PHILLIP ISLAND- Jalan Casey Stoner untuk segera mengunci gelar juara dunia MotoGP di hadapan publiknya, terbuka kian lebar. Dalam dua sesi latihan yang berlangsung kemarin (14/10) di sirkuit Phillip Island, dia selalu menjadi yang tercepat. Meski demikian, pembalap Repsol Honda itu belum menyatakan kepuasannya.
Dengan keunggulan 40 poin dari juara bertahan Jorge Lorenzo (Yamaha Factory), Stoner berpeluang memastikan gelar juara di Phillip Island. Syaratnya, dia meraih 10 poin lebih banyak dari Lorenzo. Jika itu terjadi, maka poin Stoner tak mungkin lagi dikejar Lorenzo di dua seri tersisa.
Stoner yang sekaligus membawa misim menang lima kali beruntun di Australia menciptakan waktu terbaik 1menit 30,745 detik. Dengan catatan waktu tersebut, dia unggul 0,269 detik dari peringkat kedua waktu tercepat Lorenzo. Kedua pembalap itu menciptakan waktu terbaiknya di sesi pertama. Mereka tak mampu mendapatkan peningkatan di sesi berikutnya.
“Saya tak merasa sangat nyaman dengan motor kami hari ini. Tapi saya yakin kami bisa meraih peningkatan yang besar,” ujar Stoner.
Repsol Honda mengubah sedikit setting motor Stoner pada sesi latihan kedua. Itu tak lepas dari kecelakaan kecil yang menimpa Stoner di sesi pertama. Tapi, pergantian setting tak mampu membuat Stoner lebih nyaman, yang imbasnya juga berpengaruh pada catatan waktu terbaiknya.
“Lintasan sedikit terasa bergelombang dari pada tahun lalu, akan sangat sulit membuat motor terasa 100 persen karena sirkuit membuat banyak hal jadi buruk,” ungkap juara dunia 2007 itu.
“Secara umum, Honda lebih baik dalam aspek tertentu, tapi lintasan bergelombang membuat sulit membandingkannya di beberapa area.Masih banyak pekerjaan sebelum kami menemukan setting tepat untuk balapan dan kami bisa jauh lebih cepat,” terangnya.
Kesulitan akibat trek yang bergelombang ternyata turut merugikan dua rekan setim Stoner, Andrea Dovizioso dan Dani Pedrosa. Mereka gagal masuk tiga besar, karena hanya berada di posisi keenam dan ketujuh. Tidak ratanya permukaan lintasan membuat mereka kesulitan memastikan setting ban yang dipakai.
Masalah besar juga dihadapi pembalap tim satelit Honda Gresini, Marco Simoncelli. Dia memang menjadi satu-satunya pembalap dalam deretan tiga besar yang mampu meraih perbaikan catatan waktu dari sesi pertama ke sesi kedua. Namun, di setiap sesi dia mengalami kecelakaan. Kedua kecelkaan terjadi di tikungan 10.
“Dua kecelakaan itu sanga berbeda, di pagi hari karena kehilangan grip ban depan, dan di siang hari giliran yang belakang. Tapi, tiap kejadian membuat saya tahu yang salah. Karena itu saya senang dan tetap tenang,” beber Simoncelli.
Kesulitan yang dihadapi Honda tersebut seharusnya menjadi keuntungan besar bagi Lorenzo. Pembalap Spanyol itu bisa menggagalkan pesta Stoner di Phillipa Island asalkan tetap masuk podium. Namun, kemenangan akan menjadi hal yang lebih baik, mengingat setelah balapan akhir pekan ini masih ada dua lomba lagi.(ady/jpnn)