29 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Revitalisasi Lapangan Merdeka, Nasib Pedagang Buku Bekas Belum Jelas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Presiden Jokowi telah meletakkan batu pertama pembangunan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan, Kamis (7/7). Peletakan batu pertama itu merupakan tanda pembangunan fisik lapangan bersejarah yang ditargetkan selesai awal tahun 2024. Adapun toko-toko buku bekas yang ada di sekitar lapangan tersebut akan direlokasi di Jalan Hitam, tapi masih belum ada kejelasan kapan para penjual buku bekas itu bisa menempati lokasi barunya.

Pantauan Sumut Pos, toko-toko buku di Lapangan Merdeka justru masih buka berjualan, walaupun buku-buku yang dijajakan telah dalam keadaan diikat-ikat untuk bersiap menanti lokasi baru. Sebagian memang toko sudah ditutup dan buku-buku telah diangkut di rumah penjual masing-masing.

“Kalau bangunan baru begitu siap, ya kami pindah. Nyatanya ini kan belum siap. Kami di sini masih berjualan seperti biasa. Sekarang ini Pemko, kalau Pemko belum siap, kami nggak mungkin pindah begitu aja, kan?” kata seorang pedagang buku bekas Lina.

Lina mengaku untuk awal-awal ini pihak Penko Medan memang tidak memungut biaya penyewaan. Ia berharap, pemerintah tidak setengah hati memperhatikan masyarakat, khususnya para pedangan buku. “Kalau disuruh pindah, cepatlah dikerjakan. Jangan kami di sini sampai terkatung-katung,” ujarnya.

Sedangkan lokasi tempat berpindahnya (relokasi) toko buku bekas yang berada di Jalan Hitam, pojok Jalan HM Yamin pinggir rel kereta api itu masih dalam keadaan tertutup. Toko-toko memang sudah tampak berdiri berbaris memanjang. Tidak ada seorang pun untuk dapat dikonfirmasi bagaimana prodres pembangunan relokasi toko buku bekas itu.

Wali Kota Medan saat disinggung soal relokasi para pedagang buku bekas justru tampaknya tak senang ditanya awak media. Media pun diminta untuk tidak memanas-manasi keadaan. “Jangan kalian panas-panasi mereka para pedagang buku bekas dengan hal-hal yang gak perlu dipanasi. Kenapa mereka belum pindah itu bangunannya belum selesai dan baik kami Pemko Medan, pedagang buku bekas dan pihak PT KAI itu sudah sama sama sepakat,” kata Bobby Nasution, Rabu (13/7).

Kata Bobby, belum selesainya bangunan itu juga sudah disetujui oleh pedagang buku. “Pedagang bukunya sudah setuju jadi jangan seolah-olah mereka menderita karena pemindahan padahal mereka sudah sepakat untuk hal ini. Jadi jangan seolah olah Pemko terkesan mementingkan projek saja tapi tidak mementingkan pedagang bukunya, padahal tidak seperti itu,” pungkas menantu Presiden Jokowi itu. (mag-3/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Presiden Jokowi telah meletakkan batu pertama pembangunan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan, Kamis (7/7). Peletakan batu pertama itu merupakan tanda pembangunan fisik lapangan bersejarah yang ditargetkan selesai awal tahun 2024. Adapun toko-toko buku bekas yang ada di sekitar lapangan tersebut akan direlokasi di Jalan Hitam, tapi masih belum ada kejelasan kapan para penjual buku bekas itu bisa menempati lokasi barunya.

Pantauan Sumut Pos, toko-toko buku di Lapangan Merdeka justru masih buka berjualan, walaupun buku-buku yang dijajakan telah dalam keadaan diikat-ikat untuk bersiap menanti lokasi baru. Sebagian memang toko sudah ditutup dan buku-buku telah diangkut di rumah penjual masing-masing.

“Kalau bangunan baru begitu siap, ya kami pindah. Nyatanya ini kan belum siap. Kami di sini masih berjualan seperti biasa. Sekarang ini Pemko, kalau Pemko belum siap, kami nggak mungkin pindah begitu aja, kan?” kata seorang pedagang buku bekas Lina.

Lina mengaku untuk awal-awal ini pihak Penko Medan memang tidak memungut biaya penyewaan. Ia berharap, pemerintah tidak setengah hati memperhatikan masyarakat, khususnya para pedangan buku. “Kalau disuruh pindah, cepatlah dikerjakan. Jangan kami di sini sampai terkatung-katung,” ujarnya.

Sedangkan lokasi tempat berpindahnya (relokasi) toko buku bekas yang berada di Jalan Hitam, pojok Jalan HM Yamin pinggir rel kereta api itu masih dalam keadaan tertutup. Toko-toko memang sudah tampak berdiri berbaris memanjang. Tidak ada seorang pun untuk dapat dikonfirmasi bagaimana prodres pembangunan relokasi toko buku bekas itu.

Wali Kota Medan saat disinggung soal relokasi para pedagang buku bekas justru tampaknya tak senang ditanya awak media. Media pun diminta untuk tidak memanas-manasi keadaan. “Jangan kalian panas-panasi mereka para pedagang buku bekas dengan hal-hal yang gak perlu dipanasi. Kenapa mereka belum pindah itu bangunannya belum selesai dan baik kami Pemko Medan, pedagang buku bekas dan pihak PT KAI itu sudah sama sama sepakat,” kata Bobby Nasution, Rabu (13/7).

Kata Bobby, belum selesainya bangunan itu juga sudah disetujui oleh pedagang buku. “Pedagang bukunya sudah setuju jadi jangan seolah-olah mereka menderita karena pemindahan padahal mereka sudah sepakat untuk hal ini. Jadi jangan seolah olah Pemko terkesan mementingkan projek saja tapi tidak mementingkan pedagang bukunya, padahal tidak seperti itu,” pungkas menantu Presiden Jokowi itu. (mag-3/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/