyak alasan SKPD kalau kegiatan tidak berjalan karena tidak ada SPD, padahal Rp400 miliar sudah kita siapkan, tapi kenyataannya ketidakmampuan SKPD menjalankan kegiatan membuat Silpa menjadi besar,”jelasnya.

Anggota Komisi C DPRD Medan, Rajuddin Sagala menyayangkan minimnya perolehan PAD menjelang akhir semester pertama. Seharusnya, semester pertama Pemko Medan sudah mampu merealisasikan 50 persen PAD dari target yang telah ditetapkan. “Terlalu kecil 18 persen, sudah bulan berapa ini,”ketus Rajudin.

Politisi PKS itu meyakini tahun anggaran 2015 perolehan PAD tidak akan memenuhi target yang telah ditetapkan. “Target perolehan PAD tahun anggaran 2012,2013,2014 tidak tercapai, kemungkinan besar tahun ini juga seperti itu. Jadi 4 tahun berturut-turut target belum bisa tercapai,”sindirnya.

Dia menyayangkan setiap tahun perolehan PAD tidak tercapai, namun anggaran yang diajukan setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Bahkan, Rajudin menduga telah terjadi kebocoran perolahan PAD. “Saya yakin kalau Pemko Medan serius, pasti target bisa terpenuhi. Semua orang pasti memikirkan bahwa PAD Medan bocor, mengingat 3 tahun berturut-turut tidak terpenuhi target,” ujarnya.(dik/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/