25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

PLN UID Sumut Resmikan Program TJSL Desa Berdaya dan Bina Ternak

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Utara (UID Sumut) bersama mitra program Baitulmaal Muamalat (BMM) Sumut meresmikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di dua titik lokasi yang berada di Sumut, pada Kamis (12/10) lalu.

Program-program yang dihadirkan merupakan bentuk kepedulian PLN UID Sumut dalam mendukung peningkatan kapasitas masyarakat, seperti halnya Program Desa Berdaya PLN yang berada di Desa Sialang, Kec. Bangun Purba, Kab. Deli Serdang. Program ini berfokus pada 3 (tiga) pilar yaitu pendidikan, lingkungan dan ekonomi.

Program Desa Berdaya dilakukan bersama warga desa dengan didahului melakukan pemetaan sosial dan mendiskusikan serta memutuskan bersama program yang dibutuhkan oleh perangkat desa, komunitas masayarakat desa dan diselaraskan dengan tujuan pembangunan desa.

Fokus program hasil pemetaan yang dilakukan, maka melalui pendampingan BMM, Desa Berdaya fokus kepada isu lingkungan di antaranya penanaman pohon tabebuya, pembuatan taman desa, dan bank sampah. Sedangkan unsur perekonomian, dibentuk kelompok perikanan lele sangkuriang, UMKM binaan, gudang kompos hingga rumah maggot.

Manager Project, Huda Pratama menjelaskan, untuk Desa Berdaya PLN dijalankan dalam 9 program pemberdayaan. “Untuk Desa Berdaya PLN ini kita melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari anak-anak hingga orang tua, program ini dimaksimalkan hingga terbentuklah masyarakat yang mandiri, berintelektual tinggi dan bisa mengelola lingkungan yang asri dan menajdi berdaya di desa sendiri,” ujarnya.

Mewakili PLN UID Sumut, Manager PLN UP3 Lubukpakam, Hiro Pingkir Pardede menambahkan, hadirnya program TJSL seperti Desa Berdaya ditekankan kepada program yang unik dan memiliki daya jual.

“Seperti halnya program Bank Sampah, masyarakat di edukasi dan diajak untuk memisahkan sampah organik dan non organik kemudian dari hasil kompos bisa diberdayakan kepada peternak lele sangkuriang,” jelas Hiro.

Dikatakannya, PLN UID Sumut juga merangkul konsultan pemberdayaan agar program TJSL ini bisa diukur pada akhir program. “Kenapa kami menggunakan konsultan dalam hal ini BMM Sumut, agar adanya pembinaan dan pendampingan. Kami membutuhkan mitra yang memang paham dan sudah berkecimpung dalam implimentasinya,” tegasnya.

Program ini, sambungnya, juga memberikan warna baru pada setiap kelompok yang bergabung, seperti halnya Saleh. Anak muda berusia 19 tahun tersebut mengucapkan syukur karena bisa belajar tenttang budidaya maggot yang bisa diolah untuk menjadi usaha bernilai ekonomis guna memberikan penambahan pendapatan.

“Saya baru tahu ternyata maggot ini sangat berpotensi karena bisa dijual, lalu pengolahannya juga mudah bisa dari sampah organik untuk makanan magggotnya sendiri. Kedepannya ilmu yang saya dapatkan ini akan saya fokuskan dan kembangkan untuk menjadi profesi saya di Desa Sialang,” harapnya.

Kepala Perwakilan BMM Sumut, Budi Syahputra juga menjelaskan, bahwasanya Desa Berdaya PLN telah membangun kolaborasi dengan seluruh pemerintah desa hingga kabupaten agar program ini menjadi salah satu prestasi untuk semua yang terlibat. Hadirnya program ini memiliki perjalanan yang panjang, dimulai dari turunnya BMM Sumut dalam melakukan pemetaan sosial.

“Desa Berdaya PLN merupakan hasil pemetaan sosial antara kami dengan seluruh elemen masyarakat untuk melihat potensi yang ada di masyarakat kemudian diselaraskan dengan visi misi PLN UID Sumut hingga hadirlah Program Desa Berdaya PLN yang diharapkan akan memberikan kemandirian ekonomi kepada masyarakat untuk 3 sampai 5 tahun ke depan,” tutupnya.

Adapun, selain Desa Berdaya, PLN UID Sumut bersama BMM juga menyasar kepada millenial yang berpotensi untuk dikembangkan melalui program pemberdayaan. Seperti halnya program Bina Ternak Cahaya yang melibatkan sepuluh anak muda Kelurahan Tunggurono, Binjai.

Dengan memberikan bantuan 162 ekor bibit domba, PLN UID Sumut membangun beberapa prasarana pendukung Program Bina Ternak PLN seperti adanya prasarana Rumah Potong Hewan (RPH), juga dilengkapi dengan adanya gudang pakan, gudang kompos, dan juga kandang.

“Program TJSL sendiri bagi PLN bertujuan mendukung kegiatan ekonomi produktif untuk masyarakat yang dalam hal ini kalangan millennial, dan tentunya dengan hadirnya Bina Ternak bisa membuka lapangan kerja,” Manager PLN UP3 Binjai, Arief Rahman Hakim.

Miftah Farid, mahasiswa peternakan semester akhir di salah satu universitas swasta di Medan inipun merasa bersyukur karena ada kepedulian kepada milenial di bidang peternakan. “Bagi kami, amanah yang diberikan oleh PLN UID Sumut ini menjadi wadah kami untuk membuktikan bahwasanya milennial itu bisa berkembang dan berdaya. Saya dan kawan-kawan biarpun masih kuliah, tapi kami sudah pelan-pelan belajar bisnis domba. Dengan adanya dukungan penuh dari PLN ini tentunya menjadi kesempatan kami untuk menunjang kesuksesan dalam pembinaan ternak,” katanya. (dwi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Utara (UID Sumut) bersama mitra program Baitulmaal Muamalat (BMM) Sumut meresmikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di dua titik lokasi yang berada di Sumut, pada Kamis (12/10) lalu.

Program-program yang dihadirkan merupakan bentuk kepedulian PLN UID Sumut dalam mendukung peningkatan kapasitas masyarakat, seperti halnya Program Desa Berdaya PLN yang berada di Desa Sialang, Kec. Bangun Purba, Kab. Deli Serdang. Program ini berfokus pada 3 (tiga) pilar yaitu pendidikan, lingkungan dan ekonomi.

Program Desa Berdaya dilakukan bersama warga desa dengan didahului melakukan pemetaan sosial dan mendiskusikan serta memutuskan bersama program yang dibutuhkan oleh perangkat desa, komunitas masayarakat desa dan diselaraskan dengan tujuan pembangunan desa.

Fokus program hasil pemetaan yang dilakukan, maka melalui pendampingan BMM, Desa Berdaya fokus kepada isu lingkungan di antaranya penanaman pohon tabebuya, pembuatan taman desa, dan bank sampah. Sedangkan unsur perekonomian, dibentuk kelompok perikanan lele sangkuriang, UMKM binaan, gudang kompos hingga rumah maggot.

Manager Project, Huda Pratama menjelaskan, untuk Desa Berdaya PLN dijalankan dalam 9 program pemberdayaan. “Untuk Desa Berdaya PLN ini kita melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari anak-anak hingga orang tua, program ini dimaksimalkan hingga terbentuklah masyarakat yang mandiri, berintelektual tinggi dan bisa mengelola lingkungan yang asri dan menajdi berdaya di desa sendiri,” ujarnya.

Mewakili PLN UID Sumut, Manager PLN UP3 Lubukpakam, Hiro Pingkir Pardede menambahkan, hadirnya program TJSL seperti Desa Berdaya ditekankan kepada program yang unik dan memiliki daya jual.

“Seperti halnya program Bank Sampah, masyarakat di edukasi dan diajak untuk memisahkan sampah organik dan non organik kemudian dari hasil kompos bisa diberdayakan kepada peternak lele sangkuriang,” jelas Hiro.

Dikatakannya, PLN UID Sumut juga merangkul konsultan pemberdayaan agar program TJSL ini bisa diukur pada akhir program. “Kenapa kami menggunakan konsultan dalam hal ini BMM Sumut, agar adanya pembinaan dan pendampingan. Kami membutuhkan mitra yang memang paham dan sudah berkecimpung dalam implimentasinya,” tegasnya.

Program ini, sambungnya, juga memberikan warna baru pada setiap kelompok yang bergabung, seperti halnya Saleh. Anak muda berusia 19 tahun tersebut mengucapkan syukur karena bisa belajar tenttang budidaya maggot yang bisa diolah untuk menjadi usaha bernilai ekonomis guna memberikan penambahan pendapatan.

“Saya baru tahu ternyata maggot ini sangat berpotensi karena bisa dijual, lalu pengolahannya juga mudah bisa dari sampah organik untuk makanan magggotnya sendiri. Kedepannya ilmu yang saya dapatkan ini akan saya fokuskan dan kembangkan untuk menjadi profesi saya di Desa Sialang,” harapnya.

Kepala Perwakilan BMM Sumut, Budi Syahputra juga menjelaskan, bahwasanya Desa Berdaya PLN telah membangun kolaborasi dengan seluruh pemerintah desa hingga kabupaten agar program ini menjadi salah satu prestasi untuk semua yang terlibat. Hadirnya program ini memiliki perjalanan yang panjang, dimulai dari turunnya BMM Sumut dalam melakukan pemetaan sosial.

“Desa Berdaya PLN merupakan hasil pemetaan sosial antara kami dengan seluruh elemen masyarakat untuk melihat potensi yang ada di masyarakat kemudian diselaraskan dengan visi misi PLN UID Sumut hingga hadirlah Program Desa Berdaya PLN yang diharapkan akan memberikan kemandirian ekonomi kepada masyarakat untuk 3 sampai 5 tahun ke depan,” tutupnya.

Adapun, selain Desa Berdaya, PLN UID Sumut bersama BMM juga menyasar kepada millenial yang berpotensi untuk dikembangkan melalui program pemberdayaan. Seperti halnya program Bina Ternak Cahaya yang melibatkan sepuluh anak muda Kelurahan Tunggurono, Binjai.

Dengan memberikan bantuan 162 ekor bibit domba, PLN UID Sumut membangun beberapa prasarana pendukung Program Bina Ternak PLN seperti adanya prasarana Rumah Potong Hewan (RPH), juga dilengkapi dengan adanya gudang pakan, gudang kompos, dan juga kandang.

“Program TJSL sendiri bagi PLN bertujuan mendukung kegiatan ekonomi produktif untuk masyarakat yang dalam hal ini kalangan millennial, dan tentunya dengan hadirnya Bina Ternak bisa membuka lapangan kerja,” Manager PLN UP3 Binjai, Arief Rahman Hakim.

Miftah Farid, mahasiswa peternakan semester akhir di salah satu universitas swasta di Medan inipun merasa bersyukur karena ada kepedulian kepada milenial di bidang peternakan. “Bagi kami, amanah yang diberikan oleh PLN UID Sumut ini menjadi wadah kami untuk membuktikan bahwasanya milennial itu bisa berkembang dan berdaya. Saya dan kawan-kawan biarpun masih kuliah, tapi kami sudah pelan-pelan belajar bisnis domba. Dengan adanya dukungan penuh dari PLN ini tentunya menjadi kesempatan kami untuk menunjang kesuksesan dalam pembinaan ternak,” katanya. (dwi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/