29 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Penutup Limbah Hilang, PDAM Tirtanadi Diminta Bertindak

Agusman/sumut pos
HILANG: Penutup limbah PDAM Tirtanadi yang hilang di Jalan Medan Area Selatan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak tahun 1991, sepanjang Jalan Medan Area Selatan telah menjadi tempat saluran air limbah milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi di Medan. Tak heran bila melalui jalan tersebut, maka tiap beberapa meter dapat dijumpai pipa yang tertutup besi menyerupai sumur.

Namun apa jadinya, bila besi sebarat 10 kg yang menutup saluran pipa limbah tersebut hilang dicuri oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Tentunya, akan membayakan bagi pengguna Jalan Medan Area Selatan persisnya di depan Gang Delapan.

Menurut Kepala Lingkungan 8, Kelurahan Sukaramai I, Kecamatan Medan Area, Sabari, penutup limbah itu hilang sejak Sabtu (13/10) kemarin.

“Sudah dari kemarin (Sabtu) hilang. Warga sini tak tau siapa yang mencurinya,” ujarnya saat ditemui Sumut Pos, Minggu (14/10).

Apalagi kata dia, hilangnya penutup limbah itu, hanya beberapa meter saja dari kediamannya. “Pada hal rumah saya ini poskamling, warga yang berjaga biasa sampai jam 3 pagi. Untuk mengangkatnya saja, diperlukan 2 orang itu,” katanya.

Ternyata, hilangnya penutup limbah ini bukan kali ini saja terjadi. Sabari membeberkan, paling tidak sudah lebih dari 3 kali penutup limbah di sepanjang Jalan Medan Area Selatan hilang.

“Sudah sering, ada 5 kali kalau tidak salah. Karna memang ada beberapa penutup limbah yang longgar dan gampang terbuka dilanggar-langgar mobil. Yang terbuka itulah yang dicuri orang,” sebutnya.

Dia mengaku telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak PDAM. Namun hingga kini, belum ada realisasi yang dilakukan.

“Sudah saya lapor ke PDAM di Jalan Garuda. Tapi belum ada juga ditutup mereka,” sesal Sabari.

Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya kecelakaan, Sabari bersama warga membentangkan batang kayu dengan tulisan ‘hati-hati’ sebagai tanda bahaya bagi pengendara mobil dan sepedamotor.

“Kalau tidak diberi tanda bisa bahaya bagi pengendara. Lubangnya saja dalamnya 5 meter kebawah,” katanya.

Untuk itu, Sabari menyarankan agar pihak PDAM mengecor sisi lubang dengan semen yang lebih tinggi. Gunanya, selain tidak gampang hilang, juga tidak longgar jika dilalui kendaraan.

“Kalau bisa dicor lebih tinggi, apalagi jalan ini kan mau diaspal sebentar lagi. Jadi antara aspal dengan coran bisa sama rata nantinya,” pungkasnya.

Amatan wartawan, jika dilihat kedalam lubang yang menganga ditengah Jalan Medan Area Selatan tersebut, maka terlihat air kotor bercampur sampah. Sementara pengendara tampak berhati-hati bila melalui jalan tersebut. (man)

Agusman/sumut pos
HILANG: Penutup limbah PDAM Tirtanadi yang hilang di Jalan Medan Area Selatan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak tahun 1991, sepanjang Jalan Medan Area Selatan telah menjadi tempat saluran air limbah milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi di Medan. Tak heran bila melalui jalan tersebut, maka tiap beberapa meter dapat dijumpai pipa yang tertutup besi menyerupai sumur.

Namun apa jadinya, bila besi sebarat 10 kg yang menutup saluran pipa limbah tersebut hilang dicuri oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Tentunya, akan membayakan bagi pengguna Jalan Medan Area Selatan persisnya di depan Gang Delapan.

Menurut Kepala Lingkungan 8, Kelurahan Sukaramai I, Kecamatan Medan Area, Sabari, penutup limbah itu hilang sejak Sabtu (13/10) kemarin.

“Sudah dari kemarin (Sabtu) hilang. Warga sini tak tau siapa yang mencurinya,” ujarnya saat ditemui Sumut Pos, Minggu (14/10).

Apalagi kata dia, hilangnya penutup limbah itu, hanya beberapa meter saja dari kediamannya. “Pada hal rumah saya ini poskamling, warga yang berjaga biasa sampai jam 3 pagi. Untuk mengangkatnya saja, diperlukan 2 orang itu,” katanya.

Ternyata, hilangnya penutup limbah ini bukan kali ini saja terjadi. Sabari membeberkan, paling tidak sudah lebih dari 3 kali penutup limbah di sepanjang Jalan Medan Area Selatan hilang.

“Sudah sering, ada 5 kali kalau tidak salah. Karna memang ada beberapa penutup limbah yang longgar dan gampang terbuka dilanggar-langgar mobil. Yang terbuka itulah yang dicuri orang,” sebutnya.

Dia mengaku telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak PDAM. Namun hingga kini, belum ada realisasi yang dilakukan.

“Sudah saya lapor ke PDAM di Jalan Garuda. Tapi belum ada juga ditutup mereka,” sesal Sabari.

Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya kecelakaan, Sabari bersama warga membentangkan batang kayu dengan tulisan ‘hati-hati’ sebagai tanda bahaya bagi pengendara mobil dan sepedamotor.

“Kalau tidak diberi tanda bisa bahaya bagi pengendara. Lubangnya saja dalamnya 5 meter kebawah,” katanya.

Untuk itu, Sabari menyarankan agar pihak PDAM mengecor sisi lubang dengan semen yang lebih tinggi. Gunanya, selain tidak gampang hilang, juga tidak longgar jika dilalui kendaraan.

“Kalau bisa dicor lebih tinggi, apalagi jalan ini kan mau diaspal sebentar lagi. Jadi antara aspal dengan coran bisa sama rata nantinya,” pungkasnya.

Amatan wartawan, jika dilihat kedalam lubang yang menganga ditengah Jalan Medan Area Selatan tersebut, maka terlihat air kotor bercampur sampah. Sementara pengendara tampak berhati-hati bila melalui jalan tersebut. (man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/