30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Harry Lontung Siregar Diberi Amanah Pimpin Percepatan Pemekaran Sumatera Tenggara

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah tokoh intelektual dan masyarakat Tabagsel memberikan mandat kepada Harry Lontung Siregar, untuk memimpin panitia percepatan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara. Para tokoh yang berasal dari Tapsel, Sipirok, Palas, Madina dan Paluta diwakili mantan Ketua Komisi II DPR-RI, Chairuman Harahap menyerahkan mandat tersebut, dalam silaturahmi yang digelar Sabtu (13/3/2021) lalu.

Tokoh masyarakat Tabagsel, Chairuman Harahap saat menyerahkan mandat percepatan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara kepada Harry Lontung Siregar.istimewa/sumut pos.

Pascamenerima mandat tersebut, Harry Lontung kepada wartawan, Selasa (16/3/2021) menyatakan, selain berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan, dirinya juga menilai tugas yang diembankan kepadanya merupakan sebuah tugas yang sangat berat.

Menurut mantan anggota DPR-RI ini, untuk menyukseskan misi mulia tersebut, tentu dirinya tidak bisa bekerja sendiri. “Syukurlah di kepanitiaan ini, terdapat nama-nama tokoh muda energik, Usman Hasibuan sebagai sekretaris dan Miswar Lubis sebagai bendahara,” sebutnya. Begitupun, kata Harry, dirinya bersama unsur kepanitiaan lainnya tetap terbuka menerima tokoh-tokoh Tabagsel lainnya untuk ikut bergabung di kepanitiaan percepatan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara tersebut.

Harry Lontung menekankan, yang terpenting di dalam kepanitiaan ini adalah adanya kekompakan dan kebersamaan, serta visi yang sama untuk menyukseskan cita-cita luhur kita, mewujudkan Provinsi Sumatera Tenggara.

Politisi yang dikenal supel ini menegaskan, semua persyaratan yang dibutuhkan untuk menyetujui sebuah pemekaran daerah sudah dipenuhi, baik dari segi kajian akademis, demografi, sosial budaya, potensi wilayah, dan lainnya.

“Pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara dari provinsi induknya Sumatera Utara merupakan sebuah keniscayaan, sejalan dengan dinamika masyarakat serta perkembangan zaman,”kata Harry Lontung. 

Harry pun memahami, proses pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara merupakan sebuah rangkaian proses dialektika panjang yang saling terkait dan tarik-menarik, baik dalam skala lokal, regional, dan nasional. “Untuk menjawab hal itu dibutuhkan semangat kebersamaan, dukungan moral dan doa yang tulus dari berbagai pihak serta perlu sebuah organisasi yang terorganisir dan sistematis sebagai sebuah alat perjuangan untuk percepatan mewujudkannya,” kata mantan Wakil Bupati Tapsel ini.

Ia menambahkan, keinginan untuk mewujudkan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara tujuannya tiada lain, adalah untuk peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat, khususnya di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel).

Sementara, Chairuman Harahap saat menyerahkan mandat percepatan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara kepada Harry Lontung Siregar menegaskan, pilihan kita kepada beliau, sudah tepat dan tidak perlu keraguan tentang itu. Menurut mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut ini, dalam hal keberhasilan memperjuangkan sebuah pemekaran daerah saat ini, yang diperlukan tidak hanya dukungan masyarakat dan kajian akademis.

“Namun, satu hal terpenting lainnya adalah kegesitan dalam melangkah serta kepiawaian dalam melakukan lobi-lobi politik,” kata Chairuman, seraya menambahkan, sosok Harry Lontung Siregar memiliki persyaratan itu, karena memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah pusat.

Sedangkan akademisi dari Unimed Dr HM Yusuf Harahap menyebutkan, semua persyaratan yang diperlukan untuk mewujudkan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara sudah lebih dari cukup, di antaranya sepertiga dari wilayah Sumatera Utara adalah Tabagsel.

“Selain itu, sudah terbukti selama ini, semua daerah yang dimekarkan di Indonesia tidak ada yang bertambah miskin. Semua daerah yang dimekarkan itu bertambah maju dan

sejahtera,” sebut Yusuf.

Sejumlah tokoh Tabagsel juga terlibat dalam panitia percepatan pemekaran ini, antara lain Prof Syahrin Harahap, Prof Hermanto Siregar, Chairuman Harahap, HM Yusuf Harahap, Shohibul Anshor Siregar, Doli Sinomba Siregar, Sarmadan Hasibuan, Nasrun Husin Lubis, Roby Agusman Harahap, Yuriandi Siregar, Mirza Nasution, Arifin Siregar, Usman Hasibuan, Haposan Siregar, Zarlin Nasution, Endar Sakti Pane, Riri Stefani Siregar, Ance Selian, dan lainnya.(adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah tokoh intelektual dan masyarakat Tabagsel memberikan mandat kepada Harry Lontung Siregar, untuk memimpin panitia percepatan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara. Para tokoh yang berasal dari Tapsel, Sipirok, Palas, Madina dan Paluta diwakili mantan Ketua Komisi II DPR-RI, Chairuman Harahap menyerahkan mandat tersebut, dalam silaturahmi yang digelar Sabtu (13/3/2021) lalu.

Tokoh masyarakat Tabagsel, Chairuman Harahap saat menyerahkan mandat percepatan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara kepada Harry Lontung Siregar.istimewa/sumut pos.

Pascamenerima mandat tersebut, Harry Lontung kepada wartawan, Selasa (16/3/2021) menyatakan, selain berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan, dirinya juga menilai tugas yang diembankan kepadanya merupakan sebuah tugas yang sangat berat.

Menurut mantan anggota DPR-RI ini, untuk menyukseskan misi mulia tersebut, tentu dirinya tidak bisa bekerja sendiri. “Syukurlah di kepanitiaan ini, terdapat nama-nama tokoh muda energik, Usman Hasibuan sebagai sekretaris dan Miswar Lubis sebagai bendahara,” sebutnya. Begitupun, kata Harry, dirinya bersama unsur kepanitiaan lainnya tetap terbuka menerima tokoh-tokoh Tabagsel lainnya untuk ikut bergabung di kepanitiaan percepatan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara tersebut.

Harry Lontung menekankan, yang terpenting di dalam kepanitiaan ini adalah adanya kekompakan dan kebersamaan, serta visi yang sama untuk menyukseskan cita-cita luhur kita, mewujudkan Provinsi Sumatera Tenggara.

Politisi yang dikenal supel ini menegaskan, semua persyaratan yang dibutuhkan untuk menyetujui sebuah pemekaran daerah sudah dipenuhi, baik dari segi kajian akademis, demografi, sosial budaya, potensi wilayah, dan lainnya.

“Pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara dari provinsi induknya Sumatera Utara merupakan sebuah keniscayaan, sejalan dengan dinamika masyarakat serta perkembangan zaman,”kata Harry Lontung. 

Harry pun memahami, proses pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara merupakan sebuah rangkaian proses dialektika panjang yang saling terkait dan tarik-menarik, baik dalam skala lokal, regional, dan nasional. “Untuk menjawab hal itu dibutuhkan semangat kebersamaan, dukungan moral dan doa yang tulus dari berbagai pihak serta perlu sebuah organisasi yang terorganisir dan sistematis sebagai sebuah alat perjuangan untuk percepatan mewujudkannya,” kata mantan Wakil Bupati Tapsel ini.

Ia menambahkan, keinginan untuk mewujudkan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara tujuannya tiada lain, adalah untuk peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat, khususnya di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel).

Sementara, Chairuman Harahap saat menyerahkan mandat percepatan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara kepada Harry Lontung Siregar menegaskan, pilihan kita kepada beliau, sudah tepat dan tidak perlu keraguan tentang itu. Menurut mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut ini, dalam hal keberhasilan memperjuangkan sebuah pemekaran daerah saat ini, yang diperlukan tidak hanya dukungan masyarakat dan kajian akademis.

“Namun, satu hal terpenting lainnya adalah kegesitan dalam melangkah serta kepiawaian dalam melakukan lobi-lobi politik,” kata Chairuman, seraya menambahkan, sosok Harry Lontung Siregar memiliki persyaratan itu, karena memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah pusat.

Sedangkan akademisi dari Unimed Dr HM Yusuf Harahap menyebutkan, semua persyaratan yang diperlukan untuk mewujudkan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara sudah lebih dari cukup, di antaranya sepertiga dari wilayah Sumatera Utara adalah Tabagsel.

“Selain itu, sudah terbukti selama ini, semua daerah yang dimekarkan di Indonesia tidak ada yang bertambah miskin. Semua daerah yang dimekarkan itu bertambah maju dan

sejahtera,” sebut Yusuf.

Sejumlah tokoh Tabagsel juga terlibat dalam panitia percepatan pemekaran ini, antara lain Prof Syahrin Harahap, Prof Hermanto Siregar, Chairuman Harahap, HM Yusuf Harahap, Shohibul Anshor Siregar, Doli Sinomba Siregar, Sarmadan Hasibuan, Nasrun Husin Lubis, Roby Agusman Harahap, Yuriandi Siregar, Mirza Nasution, Arifin Siregar, Usman Hasibuan, Haposan Siregar, Zarlin Nasution, Endar Sakti Pane, Riri Stefani Siregar, Ance Selian, dan lainnya.(adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/