25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Demo ke Mapolres Belawan Tuntut Pidana Haji Irfan Dihentikan

Demo Ke Mapolres Belawan

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Massa dari Aliansi Umat Islam Bersatu Sumatera Utara melakukan aksi demo ke Mapolres Pelabuhan Belawan, Jalan Raya Pelabuhan, Kecamatan Medan Belawan, Jumat (15/2) pukul 14.00 WIB. Massa umat Islam yang tergabung dari berbagai daerah itu menuntut agar kasus pidana yang menjerat Ketua DPP Kesatuan Aksi Umat Islam (KAUMI), H Irfan Hamidy, tidak dilanjutkan.

Berorasi dari titik kumpul Mesjid Taqwa, ratusan elemen umat Islam berkonvoi menggunakan truk dan pengeras, menyampaikan orasi menuju Mapolres Pelabuhan Belawan. “Hari ini, tokoh Belawan H Irhan telah dijerat hukum. Kita menuntut keadilan,” teriak massa di depan Mapolres Pelabuhan Belawan.

Dengan teriakan takbir, ratusan massa mendapat pengawalan dari petugas Polres Pelabuhan Belawan. Massa yang telah memadati akses menuju ke Pelabuhan Belawan, mengakibatkan arus lalu-lintas macet total. Aktivitas keluar masuk truk kontainer keluar masuk Pelabuhan Belawan terganggu.

Di sela-sela semangat membela H Irfan Hamidy yang terjerat kasus UU IT yang ditangani Mapolda Sumut, pengurus DPP KAUMI, Ustad Syahrul mengatakan, menyayangkan sikap Polres Pelabuhan Belawan yang menjerat tokoh Belawan itu dalam kasus hukum.

“H Irfan adalah tokoh umat Islam. Tapi beliau dijerat hukum. Kita minta kasus ini dihentikan. Mari kita bersatu melawan ketidakadilan ini,” teriak Syahrul.

Dikatakannya, H Irfan dijerat dalam kasus pidana, padahal hanya ingin menyampaikan maraknya kasus narkoba di Belawan. “Seharusnya, narkoba yang diberantas, bukan menjerat tokoh agama. Kita minta agar penegak hukum tegas membasmi maksiat di Kota Medan,” orasi Syahrul.

Ketua GMP Ulama Sumatera Utara, Ustad Heriansyah, ikut meneriakkan takbir. Ia mengajak massa melawan proses hukum yang menimpa H Irfan.

Selama orasi berlangsung, massa aksi berteriak takbir dan bersalawat. Menjelang Salat Ashar, utusan beberapa elemen umat Islam diminta mengirim delegasi ke aula Mapolres Pelabuhan Belawan.

Selama pertemuan tertutup berlangsung, massa aksi melakukan Salat Ashar berjamaah di depan Mapolres Pelabuhan Belawan. Usai pertemuan, seluruh utusan elemen umat Islam dan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKB Ikhwan keluar dari aula menyampaikan hasil pertemuan.

Kordinator aksi, Ustad Indra Suheri di hadapan massa menjelaskan, kasus pidana IT yang menjerat H Irfan Hamidy, disikapi dengan melakukan pertemuan seluruh utusan elemen umat Islam dengan Kapolda Sumatera Utara. Pertemuan untuk membicarakan penyelesaian perkara hukum secara kekeluargaan.

“Hari Senin kita akan bertemu langsung dengan Bapak Kapolda. Untuk itu kita tidak saling hujat dan berburuk sangka. Nanti bersama bapak kapolres, kita bersama-sama menyampaikan perdamaian ini,” kata Ustad Indra Suheri disambut gembira massa.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan menyampaikan, masalahnya telah ditangani Polda Sumut. “Saya pribadi mohon doa kita sekalian, semoga permasalahan ini cepat selesai dengan sebaik-baiknya,” ungkap kapolres dengan pengeras suara.

Usai penyampaian hasil pertemuan, seluruh elemen umat Islam yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Bersatu membubarkan diri. Suasana kemacetan yang berlangsung selama 2 jam lebih, kembali normal. (fac)

Demo Ke Mapolres Belawan

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Massa dari Aliansi Umat Islam Bersatu Sumatera Utara melakukan aksi demo ke Mapolres Pelabuhan Belawan, Jalan Raya Pelabuhan, Kecamatan Medan Belawan, Jumat (15/2) pukul 14.00 WIB. Massa umat Islam yang tergabung dari berbagai daerah itu menuntut agar kasus pidana yang menjerat Ketua DPP Kesatuan Aksi Umat Islam (KAUMI), H Irfan Hamidy, tidak dilanjutkan.

Berorasi dari titik kumpul Mesjid Taqwa, ratusan elemen umat Islam berkonvoi menggunakan truk dan pengeras, menyampaikan orasi menuju Mapolres Pelabuhan Belawan. “Hari ini, tokoh Belawan H Irhan telah dijerat hukum. Kita menuntut keadilan,” teriak massa di depan Mapolres Pelabuhan Belawan.

Dengan teriakan takbir, ratusan massa mendapat pengawalan dari petugas Polres Pelabuhan Belawan. Massa yang telah memadati akses menuju ke Pelabuhan Belawan, mengakibatkan arus lalu-lintas macet total. Aktivitas keluar masuk truk kontainer keluar masuk Pelabuhan Belawan terganggu.

Di sela-sela semangat membela H Irfan Hamidy yang terjerat kasus UU IT yang ditangani Mapolda Sumut, pengurus DPP KAUMI, Ustad Syahrul mengatakan, menyayangkan sikap Polres Pelabuhan Belawan yang menjerat tokoh Belawan itu dalam kasus hukum.

“H Irfan adalah tokoh umat Islam. Tapi beliau dijerat hukum. Kita minta kasus ini dihentikan. Mari kita bersatu melawan ketidakadilan ini,” teriak Syahrul.

Dikatakannya, H Irfan dijerat dalam kasus pidana, padahal hanya ingin menyampaikan maraknya kasus narkoba di Belawan. “Seharusnya, narkoba yang diberantas, bukan menjerat tokoh agama. Kita minta agar penegak hukum tegas membasmi maksiat di Kota Medan,” orasi Syahrul.

Ketua GMP Ulama Sumatera Utara, Ustad Heriansyah, ikut meneriakkan takbir. Ia mengajak massa melawan proses hukum yang menimpa H Irfan.

Selama orasi berlangsung, massa aksi berteriak takbir dan bersalawat. Menjelang Salat Ashar, utusan beberapa elemen umat Islam diminta mengirim delegasi ke aula Mapolres Pelabuhan Belawan.

Selama pertemuan tertutup berlangsung, massa aksi melakukan Salat Ashar berjamaah di depan Mapolres Pelabuhan Belawan. Usai pertemuan, seluruh utusan elemen umat Islam dan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKB Ikhwan keluar dari aula menyampaikan hasil pertemuan.

Kordinator aksi, Ustad Indra Suheri di hadapan massa menjelaskan, kasus pidana IT yang menjerat H Irfan Hamidy, disikapi dengan melakukan pertemuan seluruh utusan elemen umat Islam dengan Kapolda Sumatera Utara. Pertemuan untuk membicarakan penyelesaian perkara hukum secara kekeluargaan.

“Hari Senin kita akan bertemu langsung dengan Bapak Kapolda. Untuk itu kita tidak saling hujat dan berburuk sangka. Nanti bersama bapak kapolres, kita bersama-sama menyampaikan perdamaian ini,” kata Ustad Indra Suheri disambut gembira massa.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan menyampaikan, masalahnya telah ditangani Polda Sumut. “Saya pribadi mohon doa kita sekalian, semoga permasalahan ini cepat selesai dengan sebaik-baiknya,” ungkap kapolres dengan pengeras suara.

Usai penyampaian hasil pertemuan, seluruh elemen umat Islam yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Bersatu membubarkan diri. Suasana kemacetan yang berlangsung selama 2 jam lebih, kembali normal. (fac)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/