22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Antisipasi Lonjakan Covid-19, Eks Hotel Soechi jadi Tempat Isolasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus Covid-19 di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan, terus mengalami lonjakan. Untuk mengantisipasi semakin melonjaknya pasien Covid-19 di ibukota Provinsi sumatera Utara ini, Pemko Medan menyiapkan beberapa lokasi untuk dijadikan tempat isolasi. Satu diantaranya, gedung eks Hotel Soechi di Jalan Cirebon Medan.

TINJAU: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution bersama Sekda Medan Wiriya Alrahman dan sejumlah kepala OPD meninjau gedung eks Novotel Soechi di Jalan Cirebon, Medan Kota, yang akan digunakan sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan, Rabu (14/7).

GEDUNG yang merupakan aset Pemko Medan itu, sudah setahun ini kosong. Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, saat ini tengah menyiapkan gedung eks hotel bintang 4 itu sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Langkah tersebut diambil Bobby, mengingat hingga saat ini proses isolasi bagi masyarakat yang terpapar Covid-19 belum maksimal. Apalagi saat ini, ada banyak masyarakat yang tinggal dalam satu rumah, namun dihuni lebih dari satu kepala keluarga.

“Sudah menetapkan eks Novotel Soechi itu sebagai tempat isolasi. Mungkin ke depannya, ini salah satu cara kita untuk mengajak masyarakat Kota Medan agar mau isolasi,” ucap Bobby Nasution usai meninjau bangunan yang berlokasi di Jalan Cirebon, Kecamatan Medan Kota itu, Rabu (14/7).

Dikatakan Bobby, fasilitas di hotel tersebut masih cukup memadai. Sehingga, hotel tersebut layak dijadikan tempat isolasi bagi masyarakat yang ingin menjaga kesehatannya. “Fasilitasnya sama dengan fasilitas hotel bintang empat yang dilengkapi dengan lapangan tenis untuk mereka bisa berolahraga ataupun senam pagi,” ujarnya.

Bobby juga menjelaskan, di hotel tersebut tersedia 247 kamar yang bisa digunakan pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Lantas bagaimana dengan alat-alat kesehatan untuk mendukung gedung Hotel Hotel Soechi sebagai tempat isolasi pasien Covid-19? Bobby pun memastikan, Pemko Medan dapat menyiapkannya dalam waktu tiga hari. Untuk merealisasikan rencana itu, Pemko Medan pun sudah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Pirngadi Medan. “Perlu perbaikan, dalam tiga hari ini akan bisa dibuka. Untuk alat-alat kesehatan sudah kita kerjasamakan dengan Rumah Sakit Pirngadi,” katanya.

Bobby yang saat itu didampingi Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman dan sejumlah pimpinan OPD terkait melihat-lihat setiap fasilitas ruangan yang tersedia, guna memastikan ruangan tersebut masih layak atau tidak untuk dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri.

Selain di Soechi, Pemko Medan juga telah menyiapkan sejumlah lokasi lainnya untuk dijadikan tempat isolasi, salah satunya yang sudah berjalan di gedung P4TK dan beberapa hotel di Kota Medan untuk dijadikan tempat isolasi mandiri ataupun rumah sakit darurat. Termasuk juga D-Glass Residence yang berlokasi di Jalan Gelas, Kelurahan Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah. Bobby didampingi Sekda Wiriya Alrahman dan Plt Kadis Kesehatan, Syamsul Arifin Nasution, dan Camat Medan Petisah, M Agha Novrian meninjau lokasi itu, Rabu (14/7) sekira pukul 10.30 WIB.

Dari parkir lantai III gedung tersebut, Bobby naik tangga ke lantai V untuk melihat kondisi ruangan isolasi. Sembari melihat kondisi ruangan, Bobby Nasution juga bertanya berbagai hal. Salah satu yang menjadi perhatian adalah belum selesainya lift bangunan tersebut.

Usai melakukan peninjauan, Bobby Nasution mengatakan, tempat ini belum memungkinkan untuk dijadikan lokasi penampungan isolasi. Salah satu alasannya adalah karena lift di gedung yang belum selesai 100 persen tersebut belum ada. “Setelah kita lihat kesiapannya, yang sekarang ini belum memungkinkan. Kita ingin memberikan kenyamanan kepada penderita Covid-19 yang harus melakukan isolasi,” ungkapnya.

Selain itu, Bobby juga meninjau ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) khusus pasien Covid-19 di RS Hermina, di Jalan Asrama Medan Helvetia. Menurut Bobby, berdasarkan data di Kota Medan saat ini, ada peningkatan BOR di setiap rumah sakit.

Tentunya dengan penambahan BOR yang dilakukan ini dapat menampung dan melayani masyarakat Kota Medan yang terpapar virus Covid-19 dan membutuhkan pelayanan kesehatan. “Untuk keseluruhan jumlah BOR di Kota Medan saat ini terjadi peningkatan dari 37 persen mencapai 50,01 persen dalam beberapa hari belakangan ini,” kata Bobby.

Meski begitu, lanjut Bobby, masih ada ditemukan beberapa rumah sakit yang ketersediaan BOR belum mencapai 30 persen, bahkan ada juga rumah sakit yang menutup tempat tidur untuk pasien Covid-19 dialihkan lagi untuk pasien umum. Tentunya ini sangat disayangkan karena seharusnya BOR di setiap rumah sakit bertambah ini malah berkurang.

“Pemko Medan terus mendorong agar rumah sakit yang ada untuk menyediakan tempat tidur bagi pasien Covid-19 berdasarkan aturan yakni 30 persen. Karenanya, penambahan BOR sebesar 48 persen RS Hermina ini dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lainnya untuk mengikuti jejaknya dengan menambahkan BOR di masing-masing rumah sakit sehingga Dapat melayani masyarakat khususnya pasien Covid-19, karena kesehatan masyarakat nomor 1 bagi kita,” jelas Bobby.

Selanjutnya Wali Kota Medan juga mengucapkan terima kasih kepada Rumah Sakit Hermina yang telah melakukan penambahan jumlah BOR untuk pasien Covid-19. Selain itu penambahan pelayanan kesehatan yakni ruangan Hemodialisa diharapkan dapat semakin meningkatkan pelayanan di rumah Sakit Hermina.

Sementara itu Dr Mine Mei, MARS, Direktur Rumah Sakit Hermina mengungkapkan, penambahan jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 sebesar 48 persen ini untuk mengantisipasi terjadinya antrean jumlah Pasien Covid-19. Sebab di rumah sakit ini pernah mengalami 100 persen tempat tidur khusus Pasien Covid-19 terisi. “Oleh karena itu kami menambahkan jumlah BOR dari 124 tempat tidur yang ada di rumah sakit Hermina, 60 tempat tidur disediakan Khusus pasien Covid-19. Selain itu penambahan ini juga sebagai langkah mengikuti ketentuan Pemerintah terkait dengan ketersediaan BOR di rumah Sakit,” jelasnya.

Direktur RS Hermina juga mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Medan yang telah meresmikan layanan kesehatan yang baru yakni pelayanan Hemodialisa. Menurutnya, layanan ini merupakan salah satu upaya RS Hermina dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Medan.

Selanjutnya dalam peninjauan ini, Wali Kota Medan juga menyapa warga yang sedang menunggu antrian untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, bahkan ada salah satu warga yang meminta doa kepada Bobby Nasution karena keluarganya saat ini tengah dirawat di rumah sakit Hermina akibat terpapar virus Covid-19. “Ibu yang sabar, saya pasti mendoakan kesembuhan untuk keluarga ibu yang kini dirawat. Ibu juga harus jaga kesehatan, jangan sampai ibu yang menjaga malah kesehatan ibu menurun,” ucap Bobby.

13 Juli, Sumut Catat Kasus Tertinggi

Sementara, berdasarkan data dari website infosumut.id, jumlah konfirmasi positif kumulatif Covid-19 di Sumatera Utara mengalami lonjakan tertinggi sepanjang pandemi. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut mencatat, ada 811 kasus konfirmasi positif kumulatif Covid-19 di Sumut per 13 Juli 2021.

Sehingga total konfirmasi positif kumulatif Covid-19 di Sumut mencapai 39.757 kasus. Sementara jumlah pasien Covid-19 di Sumut yang meninggal dunia per tanggal itu, tercatat ada sebanyak 10 orang, dan kini totalnya mencapai 1.257 orang. “Data tentang Covid-19 di seluruh daerah termasuk Sumatera Utara, sumbernya dari Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19 nasional. Hari ini kita peroleh info dari data pusat, di Sumut terjadi kenaikan yang terkonfirmasi sangat signifikan,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Irman Oemar menjawab wartawan, Rabu (14/7).

Melonjaknya kasus Covid-19 di Sumut, lanjut dia, membuat tim langsung menggalakkan program vaksinasi kepada masyarakat dan juga 3T, yakni testing (pemeriksaan dini), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan). “Tim sedang mengkaji apa penyebabnya, tapi yang pasti Pemprov Sumut saat ini sedang menggalakkan vaksinasi dan 3T,” ujarnya.

Di samping itu, masyarakat juga diminta disiplin akan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas diri dengan tidak keluar rumah bila tak ada hal yang mendesak. “Sementara ini, dengan kegiatan tracing didukung kesadaran yang meningkat, menyebabkan semakin riil kondisi di lapangan termasuk yang terkonfirmasi.

Oleh karena itu, gubernur selalu mengajak semua komponen masyarakat agar mematuhi instruksi dan anjuran pemerintah, seperti memakai masker, menghindari kerumunan serta ayo segera vaksin. Insha Allah dengan bersatu serta dengan pertolongan Allah SWT, masalah covid-19 di Sumut dapat kita atasi,” katanya.

Adapun update data Satgas Covid-19 Sumut per 13 Juli 2021, tercatat di Kota Medan terdapat 1.934 kasus konfirmasi positif aktif masyarakat yang terpapar virus Corona. Dan konfirmasi positif kumulatif Covid-19 di Medan menjadi 19.886 kasus. Di tanggal yang sama, di Kabupaten Deli Serdang tercatat ada 549 kasus konfirmasi positif aktif, sehingga total konfirmasi positif kumulatif Covid-19 mencapai 6.356 kasus. Kemudian Kabupaten Karo konfirmasi positif aktif ada sebanyak 204 kasus dan total konfirmasi positif kumulatif Covid-19 berjumlah 1.062 kasus. (map/prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus Covid-19 di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan, terus mengalami lonjakan. Untuk mengantisipasi semakin melonjaknya pasien Covid-19 di ibukota Provinsi sumatera Utara ini, Pemko Medan menyiapkan beberapa lokasi untuk dijadikan tempat isolasi. Satu diantaranya, gedung eks Hotel Soechi di Jalan Cirebon Medan.

TINJAU: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution bersama Sekda Medan Wiriya Alrahman dan sejumlah kepala OPD meninjau gedung eks Novotel Soechi di Jalan Cirebon, Medan Kota, yang akan digunakan sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan, Rabu (14/7).

GEDUNG yang merupakan aset Pemko Medan itu, sudah setahun ini kosong. Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, saat ini tengah menyiapkan gedung eks hotel bintang 4 itu sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Langkah tersebut diambil Bobby, mengingat hingga saat ini proses isolasi bagi masyarakat yang terpapar Covid-19 belum maksimal. Apalagi saat ini, ada banyak masyarakat yang tinggal dalam satu rumah, namun dihuni lebih dari satu kepala keluarga.

“Sudah menetapkan eks Novotel Soechi itu sebagai tempat isolasi. Mungkin ke depannya, ini salah satu cara kita untuk mengajak masyarakat Kota Medan agar mau isolasi,” ucap Bobby Nasution usai meninjau bangunan yang berlokasi di Jalan Cirebon, Kecamatan Medan Kota itu, Rabu (14/7).

Dikatakan Bobby, fasilitas di hotel tersebut masih cukup memadai. Sehingga, hotel tersebut layak dijadikan tempat isolasi bagi masyarakat yang ingin menjaga kesehatannya. “Fasilitasnya sama dengan fasilitas hotel bintang empat yang dilengkapi dengan lapangan tenis untuk mereka bisa berolahraga ataupun senam pagi,” ujarnya.

Bobby juga menjelaskan, di hotel tersebut tersedia 247 kamar yang bisa digunakan pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Lantas bagaimana dengan alat-alat kesehatan untuk mendukung gedung Hotel Hotel Soechi sebagai tempat isolasi pasien Covid-19? Bobby pun memastikan, Pemko Medan dapat menyiapkannya dalam waktu tiga hari. Untuk merealisasikan rencana itu, Pemko Medan pun sudah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Pirngadi Medan. “Perlu perbaikan, dalam tiga hari ini akan bisa dibuka. Untuk alat-alat kesehatan sudah kita kerjasamakan dengan Rumah Sakit Pirngadi,” katanya.

Bobby yang saat itu didampingi Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman dan sejumlah pimpinan OPD terkait melihat-lihat setiap fasilitas ruangan yang tersedia, guna memastikan ruangan tersebut masih layak atau tidak untuk dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri.

Selain di Soechi, Pemko Medan juga telah menyiapkan sejumlah lokasi lainnya untuk dijadikan tempat isolasi, salah satunya yang sudah berjalan di gedung P4TK dan beberapa hotel di Kota Medan untuk dijadikan tempat isolasi mandiri ataupun rumah sakit darurat. Termasuk juga D-Glass Residence yang berlokasi di Jalan Gelas, Kelurahan Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah. Bobby didampingi Sekda Wiriya Alrahman dan Plt Kadis Kesehatan, Syamsul Arifin Nasution, dan Camat Medan Petisah, M Agha Novrian meninjau lokasi itu, Rabu (14/7) sekira pukul 10.30 WIB.

Dari parkir lantai III gedung tersebut, Bobby naik tangga ke lantai V untuk melihat kondisi ruangan isolasi. Sembari melihat kondisi ruangan, Bobby Nasution juga bertanya berbagai hal. Salah satu yang menjadi perhatian adalah belum selesainya lift bangunan tersebut.

Usai melakukan peninjauan, Bobby Nasution mengatakan, tempat ini belum memungkinkan untuk dijadikan lokasi penampungan isolasi. Salah satu alasannya adalah karena lift di gedung yang belum selesai 100 persen tersebut belum ada. “Setelah kita lihat kesiapannya, yang sekarang ini belum memungkinkan. Kita ingin memberikan kenyamanan kepada penderita Covid-19 yang harus melakukan isolasi,” ungkapnya.

Selain itu, Bobby juga meninjau ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) khusus pasien Covid-19 di RS Hermina, di Jalan Asrama Medan Helvetia. Menurut Bobby, berdasarkan data di Kota Medan saat ini, ada peningkatan BOR di setiap rumah sakit.

Tentunya dengan penambahan BOR yang dilakukan ini dapat menampung dan melayani masyarakat Kota Medan yang terpapar virus Covid-19 dan membutuhkan pelayanan kesehatan. “Untuk keseluruhan jumlah BOR di Kota Medan saat ini terjadi peningkatan dari 37 persen mencapai 50,01 persen dalam beberapa hari belakangan ini,” kata Bobby.

Meski begitu, lanjut Bobby, masih ada ditemukan beberapa rumah sakit yang ketersediaan BOR belum mencapai 30 persen, bahkan ada juga rumah sakit yang menutup tempat tidur untuk pasien Covid-19 dialihkan lagi untuk pasien umum. Tentunya ini sangat disayangkan karena seharusnya BOR di setiap rumah sakit bertambah ini malah berkurang.

“Pemko Medan terus mendorong agar rumah sakit yang ada untuk menyediakan tempat tidur bagi pasien Covid-19 berdasarkan aturan yakni 30 persen. Karenanya, penambahan BOR sebesar 48 persen RS Hermina ini dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lainnya untuk mengikuti jejaknya dengan menambahkan BOR di masing-masing rumah sakit sehingga Dapat melayani masyarakat khususnya pasien Covid-19, karena kesehatan masyarakat nomor 1 bagi kita,” jelas Bobby.

Selanjutnya Wali Kota Medan juga mengucapkan terima kasih kepada Rumah Sakit Hermina yang telah melakukan penambahan jumlah BOR untuk pasien Covid-19. Selain itu penambahan pelayanan kesehatan yakni ruangan Hemodialisa diharapkan dapat semakin meningkatkan pelayanan di rumah Sakit Hermina.

Sementara itu Dr Mine Mei, MARS, Direktur Rumah Sakit Hermina mengungkapkan, penambahan jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 sebesar 48 persen ini untuk mengantisipasi terjadinya antrean jumlah Pasien Covid-19. Sebab di rumah sakit ini pernah mengalami 100 persen tempat tidur khusus Pasien Covid-19 terisi. “Oleh karena itu kami menambahkan jumlah BOR dari 124 tempat tidur yang ada di rumah sakit Hermina, 60 tempat tidur disediakan Khusus pasien Covid-19. Selain itu penambahan ini juga sebagai langkah mengikuti ketentuan Pemerintah terkait dengan ketersediaan BOR di rumah Sakit,” jelasnya.

Direktur RS Hermina juga mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Medan yang telah meresmikan layanan kesehatan yang baru yakni pelayanan Hemodialisa. Menurutnya, layanan ini merupakan salah satu upaya RS Hermina dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Medan.

Selanjutnya dalam peninjauan ini, Wali Kota Medan juga menyapa warga yang sedang menunggu antrian untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, bahkan ada salah satu warga yang meminta doa kepada Bobby Nasution karena keluarganya saat ini tengah dirawat di rumah sakit Hermina akibat terpapar virus Covid-19. “Ibu yang sabar, saya pasti mendoakan kesembuhan untuk keluarga ibu yang kini dirawat. Ibu juga harus jaga kesehatan, jangan sampai ibu yang menjaga malah kesehatan ibu menurun,” ucap Bobby.

13 Juli, Sumut Catat Kasus Tertinggi

Sementara, berdasarkan data dari website infosumut.id, jumlah konfirmasi positif kumulatif Covid-19 di Sumatera Utara mengalami lonjakan tertinggi sepanjang pandemi. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut mencatat, ada 811 kasus konfirmasi positif kumulatif Covid-19 di Sumut per 13 Juli 2021.

Sehingga total konfirmasi positif kumulatif Covid-19 di Sumut mencapai 39.757 kasus. Sementara jumlah pasien Covid-19 di Sumut yang meninggal dunia per tanggal itu, tercatat ada sebanyak 10 orang, dan kini totalnya mencapai 1.257 orang. “Data tentang Covid-19 di seluruh daerah termasuk Sumatera Utara, sumbernya dari Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19 nasional. Hari ini kita peroleh info dari data pusat, di Sumut terjadi kenaikan yang terkonfirmasi sangat signifikan,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Irman Oemar menjawab wartawan, Rabu (14/7).

Melonjaknya kasus Covid-19 di Sumut, lanjut dia, membuat tim langsung menggalakkan program vaksinasi kepada masyarakat dan juga 3T, yakni testing (pemeriksaan dini), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan). “Tim sedang mengkaji apa penyebabnya, tapi yang pasti Pemprov Sumut saat ini sedang menggalakkan vaksinasi dan 3T,” ujarnya.

Di samping itu, masyarakat juga diminta disiplin akan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas diri dengan tidak keluar rumah bila tak ada hal yang mendesak. “Sementara ini, dengan kegiatan tracing didukung kesadaran yang meningkat, menyebabkan semakin riil kondisi di lapangan termasuk yang terkonfirmasi.

Oleh karena itu, gubernur selalu mengajak semua komponen masyarakat agar mematuhi instruksi dan anjuran pemerintah, seperti memakai masker, menghindari kerumunan serta ayo segera vaksin. Insha Allah dengan bersatu serta dengan pertolongan Allah SWT, masalah covid-19 di Sumut dapat kita atasi,” katanya.

Adapun update data Satgas Covid-19 Sumut per 13 Juli 2021, tercatat di Kota Medan terdapat 1.934 kasus konfirmasi positif aktif masyarakat yang terpapar virus Corona. Dan konfirmasi positif kumulatif Covid-19 di Medan menjadi 19.886 kasus. Di tanggal yang sama, di Kabupaten Deli Serdang tercatat ada 549 kasus konfirmasi positif aktif, sehingga total konfirmasi positif kumulatif Covid-19 mencapai 6.356 kasus. Kemudian Kabupaten Karo konfirmasi positif aktif ada sebanyak 204 kasus dan total konfirmasi positif kumulatif Covid-19 berjumlah 1.062 kasus. (map/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/