32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

SBY ‘Dijual’ Urus Proyek di USU

Dugaan KKN Alkes di FK dan Pembangunan RS

MEDAN-Nama Nazaruddin makin sering disebut setelah belakangan terungkap BlackBerry Massanger (BBM) nya dengan Mindo Rosalina Manulang. Diantara perbincangan antara atasan dan bawahan itu, ada pembicaraan mengenai proyek Rumah Sakit Pendidikan USU.

Wartawan koran ini, kemarin (14/7), menemui seorang sumber di Biro Rektor USU. Dari pejabat di USU itu diketahui dengan jelas, Mindo Rosalina pernah bolak-balik Jakarta-Medan khusus melakukan lobi proyek Rumah Sakit Pendidikan USU. Mindo datang saat tender RS USU dilakukan 2009n
lalu, mengaku orang suruhan mantan bendahara Partai demokrat, Nazaruddin, dan membawa-bawa nama Ketua Dewam Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Dia (Rosalina, Red) memang pernah melobi petinggi-petinggi (di USU) agar bisa menangani pembangunan rumah sakit. Tapi meskipun dia menjual nama Nazaruddin dan menjual nama SBY, sesuai ketentuan, dia diperlakukan sama dengan pengusaha dalam proses tender. Perusahaannya kalah. Saya lupa nama perusahaan yang diikutkannya dalam tender tempo hari,” jelas sumber tersebut.

Kekalahan Nazaruddin ini diduga mendorong pihak Nazaruddin untuk membongkar dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di Fakultas Kedokteran USU. Ketika hal itu ditanyakan kepada sumber tersebut, dia tidak berani membenarkannya. “Kalau itu saya tidak tahu pasti. Tetapi mungkin saja,” katanya.

Sementara itu, Rektor USU Prof Syahril Pasaribu dengan tegas membantah pernah berhubungan dengan Mindo Rosalina. Menurutnya, percakapan yang dilakukan kedua orang tersebut melalui BBM bukan urusan USU. “Ya, gak urusan kita itu,” terangnya saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon selular, Kamis (14/7).

Terkait dugaan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) dalam tender pengadaan alat kesehatan dan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan USU, Syahril juga membantah. “Hingga saat ini pihak IDB yang bertanggung jawab dalam pentenderan pengadaan alat kesehatan dan Rumah Sakit Pendidikan USU ini. Jadi, adalah tidak benar jika tender ini sebagaimana sudah dibicarakan oleh pihak-pihak yang sama sekali tak ada hubungannya dengan Rumah Sakti Pendidikan USU,” tegasnya. (saz)

Dugaan KKN Alkes di FK dan Pembangunan RS

MEDAN-Nama Nazaruddin makin sering disebut setelah belakangan terungkap BlackBerry Massanger (BBM) nya dengan Mindo Rosalina Manulang. Diantara perbincangan antara atasan dan bawahan itu, ada pembicaraan mengenai proyek Rumah Sakit Pendidikan USU.

Wartawan koran ini, kemarin (14/7), menemui seorang sumber di Biro Rektor USU. Dari pejabat di USU itu diketahui dengan jelas, Mindo Rosalina pernah bolak-balik Jakarta-Medan khusus melakukan lobi proyek Rumah Sakit Pendidikan USU. Mindo datang saat tender RS USU dilakukan 2009n
lalu, mengaku orang suruhan mantan bendahara Partai demokrat, Nazaruddin, dan membawa-bawa nama Ketua Dewam Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Dia (Rosalina, Red) memang pernah melobi petinggi-petinggi (di USU) agar bisa menangani pembangunan rumah sakit. Tapi meskipun dia menjual nama Nazaruddin dan menjual nama SBY, sesuai ketentuan, dia diperlakukan sama dengan pengusaha dalam proses tender. Perusahaannya kalah. Saya lupa nama perusahaan yang diikutkannya dalam tender tempo hari,” jelas sumber tersebut.

Kekalahan Nazaruddin ini diduga mendorong pihak Nazaruddin untuk membongkar dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di Fakultas Kedokteran USU. Ketika hal itu ditanyakan kepada sumber tersebut, dia tidak berani membenarkannya. “Kalau itu saya tidak tahu pasti. Tetapi mungkin saja,” katanya.

Sementara itu, Rektor USU Prof Syahril Pasaribu dengan tegas membantah pernah berhubungan dengan Mindo Rosalina. Menurutnya, percakapan yang dilakukan kedua orang tersebut melalui BBM bukan urusan USU. “Ya, gak urusan kita itu,” terangnya saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon selular, Kamis (14/7).

Terkait dugaan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) dalam tender pengadaan alat kesehatan dan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan USU, Syahril juga membantah. “Hingga saat ini pihak IDB yang bertanggung jawab dalam pentenderan pengadaan alat kesehatan dan Rumah Sakit Pendidikan USU ini. Jadi, adalah tidak benar jika tender ini sebagaimana sudah dibicarakan oleh pihak-pihak yang sama sekali tak ada hubungannya dengan Rumah Sakti Pendidikan USU,” tegasnya. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/