30 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Petugas Bakal Halau Kerumunan dan Pawai Selama Nataru di Kota Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), petugas gabungan dari Satgas Covid-19 Kota Medan akan menghalau kerumunan dan pawai yang dilakukan masyarakat. Selain itu, beberapa pintu masuk ke Kota Medan akan ada check point yang memeriksa aplikasi PeduliLindungi.

ANGKUTAN BUS: Personel polisi memeriksa bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) saat Nataru, tahun lalu. istimewa/sumut pos.

“Ada perubahan dan revisi aturan lagi dari pusat untuk PPKM luar Jawa Bali. Terbaru, ada Intruksi Mendagri terkait pembatasan Nataru, revisi aturan di awal bulan. Jadi kita masih menunggu aturan baru PPKM ini,” kata Plt Kasatpol PP Kota Medan Rakhmat Adisyahputra Harahap, Selasa (14/12)n

Rakhmat mengatakan, dalam aturan terbaru itu ada beberapa pembatasan baru, berbeda dari aturan sebelumnya yang diterbitkan pada awal Desember. Pembahasan ini masih akan diputuskan dalam rapat bersama jajaran TNI/Polri dan instansi lain.

Pembahasannya akan dilakukan dalam rapat besok, Rabu (15/12) dan akan diputuskan teknisnya. “Karena nanti akan ada penyekatan, pemeriksaan dan pengawasan upaya menghalau massa kerumunan serta kemungkinan adanya pawai,” katanya.

Dia menjelaskan, penyekatan akan diupayakan dengan pembatasan kegiatan berkerumun di satu titik. Kemudian, petugas juga akan melakukan pemeriksaan kepada setiap pengendara dan wajib memiliki aplikasi PeduliLindungi. Pemeriksaan pengendara wajib memiliki PeduliLindungi akan diutamakan pada kendaraan dengan plat luar Mebidang (Medan, Binjai, Deliserdang). “Personel nantinya akan ditempatkan di beberapa titik salah satunya inti kota. Ratusan personel kita siapkan, karena operasi ini akan dilakukan 25 Desember sampai tanggal 2 Januari nanti,” katanya.

Selama waktu itu, kata Rakhmat, tetap akan digelar razia masker di jalanan secara rutin. Razia akan dilakukan secara terus menerus hingga awal tahun. Untuk itu, katanya, diimbau kepada masyarakat untuk tetap pakai masker dan tetap patuhi prokes. Masyarakat diminta jangan lengah karena Covid-19 bisa menyerang siapa saja dan kapan saja.

KNIA Dirikan Pospam Terpadu

Terkait persiapan menyambut Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), PT Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu International Airport (KNIA) akan mendirikan Pos Pengamanan (Pospam) Terpadu, seperti di Curbside lantai 2, dan Upperdack. Hal itu dikatakan Manager of Branch Communication and Legal PT AP II KNIA, Chandra Gumilar kepada Sumut Pos di Medan, Selasa (14/12).

“Tahun ini Bandara Kualanamu tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, salah satunya persiapan mendirikan posko-posko Nataru seperti di Curbside lantai 2 untuk Posko Pam Terpadu di mana posko tersebut standby dari jajaran TNI dan Polri untuk giat pengamanan Periode Angkutan Udara Nataru 2021/2022 dan 1 lagi di Upperdack untuk posko monitoring data penerbangan dan stanby vicon dengan Kantor Pusat PT Angkasa Pura II (Persero) serta Kementerian Perhubungan,” ujarnya.

Dijelaskannya, dengan adanya aplikasi PeduliLindungi sedikit banyak memudahkan tugas pengelola bandara, karena kini calon penumpang tak perlu lagi mengantri untuk validasi manual di counter validasi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

“Validasi manual hanya diperlukan apabila sistim di aplikasi PeduliLindungi bermasalah atau gadget calon penumpang bermasalah, di mana teknis nya untuk layak atau tidak terbangnya calon penumpang cukup menginput tujuan penerbangan, nama dan nomor indentitas (KTP) pada mesin yang tersedia di lantai 2 area keberangkatan,” jelasnya.

Adapun, kata diayang sedikit berbeda dengan hari biasa, yakni pihaknya menambah jumlah personel bantuan (BKO) dari TNI-Polri, baik yang stanby maupun yang bergerak (mobile) untuk membantu dalam hal dan pengawasan serta pengamanan di bandara.”Diprediksi terkait lonjakan penumpang pun tidak sesignifikan seperti pada tahun-tahun sebelum Pandemi Covid-19,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah mengatakan, terkait Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), walaupun Kota Medan berada di PPKM Level 1, namun warga tetap harus menjaga protokol kesehatan (prokes).

“Prokes tetap dipriopritaskan, janganlah kita melaksanakan kegiatan di Nataru kecuali kegiatan ibadah, pesta tahun baru jangan dulu lah. Kita harus sabar, supaya pandemi Covid-19 bisa hilang. Sabarlah dulu dalam melaksanakan liburan, pesta dan lain sebagainya. Kita harus sabar agar kita menang,” katanya.

Senada dengan Afif, Ketua Fraksi Hanura-PSI-PPP (HPP) DPRD Medan Hendra DS mengungkapkan, kendati Kota Medan berada di level 1 PPKM, namun masyarakat tetap harus menjaga prokes secara ketat dan baik, mengingat kondisi pandemi Covid-19 dan cuaca yang ekstrim akhir-akhir ini.

“Kita berharap seluruh warga Medan tidak melakukan liburan yang berlebihan, sehingga tidak mengalami kemacetan yang stagnan di lokasi liburan. Memang pemberlakuan PPKM level 3 untuk liburan nataru sudah batal, namun kita semua harus menyikapi dengan seksama demi kepentingan bersama,” kata Hendra.

Sebelumnya diberitakan, Bobby Nasution mengklaim jika level PPKM Kota Medan Medan sudah turun ke level 1. Penurunan kasus aktif Covid-19 di Kota Medan terjadi, berkat semangat kolaborasi Pemko Medan dengan semua pihak. Berhasilnya Kota Medan menurunkan level PPKM menjadi level 1, juga tidak terlepas dari tingginya testing, tracing dan treatmen (3T) yang dilakukan Pemko Medan setiap harinya.

Selain itu, Pemko Medan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution juga terus melakukan percepatan vaksinasi baik bagi masyarakat umum, remaja maupun lansia. Bobby Nasution juga menyadari, bahwa vaksinasi bagi lanjut usia (lansia) a di Kota Medan masih kurang dari target.

Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya karena penyakit bawaan (komorbid) yang diderita oleh para lansia. “Upaya kita bagaimana agar lansia mendapatkan suntikan vaksinasi di atas 60 persen. Namun kita menyadari tidak semua lansia dapat di vaksin, karena banyak yang memiliki penyakit bawaan sehingga tidak dapat disuntikan vaksin,” pungkasnya.

RS Wajib Berkolaborasi

Setiap Rumah Sakit (RS) di Kota Medan diminta untuk selalu meningkatkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Tak hanya itu, setiap RS di Kota Medan juga diminta untuk mampu berkolaborasi secara intens dengan Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam penanganan kasus Covid 19. Apalagi sebentar lagi akan menghadapi Nataru.

“Pak Wali sudah sampaikan agar setiap RS di Medan harus meningkatkan pelayanannya, khususnya untuk penanganan Covid-19. Untuk itu, setiap RS di Medan harus berkolaborasi dengan Pemko Medan untuk menangani pandemi ini. Saat ini alhamdulillah berjalan baik, angka Covid-19 di Medan terus melandai,” ucap Plt Kadis Kesehatan Kota Medan, dr Mardohar Tambunan kepada Sumut Pos, Selasa (14/12).

Dikatakan Mardohar, setiap RS di Medan juga wajib melaksanakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat di lingkungan RS. Dengan artian, tak cuma nakes dan pegawai yang berada di lingkungan RS, tapi setiap orang di lingkungan RS baik pegawai maupun pasien serta pengunjung wajib mematuhi prokes secara ketat.

“Jadi setiap fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Medan harus menjadi contoh dan menjadi tempat yang terus menyosialisasikan pentingnya prokes kepada masyarakat. Jangan justru ada orang yang abai terhadap prokes di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Selain itu, meskipun status Level PPKM Kota Medan disebut telah turun ke Level 1, namun masyarakat diminta untuk tetap mematuhi prokes secara ketat.

“Instruksi Pak Wali, prokes harus terus diperketat dimanapun berada, sekalipun saat ini kondisi level PPKM Kota Medan terus membaik,” katanya.

Sementara itu, RS Mitra Medika Amplas menyebutkan bahwa pihaknya menjadi salah satu RS di Kota Medan yang terus berkolaborasi dengan Pemko Medan dalam menangani pandemi Covid-19 di Kota Medan. Hal itu disampaikan Direktur RS Mitra Medika Amplas, dr H Sjahrial R Anas MHA. Adapun kerjasama yang dilakukan, yakni penerapan metode contact tracing (pelacakan kasus) dan vaksinasi. ”Dengan cara melakukan contact tracing dan vaksinasi, terbukti berhasil memutus mata rantai Covid 19,” ujar dr Sjahrial Anas.

Dijelaskan Sjahrial, pihaknya ikut melakukan Tracing, Testing dan Treatment (3T) kepada setiap orang yang melakukan kontak erat dengaj seseorang yang dinyatakan positif Covid-19 melalui dari hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mencegah penularan selanjutnya. 

“Panduan pelaksanaan pemeriksaan yang diinstruksikan pemerintah untuk Pelacakan, Karantina, dan Isolasi sebagai upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19, itu benar-benar kami laksanakan. Maka hasilnya, kasus Covid 19 dapat menurun,” jelasnya. 

Selanjutnya, sambung Sjahrial, dilakukan karantina sebagai upaya memisahkan seseorang yang terpapar Covid-19, meskipun belum menunjukkan gejala apapun atau sedang dalam masa inkubasi yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan.

“Terbukti dengan kerjasama itu, kasus Covid-19 di Medan berhasil diredam. Isolasi juga dilakukan sebagai upaya memisahkan seseorang yang terkonfirmasi covid19 dari orang yang sehat yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan,” sambungnya.

Ditambahkan Syahrial, pihak RS Mitra Medika Amplas tetap melakukan persiapan upaya antisipasi bila kembali lonjakan kasus Covid 19 pasca Nataru. Pihaknya tetap menyiapkan beberapa ruang ICU pelayanan kesehatan yang cukup memadai. (map/dwi/jpg)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), petugas gabungan dari Satgas Covid-19 Kota Medan akan menghalau kerumunan dan pawai yang dilakukan masyarakat. Selain itu, beberapa pintu masuk ke Kota Medan akan ada check point yang memeriksa aplikasi PeduliLindungi.

ANGKUTAN BUS: Personel polisi memeriksa bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) saat Nataru, tahun lalu. istimewa/sumut pos.

“Ada perubahan dan revisi aturan lagi dari pusat untuk PPKM luar Jawa Bali. Terbaru, ada Intruksi Mendagri terkait pembatasan Nataru, revisi aturan di awal bulan. Jadi kita masih menunggu aturan baru PPKM ini,” kata Plt Kasatpol PP Kota Medan Rakhmat Adisyahputra Harahap, Selasa (14/12)n

Rakhmat mengatakan, dalam aturan terbaru itu ada beberapa pembatasan baru, berbeda dari aturan sebelumnya yang diterbitkan pada awal Desember. Pembahasan ini masih akan diputuskan dalam rapat bersama jajaran TNI/Polri dan instansi lain.

Pembahasannya akan dilakukan dalam rapat besok, Rabu (15/12) dan akan diputuskan teknisnya. “Karena nanti akan ada penyekatan, pemeriksaan dan pengawasan upaya menghalau massa kerumunan serta kemungkinan adanya pawai,” katanya.

Dia menjelaskan, penyekatan akan diupayakan dengan pembatasan kegiatan berkerumun di satu titik. Kemudian, petugas juga akan melakukan pemeriksaan kepada setiap pengendara dan wajib memiliki aplikasi PeduliLindungi. Pemeriksaan pengendara wajib memiliki PeduliLindungi akan diutamakan pada kendaraan dengan plat luar Mebidang (Medan, Binjai, Deliserdang). “Personel nantinya akan ditempatkan di beberapa titik salah satunya inti kota. Ratusan personel kita siapkan, karena operasi ini akan dilakukan 25 Desember sampai tanggal 2 Januari nanti,” katanya.

Selama waktu itu, kata Rakhmat, tetap akan digelar razia masker di jalanan secara rutin. Razia akan dilakukan secara terus menerus hingga awal tahun. Untuk itu, katanya, diimbau kepada masyarakat untuk tetap pakai masker dan tetap patuhi prokes. Masyarakat diminta jangan lengah karena Covid-19 bisa menyerang siapa saja dan kapan saja.

KNIA Dirikan Pospam Terpadu

Terkait persiapan menyambut Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), PT Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu International Airport (KNIA) akan mendirikan Pos Pengamanan (Pospam) Terpadu, seperti di Curbside lantai 2, dan Upperdack. Hal itu dikatakan Manager of Branch Communication and Legal PT AP II KNIA, Chandra Gumilar kepada Sumut Pos di Medan, Selasa (14/12).

“Tahun ini Bandara Kualanamu tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, salah satunya persiapan mendirikan posko-posko Nataru seperti di Curbside lantai 2 untuk Posko Pam Terpadu di mana posko tersebut standby dari jajaran TNI dan Polri untuk giat pengamanan Periode Angkutan Udara Nataru 2021/2022 dan 1 lagi di Upperdack untuk posko monitoring data penerbangan dan stanby vicon dengan Kantor Pusat PT Angkasa Pura II (Persero) serta Kementerian Perhubungan,” ujarnya.

Dijelaskannya, dengan adanya aplikasi PeduliLindungi sedikit banyak memudahkan tugas pengelola bandara, karena kini calon penumpang tak perlu lagi mengantri untuk validasi manual di counter validasi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

“Validasi manual hanya diperlukan apabila sistim di aplikasi PeduliLindungi bermasalah atau gadget calon penumpang bermasalah, di mana teknis nya untuk layak atau tidak terbangnya calon penumpang cukup menginput tujuan penerbangan, nama dan nomor indentitas (KTP) pada mesin yang tersedia di lantai 2 area keberangkatan,” jelasnya.

Adapun, kata diayang sedikit berbeda dengan hari biasa, yakni pihaknya menambah jumlah personel bantuan (BKO) dari TNI-Polri, baik yang stanby maupun yang bergerak (mobile) untuk membantu dalam hal dan pengawasan serta pengamanan di bandara.”Diprediksi terkait lonjakan penumpang pun tidak sesignifikan seperti pada tahun-tahun sebelum Pandemi Covid-19,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah mengatakan, terkait Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), walaupun Kota Medan berada di PPKM Level 1, namun warga tetap harus menjaga protokol kesehatan (prokes).

“Prokes tetap dipriopritaskan, janganlah kita melaksanakan kegiatan di Nataru kecuali kegiatan ibadah, pesta tahun baru jangan dulu lah. Kita harus sabar, supaya pandemi Covid-19 bisa hilang. Sabarlah dulu dalam melaksanakan liburan, pesta dan lain sebagainya. Kita harus sabar agar kita menang,” katanya.

Senada dengan Afif, Ketua Fraksi Hanura-PSI-PPP (HPP) DPRD Medan Hendra DS mengungkapkan, kendati Kota Medan berada di level 1 PPKM, namun masyarakat tetap harus menjaga prokes secara ketat dan baik, mengingat kondisi pandemi Covid-19 dan cuaca yang ekstrim akhir-akhir ini.

“Kita berharap seluruh warga Medan tidak melakukan liburan yang berlebihan, sehingga tidak mengalami kemacetan yang stagnan di lokasi liburan. Memang pemberlakuan PPKM level 3 untuk liburan nataru sudah batal, namun kita semua harus menyikapi dengan seksama demi kepentingan bersama,” kata Hendra.

Sebelumnya diberitakan, Bobby Nasution mengklaim jika level PPKM Kota Medan Medan sudah turun ke level 1. Penurunan kasus aktif Covid-19 di Kota Medan terjadi, berkat semangat kolaborasi Pemko Medan dengan semua pihak. Berhasilnya Kota Medan menurunkan level PPKM menjadi level 1, juga tidak terlepas dari tingginya testing, tracing dan treatmen (3T) yang dilakukan Pemko Medan setiap harinya.

Selain itu, Pemko Medan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution juga terus melakukan percepatan vaksinasi baik bagi masyarakat umum, remaja maupun lansia. Bobby Nasution juga menyadari, bahwa vaksinasi bagi lanjut usia (lansia) a di Kota Medan masih kurang dari target.

Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya karena penyakit bawaan (komorbid) yang diderita oleh para lansia. “Upaya kita bagaimana agar lansia mendapatkan suntikan vaksinasi di atas 60 persen. Namun kita menyadari tidak semua lansia dapat di vaksin, karena banyak yang memiliki penyakit bawaan sehingga tidak dapat disuntikan vaksin,” pungkasnya.

RS Wajib Berkolaborasi

Setiap Rumah Sakit (RS) di Kota Medan diminta untuk selalu meningkatkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Tak hanya itu, setiap RS di Kota Medan juga diminta untuk mampu berkolaborasi secara intens dengan Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam penanganan kasus Covid 19. Apalagi sebentar lagi akan menghadapi Nataru.

“Pak Wali sudah sampaikan agar setiap RS di Medan harus meningkatkan pelayanannya, khususnya untuk penanganan Covid-19. Untuk itu, setiap RS di Medan harus berkolaborasi dengan Pemko Medan untuk menangani pandemi ini. Saat ini alhamdulillah berjalan baik, angka Covid-19 di Medan terus melandai,” ucap Plt Kadis Kesehatan Kota Medan, dr Mardohar Tambunan kepada Sumut Pos, Selasa (14/12).

Dikatakan Mardohar, setiap RS di Medan juga wajib melaksanakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat di lingkungan RS. Dengan artian, tak cuma nakes dan pegawai yang berada di lingkungan RS, tapi setiap orang di lingkungan RS baik pegawai maupun pasien serta pengunjung wajib mematuhi prokes secara ketat.

“Jadi setiap fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Medan harus menjadi contoh dan menjadi tempat yang terus menyosialisasikan pentingnya prokes kepada masyarakat. Jangan justru ada orang yang abai terhadap prokes di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Selain itu, meskipun status Level PPKM Kota Medan disebut telah turun ke Level 1, namun masyarakat diminta untuk tetap mematuhi prokes secara ketat.

“Instruksi Pak Wali, prokes harus terus diperketat dimanapun berada, sekalipun saat ini kondisi level PPKM Kota Medan terus membaik,” katanya.

Sementara itu, RS Mitra Medika Amplas menyebutkan bahwa pihaknya menjadi salah satu RS di Kota Medan yang terus berkolaborasi dengan Pemko Medan dalam menangani pandemi Covid-19 di Kota Medan. Hal itu disampaikan Direktur RS Mitra Medika Amplas, dr H Sjahrial R Anas MHA. Adapun kerjasama yang dilakukan, yakni penerapan metode contact tracing (pelacakan kasus) dan vaksinasi. ”Dengan cara melakukan contact tracing dan vaksinasi, terbukti berhasil memutus mata rantai Covid 19,” ujar dr Sjahrial Anas.

Dijelaskan Sjahrial, pihaknya ikut melakukan Tracing, Testing dan Treatment (3T) kepada setiap orang yang melakukan kontak erat dengaj seseorang yang dinyatakan positif Covid-19 melalui dari hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mencegah penularan selanjutnya. 

“Panduan pelaksanaan pemeriksaan yang diinstruksikan pemerintah untuk Pelacakan, Karantina, dan Isolasi sebagai upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19, itu benar-benar kami laksanakan. Maka hasilnya, kasus Covid 19 dapat menurun,” jelasnya. 

Selanjutnya, sambung Sjahrial, dilakukan karantina sebagai upaya memisahkan seseorang yang terpapar Covid-19, meskipun belum menunjukkan gejala apapun atau sedang dalam masa inkubasi yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan.

“Terbukti dengan kerjasama itu, kasus Covid-19 di Medan berhasil diredam. Isolasi juga dilakukan sebagai upaya memisahkan seseorang yang terkonfirmasi covid19 dari orang yang sehat yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan,” sambungnya.

Ditambahkan Syahrial, pihak RS Mitra Medika Amplas tetap melakukan persiapan upaya antisipasi bila kembali lonjakan kasus Covid 19 pasca Nataru. Pihaknya tetap menyiapkan beberapa ruang ICU pelayanan kesehatan yang cukup memadai. (map/dwi/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/