31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Penumpang Antre 2 Jam

MEDAN- Mesin X-Ray di terminal keberangkatan domestik Bandara Polonia Medanmengalami kerusakan, Jumat (14/6) kemarin. Akibatnya, ratusan penumpang yang akan masuk ke terminal itu terpaksa mengantre lebih dari 2 jam. Kerusakan X-Ray tersebut karena overload atau kerusakan pada bagian bahan baku X-Ray.

Ratusan penumpang yang akan berangkat dari terminal keberangkatan Polonia Medan kemarin berdesak-desakan hingga 2 jam lebih. Sebab, sistem check in dilakukan secara buka tutup. Untuk melewati X-Ray, hanya 5 penumpang yang boleh masuk. Pasalnya, dua mesin X-ray yang bisa digunakan, terpaksa hanya satu saja beroperasional akibat satu mesin X-Ray rusak.

Kerusakan mesin X-Ray terjadi di saat jam ramai penerbangan atau tepatnya pukul 12.00 WIB. Walaupun begitu, keadaan di terminal keberangkatan tetap aman karena security bandara langsung sigap.

Seorang penumpang Lion Air yang akan berangkat ke Jakarta, Doni Febriyanto sempat berteriak emosi saat memasuki terminal keberangkatan. “Pesawatku mau berangkat. Awas kalau aku telat ya. Mau AP II ganti tiket aku? Urusan kek gini saja kelen bisa salah. Kek mana mau maju?” ujarnya sambil teriak.

Pria yang mengaku sebagai pegawai swasta ini mengatakan, dirinya takut ditinggal pesawat karena antreannya sangat panjang. “Tas tak bisa disimpan di bagasi. Hanya bisa check in saja. Kek mana tas aku ini, susah aku bawanya,” gerutunya lagi.

Tak hanya Doni , hampir semua penumpang menggerutu kesal karena harus antre berdiri hingga dua jam. Selain takut ditinggal pesawat, kaki mereka juga terasa pegal. Mereka pun terus mengomel-ngomel meski tak teraik-teriak seperti Dony.

Plt Airport Service Manager Bandara Polonia Medan Priyo mengatakan, kerusakan mesin X-Ray karenakan salah satu spare part mengalami kerusakan. Akibatnya, mesin tersebut tidak dapat membaca apa isi dalam tas. “Spare partnya ada yang rusak, harus ganti. Jadi, kita membutuhkan waktu untuk memperbaikinya. Karena, spare part ini berhubungan dengan alarm. Alarm rusak, pemeriksaan barang bawaan penumpang tidak maksimal,” ujarnya.

Dijelaskannya, kerusakan pada spare part ini merupakan yang pertama kali terjadi di Bandara Polonia. Karena itu, membutuhkan waktu untuk memperbaikinya. “Kita punya cadangan spare part nya. Hanya saja, karena ini yang pertama kali, jadi sedikit membutuhkan waktu. Karena kita harus mempelajari sistemnya,” jelasnya.

Menurut Priyo, dalam menghadapi kejadian ini, ada beberapa kebijakan yang diberlakukan oleh Angkasa Pura II. Seperti meminta kerjasama maskapai agar tetap membuka check in hingga keberangkatan. Dan penumpang yang sudah check in tidak diperbolehkan untuk keluar dari terminal. “Saat antrean, siapa yang akan berangkat kita dahulukan untuk masuk. Selain itu, bagi pengantar tidak dibenarkan masuk. Sedangkan yang sudah check in tidak diperbolehkan keluar, karena kalau mau masuk dia harus antre lagi,” lanjutnya.
Dirinya mengaku menerima keluhan dari beberapa penumpang akibat masalah ini. Tetapi, karena memang ada kejadian tekhnis, pihaknya hanya bisa menjelaskan. “Kita jelaskan masalah yang sedang terjadi. Dan kita berjanji agar masalah ini tidak merugikan siapa pun,” tambahnya.

Sekitar pukul 14.30 wib, situasi sudah mulai normal. Dimana, tidak terlihat lagi antrean panjang di terminal keberangkatan. Walaupun begitu, mesin X-Ray masih 1 yang bisa dioperasikan. Sedangkan satu lagi, masih dalam perbaikan.
(ram)

MEDAN- Mesin X-Ray di terminal keberangkatan domestik Bandara Polonia Medanmengalami kerusakan, Jumat (14/6) kemarin. Akibatnya, ratusan penumpang yang akan masuk ke terminal itu terpaksa mengantre lebih dari 2 jam. Kerusakan X-Ray tersebut karena overload atau kerusakan pada bagian bahan baku X-Ray.

Ratusan penumpang yang akan berangkat dari terminal keberangkatan Polonia Medan kemarin berdesak-desakan hingga 2 jam lebih. Sebab, sistem check in dilakukan secara buka tutup. Untuk melewati X-Ray, hanya 5 penumpang yang boleh masuk. Pasalnya, dua mesin X-ray yang bisa digunakan, terpaksa hanya satu saja beroperasional akibat satu mesin X-Ray rusak.

Kerusakan mesin X-Ray terjadi di saat jam ramai penerbangan atau tepatnya pukul 12.00 WIB. Walaupun begitu, keadaan di terminal keberangkatan tetap aman karena security bandara langsung sigap.

Seorang penumpang Lion Air yang akan berangkat ke Jakarta, Doni Febriyanto sempat berteriak emosi saat memasuki terminal keberangkatan. “Pesawatku mau berangkat. Awas kalau aku telat ya. Mau AP II ganti tiket aku? Urusan kek gini saja kelen bisa salah. Kek mana mau maju?” ujarnya sambil teriak.

Pria yang mengaku sebagai pegawai swasta ini mengatakan, dirinya takut ditinggal pesawat karena antreannya sangat panjang. “Tas tak bisa disimpan di bagasi. Hanya bisa check in saja. Kek mana tas aku ini, susah aku bawanya,” gerutunya lagi.

Tak hanya Doni , hampir semua penumpang menggerutu kesal karena harus antre berdiri hingga dua jam. Selain takut ditinggal pesawat, kaki mereka juga terasa pegal. Mereka pun terus mengomel-ngomel meski tak teraik-teriak seperti Dony.

Plt Airport Service Manager Bandara Polonia Medan Priyo mengatakan, kerusakan mesin X-Ray karenakan salah satu spare part mengalami kerusakan. Akibatnya, mesin tersebut tidak dapat membaca apa isi dalam tas. “Spare partnya ada yang rusak, harus ganti. Jadi, kita membutuhkan waktu untuk memperbaikinya. Karena, spare part ini berhubungan dengan alarm. Alarm rusak, pemeriksaan barang bawaan penumpang tidak maksimal,” ujarnya.

Dijelaskannya, kerusakan pada spare part ini merupakan yang pertama kali terjadi di Bandara Polonia. Karena itu, membutuhkan waktu untuk memperbaikinya. “Kita punya cadangan spare part nya. Hanya saja, karena ini yang pertama kali, jadi sedikit membutuhkan waktu. Karena kita harus mempelajari sistemnya,” jelasnya.

Menurut Priyo, dalam menghadapi kejadian ini, ada beberapa kebijakan yang diberlakukan oleh Angkasa Pura II. Seperti meminta kerjasama maskapai agar tetap membuka check in hingga keberangkatan. Dan penumpang yang sudah check in tidak diperbolehkan untuk keluar dari terminal. “Saat antrean, siapa yang akan berangkat kita dahulukan untuk masuk. Selain itu, bagi pengantar tidak dibenarkan masuk. Sedangkan yang sudah check in tidak diperbolehkan keluar, karena kalau mau masuk dia harus antre lagi,” lanjutnya.
Dirinya mengaku menerima keluhan dari beberapa penumpang akibat masalah ini. Tetapi, karena memang ada kejadian tekhnis, pihaknya hanya bisa menjelaskan. “Kita jelaskan masalah yang sedang terjadi. Dan kita berjanji agar masalah ini tidak merugikan siapa pun,” tambahnya.

Sekitar pukul 14.30 wib, situasi sudah mulai normal. Dimana, tidak terlihat lagi antrean panjang di terminal keberangkatan. Walaupun begitu, mesin X-Ray masih 1 yang bisa dioperasikan. Sedangkan satu lagi, masih dalam perbaikan.
(ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/