26.2 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Atasi Banjir, DPRD Medan Dukung Pemko Kebut Perbaikan Drainase, Solusi Lain, Bangun Sumur Resapan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Medan, Rudiawan Sitorus, mendukung Pemko Medan untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dan pembangunan drainase guna mengantisipasi terjadinya banjir di Kota Medan. Salah satu solusi atasi banjir dengan membangun sumur resapan.

“Solusi lain juga harus dipikirkan. Seperti sumur resapan, itu sangat bagus sekali. Sebab, air hujan yang turun bisa diserap terlebih dahulu dan tidak langsung mengalir ke rumah-rumah warga maupun terjadi genangan,” katanya, Senin (14/8).

Dikatakan Rudiawan, untuk mengatasi banjir di Kota Medan bukan hal yang mudah. Sebab dari hulu sampai hilir harus menjadi perhatian, sehingga penanganannya nantinya bisa dilakukan secara tepat.

“Dari masa ke masa Wali Kota Medan di-pimpin oleh siapapun, banjir di Kota Medan belum juga bisa teratasi. Maka dari itu, kita mendukung Pemko Medan untuk terus mengebut perbaikan drainase yang ada sekaligus mencari solusi lain membangun sumur resapan,” ujar­nya.

Terakhir, Rudiawan juga meminta Pemko Medan untuk terus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dalam normalisasi sungai-sungai yang ada maupun melintasi Kota Medan.

Hal yang sama dikatakan politisi Gerindra Medan, Dedy, mendorong agar pembangunan drainase di Kota Medan dapat selesai tepat waktu. “Kita harapkan semua (pengerjaan drainase) dapat selesai di akhir tahun ini, seperti yang ditargetkan oleh Pemko Medan,” ucap Dedy kepada Sumut Pos.

Tak hanya selesai tepat waktu, anggota DPRD Kota Medan ini juga berharap agar seluruh drainase yang dikerjakan betul-betul berfungsi secara efektif dalam mengalirkan debit air se-hingga dapat bekerja maksimal dalam mencegah banjir.

“Kita juga berharap agar jangan ada drainase yang dibangun sia-sia. Jangan ada drainase yang tidak berfungsi atau justru membuat genangan baru. Kita mau anggaran yang ada untuk pembangunan drainase ini betul-betul bermanfaat,” ujarnya.

Dinas SDABMBK, kata dia, harus benar-benar bekerja keras dalam membangun drainase yang baik dan terintegrasi untuk dapat mengalirkan air ke sungai. Mengingat, masalah pena-nganan banjir merupakan salah satu dari lima program prioritas Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

“Kita harus mendukung program Medan Tanpa Banjir yang digaungkan Wali Kota Me-dan, Pak Bobby Nasution. Kita harap, OPD terkait bisa memaksimalkan hal ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kabid Drainase Dinas SDABMBK Kota Medan, Gibson Panjaitan mengatakan, bahwa saat ini proses pengerjaan drainase tengah dilakukan di 21 Kecamatan di Kota Medan.

“Saat ini masih terus berlangsung pengerjaannya secara serentak. Ada beberapa kawasan yang pengerjaannya sudah selesai, namun kalau dikalkulasi sekitar 20 persen yang sudah selesai,” ucap Gibson.

Gibson menyebutkan, pihaknya menargetkan seluruh pengerjaan drainase selesai pada bulan Desember 2023 nanti.

Saat disinggung mengapa kawasan Lapang-an Merdeka yang terus banjir, Gibson menyebut bahwa hal itu dikarenakan adanya revitalisasi Lapangan Merdeka dan penataan kawasan Kota Lama Kesawan.

“Karena ada pengerjaan, tanah-tanah bekas galian itu akan masuk ke drainase. Sehingga, drainase terganggu dan banjir saat hujan turun. Tapi meski begitu, seminggu sekali kita tetap melakukan normalisasi di sana,” ujarnya.

Untuk kawasan Jalan Gatot Subroto dan sekitarnya, kata Gibson, semua muara air nya ke Sungai Sei Sikambing. Dan saat ini, pihaknya masih menunggu pengerjaan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) yang akan membuat sodetan dari Sungai Sei Sikambing ke Sei Belawan.

“Jadi nanti air dari Sungai Sei Sikambing akan diarahkan ke Sei Belawan, sehingga debit air nya berkurang. Saat ini masih tahap lelang di BWS dan ditargetkan selesai tahun ini juga. Sembari menunggu pengerjaan BWS, normalisasi terus kita lakukan bersama kelurahan dan kecamatan. Sebab kita tidak ingin menunggu karena keterbatasan waktu,” katanya.

Dalam mengatasi permasalahan banjir, sambung Gibson, pihaknya juga tengah melakukan normalisasi di pertemuan antara Sungai Sei Sikambing dan Sungai Deli.

“Saat ini masih digali karena sudah banyak sedimen-sedimen di sana. Dengan normalisasi itu, mudah-mudahan banjir di Kota Medan bisa teratasi,” pungkasnya.

Medan Memasuki Musim Hujan

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, tiga hari ke depan, Kota Medan masih diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Hal ini dikarenakan di Sumut sudah memasuki musim penghujan. Demikian disampaikan Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Nora Sinaga kepada Sumut Pos di Medan, Senin (14/8).

“Kota Medan diprakirakan berpotensi hujan ringan hingga lebat sampai tiga hari ke depan, dan juga Kota Medan sudah kembali memasuki musim hujan. Suhu udara berkisar antara 16-32 derajat Celcius di wilayah Sumut,” ujarnya.

Dijelaskannya, penyebab kondisi cuaca untuk saat ini dipengaruhi oleh adanya wilayah konvergensi di wilayah Pantai Timur Sumut. Hal ini mendukung adanya pertumbuhan awan yang cukup kuat, khususnya di wilayah Langkat, Medan, dan Deliserdang. “Selain itu, kondisi udara atas cukup labil atau jenuh yang semakin mendukung intensitas pertumbuhan awan penyebab hujan,” paparnya.

Karena itu, lanjutnya, pihaknya mengimbau masyarakat Medan agar waspada terhadap potensi terjadi hujan sedang hingga lebat disertai petir di sebagian wilayah pantai timur, lereng timur, pegunungan, lereng barat, dan pantai barat Sumut yang dapat menyebabkan banjir, longsor, genangan air, dan bencana hidrometeorologis lainnya. (map/dwi/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Medan, Rudiawan Sitorus, mendukung Pemko Medan untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dan pembangunan drainase guna mengantisipasi terjadinya banjir di Kota Medan. Salah satu solusi atasi banjir dengan membangun sumur resapan.

“Solusi lain juga harus dipikirkan. Seperti sumur resapan, itu sangat bagus sekali. Sebab, air hujan yang turun bisa diserap terlebih dahulu dan tidak langsung mengalir ke rumah-rumah warga maupun terjadi genangan,” katanya, Senin (14/8).

Dikatakan Rudiawan, untuk mengatasi banjir di Kota Medan bukan hal yang mudah. Sebab dari hulu sampai hilir harus menjadi perhatian, sehingga penanganannya nantinya bisa dilakukan secara tepat.

“Dari masa ke masa Wali Kota Medan di-pimpin oleh siapapun, banjir di Kota Medan belum juga bisa teratasi. Maka dari itu, kita mendukung Pemko Medan untuk terus mengebut perbaikan drainase yang ada sekaligus mencari solusi lain membangun sumur resapan,” ujar­nya.

Terakhir, Rudiawan juga meminta Pemko Medan untuk terus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dalam normalisasi sungai-sungai yang ada maupun melintasi Kota Medan.

Hal yang sama dikatakan politisi Gerindra Medan, Dedy, mendorong agar pembangunan drainase di Kota Medan dapat selesai tepat waktu. “Kita harapkan semua (pengerjaan drainase) dapat selesai di akhir tahun ini, seperti yang ditargetkan oleh Pemko Medan,” ucap Dedy kepada Sumut Pos.

Tak hanya selesai tepat waktu, anggota DPRD Kota Medan ini juga berharap agar seluruh drainase yang dikerjakan betul-betul berfungsi secara efektif dalam mengalirkan debit air se-hingga dapat bekerja maksimal dalam mencegah banjir.

“Kita juga berharap agar jangan ada drainase yang dibangun sia-sia. Jangan ada drainase yang tidak berfungsi atau justru membuat genangan baru. Kita mau anggaran yang ada untuk pembangunan drainase ini betul-betul bermanfaat,” ujarnya.

Dinas SDABMBK, kata dia, harus benar-benar bekerja keras dalam membangun drainase yang baik dan terintegrasi untuk dapat mengalirkan air ke sungai. Mengingat, masalah pena-nganan banjir merupakan salah satu dari lima program prioritas Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

“Kita harus mendukung program Medan Tanpa Banjir yang digaungkan Wali Kota Me-dan, Pak Bobby Nasution. Kita harap, OPD terkait bisa memaksimalkan hal ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kabid Drainase Dinas SDABMBK Kota Medan, Gibson Panjaitan mengatakan, bahwa saat ini proses pengerjaan drainase tengah dilakukan di 21 Kecamatan di Kota Medan.

“Saat ini masih terus berlangsung pengerjaannya secara serentak. Ada beberapa kawasan yang pengerjaannya sudah selesai, namun kalau dikalkulasi sekitar 20 persen yang sudah selesai,” ucap Gibson.

Gibson menyebutkan, pihaknya menargetkan seluruh pengerjaan drainase selesai pada bulan Desember 2023 nanti.

Saat disinggung mengapa kawasan Lapang-an Merdeka yang terus banjir, Gibson menyebut bahwa hal itu dikarenakan adanya revitalisasi Lapangan Merdeka dan penataan kawasan Kota Lama Kesawan.

“Karena ada pengerjaan, tanah-tanah bekas galian itu akan masuk ke drainase. Sehingga, drainase terganggu dan banjir saat hujan turun. Tapi meski begitu, seminggu sekali kita tetap melakukan normalisasi di sana,” ujarnya.

Untuk kawasan Jalan Gatot Subroto dan sekitarnya, kata Gibson, semua muara air nya ke Sungai Sei Sikambing. Dan saat ini, pihaknya masih menunggu pengerjaan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) yang akan membuat sodetan dari Sungai Sei Sikambing ke Sei Belawan.

“Jadi nanti air dari Sungai Sei Sikambing akan diarahkan ke Sei Belawan, sehingga debit air nya berkurang. Saat ini masih tahap lelang di BWS dan ditargetkan selesai tahun ini juga. Sembari menunggu pengerjaan BWS, normalisasi terus kita lakukan bersama kelurahan dan kecamatan. Sebab kita tidak ingin menunggu karena keterbatasan waktu,” katanya.

Dalam mengatasi permasalahan banjir, sambung Gibson, pihaknya juga tengah melakukan normalisasi di pertemuan antara Sungai Sei Sikambing dan Sungai Deli.

“Saat ini masih digali karena sudah banyak sedimen-sedimen di sana. Dengan normalisasi itu, mudah-mudahan banjir di Kota Medan bisa teratasi,” pungkasnya.

Medan Memasuki Musim Hujan

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, tiga hari ke depan, Kota Medan masih diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Hal ini dikarenakan di Sumut sudah memasuki musim penghujan. Demikian disampaikan Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Nora Sinaga kepada Sumut Pos di Medan, Senin (14/8).

“Kota Medan diprakirakan berpotensi hujan ringan hingga lebat sampai tiga hari ke depan, dan juga Kota Medan sudah kembali memasuki musim hujan. Suhu udara berkisar antara 16-32 derajat Celcius di wilayah Sumut,” ujarnya.

Dijelaskannya, penyebab kondisi cuaca untuk saat ini dipengaruhi oleh adanya wilayah konvergensi di wilayah Pantai Timur Sumut. Hal ini mendukung adanya pertumbuhan awan yang cukup kuat, khususnya di wilayah Langkat, Medan, dan Deliserdang. “Selain itu, kondisi udara atas cukup labil atau jenuh yang semakin mendukung intensitas pertumbuhan awan penyebab hujan,” paparnya.

Karena itu, lanjutnya, pihaknya mengimbau masyarakat Medan agar waspada terhadap potensi terjadi hujan sedang hingga lebat disertai petir di sebagian wilayah pantai timur, lereng timur, pegunungan, lereng barat, dan pantai barat Sumut yang dapat menyebabkan banjir, longsor, genangan air, dan bencana hidrometeorologis lainnya. (map/dwi/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/