32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Habiskan Rp10 M Uang Rakyat

Lagi, Anggota DPRD Sumut Melancong ke Luar Negeri

MEDAN- Senin (17/10) pekan depan, rencananya tiga komisi di DPRD Sumut berangkat ke luar negeri. Konon kabarnya, lawatan ke luar negeri tersebut dalam rangka kunjungan kerja (kunker).
Ketiga komisi DPRD Sumut yang akan terbang ke luar negeri itu yakni Komisi E ke Belanda dan Turki, Komisi D melancong ke Jepang, Korea Selatan dan Australia. Sementara Komisi C akan melawat ke Belanda.

Sebelumnya, tepatnya Selasa (20/9) lalu, Kunker ke luar negeri telah diprakarsai Komisi B DPRD Sumut yang tour ke Guangjou, Cina. Entah kebetulan atau atas dasar apa, rencana lawatan ke luar negeri tersebut, ternyata tidak kunjung mendapat izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Ditambah lagi, visa kunjungan juga menjadi kendala.

Terkait hal itu, Sekretaris DPRD Sumut Randiman Tarigan kepada wartawan, usai Salat Jumat mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima surat izin yang dimohonkan ke Kemendagri. Surat permohonan izin itu yang membuat dan menyampaikan ke Kemendagri adalah Biro Otonomi Daerah (Otda) Pemprovsu.

“Sampai tadi, izin kunker sejumlah komisi itu belum kita terima. Kapan izinnya turun belum tahu, karena bukan kami yang menangani,” katanya.

Mengenai penggunaan anggaran, Randiman menuturkan, pengelolaan keuangan disesuaikan dengan aturan dan kebutuhan kunker tersebut.
“Jumlah disesuaikan kebutuhan. Kalau di daerah tujuan kawasan Asia, bisa berbeda jumlah anggarannya dengan yang kunjungan ke Eropa,” katanya.

Sambungnya, untuk anggaran setiap anggota dewan, jumlah anggarannya berbeda-beda. Namun dalam APBD 2011, anggaran untuk kunker ke luar negeri ini jumlah keseluruhannya mencapai Rp10 miliar lebih.

Ketua Komisi E DPRD Sumut, Aduhot Simamora yang ditanya wartawan mengenai hal tersebut, enggan berkomentar. Namun, Aduhot mengakui, anggota Komisi E akan pergi ke dua negara yang berbeda.

“Yang perempuan ke Turki. Lainnya ke Belanda,” jelasnya.
Berbeda dengan keterangan Sekretaris DPRD Sumut Randiman Tarigan, Aduhot menyatakan, pihaknya sudah mendapatkan izin dari Kemendagri. Yang tinggal untuk diselesaikan adalah masalah visa karena visa diurus oleh masing-masing anggota dewan.

“Kalau kunjungan ke Turki, dewan didamping Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut. Di sana maksudnya untuk menambah wawasan tentang kebudayaan,” bebernya.

Berbedanya tujuan antar anggota Komisi E dalam rangka kunker tersebut, dikatakannya, bukan dikarenakan terjadi perpecahan. Namun, karena bertujuan untuk menggali informasi yang didapatkan, supaya bisa lebih berguna bagi ke Sumut.

Sementara untuk Komisi D dan Komisi C, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari sejumlah staf di masing-masing komisi itu, keberangkatan anggota Dewan belum bisa dipastikan. “Belum tahu kapan berangkat. Masih dibahas lagi,” kata seorang staf di Komisi C.

Anggota Komisi D DPRD Sumut, Muhammad Nasir kepada wartawan membenarkan, Komisi D akan melawat ke Jepang dan Australia. Ke Jepang untuk mempelajari persoalan lingkungan bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH). Sementara ke Australia melihat pembangunan dan ekonomi khususnya bidang fisik bersama Dinas Bina Marga Sumut.
“Saya tidak tahu jadwalnya. Karena saya sendiri tidak akan berangkat kunker,” katanya.(ari)

Lagi, Anggota DPRD Sumut Melancong ke Luar Negeri

MEDAN- Senin (17/10) pekan depan, rencananya tiga komisi di DPRD Sumut berangkat ke luar negeri. Konon kabarnya, lawatan ke luar negeri tersebut dalam rangka kunjungan kerja (kunker).
Ketiga komisi DPRD Sumut yang akan terbang ke luar negeri itu yakni Komisi E ke Belanda dan Turki, Komisi D melancong ke Jepang, Korea Selatan dan Australia. Sementara Komisi C akan melawat ke Belanda.

Sebelumnya, tepatnya Selasa (20/9) lalu, Kunker ke luar negeri telah diprakarsai Komisi B DPRD Sumut yang tour ke Guangjou, Cina. Entah kebetulan atau atas dasar apa, rencana lawatan ke luar negeri tersebut, ternyata tidak kunjung mendapat izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Ditambah lagi, visa kunjungan juga menjadi kendala.

Terkait hal itu, Sekretaris DPRD Sumut Randiman Tarigan kepada wartawan, usai Salat Jumat mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima surat izin yang dimohonkan ke Kemendagri. Surat permohonan izin itu yang membuat dan menyampaikan ke Kemendagri adalah Biro Otonomi Daerah (Otda) Pemprovsu.

“Sampai tadi, izin kunker sejumlah komisi itu belum kita terima. Kapan izinnya turun belum tahu, karena bukan kami yang menangani,” katanya.

Mengenai penggunaan anggaran, Randiman menuturkan, pengelolaan keuangan disesuaikan dengan aturan dan kebutuhan kunker tersebut.
“Jumlah disesuaikan kebutuhan. Kalau di daerah tujuan kawasan Asia, bisa berbeda jumlah anggarannya dengan yang kunjungan ke Eropa,” katanya.

Sambungnya, untuk anggaran setiap anggota dewan, jumlah anggarannya berbeda-beda. Namun dalam APBD 2011, anggaran untuk kunker ke luar negeri ini jumlah keseluruhannya mencapai Rp10 miliar lebih.

Ketua Komisi E DPRD Sumut, Aduhot Simamora yang ditanya wartawan mengenai hal tersebut, enggan berkomentar. Namun, Aduhot mengakui, anggota Komisi E akan pergi ke dua negara yang berbeda.

“Yang perempuan ke Turki. Lainnya ke Belanda,” jelasnya.
Berbeda dengan keterangan Sekretaris DPRD Sumut Randiman Tarigan, Aduhot menyatakan, pihaknya sudah mendapatkan izin dari Kemendagri. Yang tinggal untuk diselesaikan adalah masalah visa karena visa diurus oleh masing-masing anggota dewan.

“Kalau kunjungan ke Turki, dewan didamping Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut. Di sana maksudnya untuk menambah wawasan tentang kebudayaan,” bebernya.

Berbedanya tujuan antar anggota Komisi E dalam rangka kunker tersebut, dikatakannya, bukan dikarenakan terjadi perpecahan. Namun, karena bertujuan untuk menggali informasi yang didapatkan, supaya bisa lebih berguna bagi ke Sumut.

Sementara untuk Komisi D dan Komisi C, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari sejumlah staf di masing-masing komisi itu, keberangkatan anggota Dewan belum bisa dipastikan. “Belum tahu kapan berangkat. Masih dibahas lagi,” kata seorang staf di Komisi C.

Anggota Komisi D DPRD Sumut, Muhammad Nasir kepada wartawan membenarkan, Komisi D akan melawat ke Jepang dan Australia. Ke Jepang untuk mempelajari persoalan lingkungan bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH). Sementara ke Australia melihat pembangunan dan ekonomi khususnya bidang fisik bersama Dinas Bina Marga Sumut.
“Saya tidak tahu jadwalnya. Karena saya sendiri tidak akan berangkat kunker,” katanya.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/