26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

PT Toba Pulp Lestari dan Pusat Kajian Iptek USU Luncurkan Hand Sanitizer Eucalyptus

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pusat Kajian Iptek Eucalyptus Universitas Sumatera Utara (USU) meluncurkan produk Hand Sanitizer yang terbuat dari bahan Eucalyptus, Jumat (9/10). Produk ini diproduksi atas kerja sama USU dengan PT Toba Pulp Lestari (TPL).

LUNCURKAN: Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, saat meluncurkan produk Hand Sanitizer yang terbuat dari bahan Eucalyptus, Jumat (9/10).
LUNCURKAN: Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, saat meluncurkan produk Hand Sanitizer yang terbuat dari bahan Eucalyptus, Jumat (9/10).

“Kami senang sudah berhasil memproduksi dan meluncurkan Hand Sanitizer Eucalyptus. Hand Sanitizer Eucalyptus ini menunjukkan bahwa Eucalyptus memiliki fungsi yang banyak. Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU yakin, produksi hand sanitizer itu bisa diproduksi banyak termasuk untuk komersial,” ujar Peneliti Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, Muhammad Taufik, Kamis (15/10).

Alasannya, selain bahan baku Eucalyptus tersedia di areal PT Toba Pulp Lestari, konsumen diyakini akan tertarik karena hand sanitizer itu benar-benar bermanfaat dan aman digunakan khususnya di tengah pandemi COVID-19.

Menurut Taufik, pembuatan hand sanitizer telah melalui proses panjang, dari penelitiann

tentang manfaat Eucalyptus dan bahan lain yang pas untuk menjadikan ekstrak Eucalyptus sebagai hand sanitizer.

“Dari hasil penelitian, ditemui sekitar 17 senyawa yang bermanfaat dalam tanaman Eucalyptus. Adapun bahan baku yang dibutuhkan untuk hand sanitizer itu adalah Eucalyptol (1,8 cineole) yang merupakan senyawa aktif yang terdapat dalam daun Eucalyptus,” katanya.

Ketua Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, Profesor Zul Alfian menyebutkan, di tahap awal, produksi masih sebanyak lima liter dalam seminggu dan masih diedarkan untuk internal. Produksi akan ditingkatkan sejalan dengan kesiapan hak paten, izin produksi dan edar Hand Sanitizer Eucalyptus itu sudah ada. “Penelitian dan produksi Hand Sanitizer itu merupakan salah satu program pengabdian masyarakat,”katanya.

Manajer Socap Toba Pulp Lestari, Simon H Sidabukke, menyebutkan, sejauh ini, Toba Pulp dan Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, belum menentukan harga jual hand sanitizer itu. Alasan dia, karena yang terpenting bagi Toba Pulp dan USU, produk hand sanitizer itu bisa membantu masyarakat mengantisipasi terpapar dari Covid-19. “Pengembangan produksi nantinya sejalan dengan situasi termasuk minat pasar,”katanya.

Adapun pengenalan dan pemasaran ke depannya, TPL, kata Simon akan bekerja sama dengan pihak lain termasuk UKM Jurnalis Bina Mandiri. Mewakili UKM Jurnalis Bina Mandiri, Jonris Purba mengapresiasi peluncuran Hand Sanitizer Eucalyptus tersebut.

“Kami siap mengenalkan Hand Sanitizer Eucalyptus itu sesuai dengan semangat dari UKM Jurnalis yang mengharapkan masyarakat mendapatkan informasi yang baik mengenai manfaat Eucalyptus,” katanya. (gus/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pusat Kajian Iptek Eucalyptus Universitas Sumatera Utara (USU) meluncurkan produk Hand Sanitizer yang terbuat dari bahan Eucalyptus, Jumat (9/10). Produk ini diproduksi atas kerja sama USU dengan PT Toba Pulp Lestari (TPL).

LUNCURKAN: Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, saat meluncurkan produk Hand Sanitizer yang terbuat dari bahan Eucalyptus, Jumat (9/10).
LUNCURKAN: Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, saat meluncurkan produk Hand Sanitizer yang terbuat dari bahan Eucalyptus, Jumat (9/10).

“Kami senang sudah berhasil memproduksi dan meluncurkan Hand Sanitizer Eucalyptus. Hand Sanitizer Eucalyptus ini menunjukkan bahwa Eucalyptus memiliki fungsi yang banyak. Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU yakin, produksi hand sanitizer itu bisa diproduksi banyak termasuk untuk komersial,” ujar Peneliti Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, Muhammad Taufik, Kamis (15/10).

Alasannya, selain bahan baku Eucalyptus tersedia di areal PT Toba Pulp Lestari, konsumen diyakini akan tertarik karena hand sanitizer itu benar-benar bermanfaat dan aman digunakan khususnya di tengah pandemi COVID-19.

Menurut Taufik, pembuatan hand sanitizer telah melalui proses panjang, dari penelitiann

tentang manfaat Eucalyptus dan bahan lain yang pas untuk menjadikan ekstrak Eucalyptus sebagai hand sanitizer.

“Dari hasil penelitian, ditemui sekitar 17 senyawa yang bermanfaat dalam tanaman Eucalyptus. Adapun bahan baku yang dibutuhkan untuk hand sanitizer itu adalah Eucalyptol (1,8 cineole) yang merupakan senyawa aktif yang terdapat dalam daun Eucalyptus,” katanya.

Ketua Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, Profesor Zul Alfian menyebutkan, di tahap awal, produksi masih sebanyak lima liter dalam seminggu dan masih diedarkan untuk internal. Produksi akan ditingkatkan sejalan dengan kesiapan hak paten, izin produksi dan edar Hand Sanitizer Eucalyptus itu sudah ada. “Penelitian dan produksi Hand Sanitizer itu merupakan salah satu program pengabdian masyarakat,”katanya.

Manajer Socap Toba Pulp Lestari, Simon H Sidabukke, menyebutkan, sejauh ini, Toba Pulp dan Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, belum menentukan harga jual hand sanitizer itu. Alasan dia, karena yang terpenting bagi Toba Pulp dan USU, produk hand sanitizer itu bisa membantu masyarakat mengantisipasi terpapar dari Covid-19. “Pengembangan produksi nantinya sejalan dengan situasi termasuk minat pasar,”katanya.

Adapun pengenalan dan pemasaran ke depannya, TPL, kata Simon akan bekerja sama dengan pihak lain termasuk UKM Jurnalis Bina Mandiri. Mewakili UKM Jurnalis Bina Mandiri, Jonris Purba mengapresiasi peluncuran Hand Sanitizer Eucalyptus tersebut.

“Kami siap mengenalkan Hand Sanitizer Eucalyptus itu sesuai dengan semangat dari UKM Jurnalis yang mengharapkan masyarakat mendapatkan informasi yang baik mengenai manfaat Eucalyptus,” katanya. (gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/