Empat Hari Menjelang Lebaran
MEDAN-Menjelang Idul Fitri yang tinggal empat hari lagi berbagai pusat pembelanjaan di Kota Medan mulai dipadati pengun jung. Bukan hanya pengunjung dari Kota Medan, pengunjung dari luar daerah seperti Aceh dan Padang pun membanjiri pusat perbelanjaan di Medan.
Menurut Advertising dan Promotion Plaza Medan Fair, Tri Wahyudi, sejak 2 minggu menjelang lebaran, pengunjung terus bertambah untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Salah satunya adalah pakaian.
“Iya, sejak 2 minggu yang lalu pengunjung sudah bertambah. Sekarang per harinya pengunjung bertambah sekitar 10 hing ga 15 persen,” ujarnya. Dijelaskannya, selain pengunjung dari Kota Medan, banyak juga yang berbelanja kebutuhan lebaran yang berasal dari luar Medan seperti Aceh.
“Bisa kita lihat dari plat mobil yang masuk ke parkiran. Selain itu, dari struktur wajah kita kan bisa membedakan asal seseorang itu,” ujar Yudi. Diakuinya, selain produk fashion seperti baju, celana, sepatu yang paling diborong oleh pengunjung adalah produk makanan seperti kue kering yangn biasanya digunakan untuk menyambut tamu saat lebaran. Selain itu, hijab atau jilbab juga banyak diborong. “Kalau pakaian, banyak dipilih orang pakaian jenis gamis. Jilbab juga banyak yang pilih,” lanjutnya.
Sementara itu, Marcom Palladium Mall, Lenny Yun Manalu mengatakan bahwa saat ini kenaikan pengunjung untuk memenuhi kebutuhan saat lebaran sudah terlihat. Bahkan untuk saat ini, plaza yang terletak di Jalan Kapten Maulana Lubis ini bertambah sekitar 20 persen dari hari biasanya.
“Pengunjung kita juga berasal dari luar Kota Medan, bahkan ada yang berasal dari Aceh, Takengon, Tebingtinggi hingga Asahan,” ungkapnya.
Seperti di pusat pembelanjaan lainnya, pakaian dan kue kering yang paling banyak diborong.
“Produk yang dibutuhkan untuk lebaran yang paling banyak dibeli,” tambahnya.
Ketua Asosiasi Pusat Pembelanjaan Indonesia (Apepi) Sumu, Paulus Tami mengatakan, menjelang lebaran tahun ini, berbagai cara yang dilakukan untuk menarik pengunjung termasuk keamanan pengunjung dan pusat pembelanjaan.
“Kita sudah mengimbau agar pusat pembelanjaan proaktif menjaga keamanan. Kalau masalah diskon dan sebagainya tidak masalah, karena itu merupakan trik untuk menarik pelanggan,” ungkapnya. (ram)
