Hampir 2 Tahun Menanti
MEDAN-Masjid Al-Ikhlas di Jalan Timor akhirnya diresmikan setelah rampung pembangunannya. Peresmian masjid ini disaksikan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho, Pangdam I/BB Mayjend TNI Lodewijk Freidrich Paulus, Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Ketua MUI Sumut Prof Abdullah Syah, alim ulama dan lainnya, Selasa (15/1).
Masjid yang dihancurkan Mei 2011 silam ini atau terhitung hampir dua tahun lamanya, baru rampung dibangun. Selesainya pembangunan masjid tersebut membuat tokoh agama dan alim ulama bahagia. “Sudah sekian lama kita tunggu masjid ini dan Alhamdulillah kini sudah terealisasi. Tentu masyarakat yang tinggal berdekatan dengan masjid ini sangat bersyukur,” ujar Ketua MUI Sumut Prof Abudullah Syah yang turut hadir.
Pangdam I/BB Mayjend TNI Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, dengan terealisasinya Masjid Al-Ikhlas dari sekian lama, diharapkan menjadi sarana silaturahim umat dan meningkatkan keimanan anggota Kodam I/BB dan masyarakat sekitar. “Masjid ini juga menjadikan tempat masyarakat sekita sebagai peran komunikasi yang sangat penting sebagai vertikal kepada Allah dan horizontal terhadap manusia,” ujarnya saat memberikan kata sambutan.
Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho menuturkan, masjid yang pembangunan hingga enam bulan, Mei-November 2012 adalah wujud kesabaran dan perjuangan luar biasa dari umat Islam. Ia mengajak umat Islam memakmurkan masjid tersebut khususnya pada sektor perekonomian umat. “Masjid ini dekat dengan pusat perekonomian, sehingga diharapkan dapat dimaksimalkan untuk memajukan ekonomi masyarakat Medan dan Sumut pada umumnya,” pesan Gatot.
Gatot pun berharap keberadaan kembali Masjid Al Ikhlas bisa menjadi satu area center of excellent yang mampu melahirkan kaderisasi pemimpin yang bisa yang bisa menjaga ukhuwah atau kebersamaan. “Semoga menjadi solusi bersama terhadap kejadian sebelumnya,” ujar Gatot.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al Ikhlas Kolnel Czi Hari Subagio menjelaskan, pembangunan Masjid Al-Ikhlas menelan biaya sekitar Rp876.442.000 dengan waktu persiapan bangunan selama 180 hari dan dikerjakan 60 pekerja.
Luas tanah keseluruhan 400 meter persegi, dengan trealisasi anggaran biaya terdiri dari, banggunan ukuran masjid dengan luas bangunan masjid 132 meter persegi dengan biaya Rp526.029.000, tempat wudhu 20 meter persegi sebanyak 2 tempat dengan biaya Rp89.594.000, satu menara biayanya Rp78.380.000 dan prasarana pendukung lainnya Rp182 juta yang berasal dari dana TNI. (mag-19)