25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

2020, LRT Dibangun dari Aksara ke Pasar Induk

istimewaRAPAT: Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution memimpin rapat sinkronisasi pelaksanaan pembangunan di Balai Kota Medan, Rabu (16/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kemacetan seakan sudah menjadi mu­suh paling nyata bagi warga Kota Medan. Apalagi di saat jam pergi kerja atau jam pulang kerja, kepadatan arus lalu lintas terjadi di sejumlah ruas jalan Kota Medan. Jika keadaan ini terus dibiarkan, dipekirakan pada tahun 2024 Kota Medan akan mengalami gridlock.

Karenanya, untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi, sejumlah infrastruktur akan dibangun pemerintah pusat di Kota Medan. Mulai dari pembangunan Light Rapid Transit (LRT), fly over atau underpass hingga pelebaran jalan dan jembatan. Untuk pembangunan LRT, direncanakan proyek tersebut mulai berjalan pada 2020 mendatangn

“Jika sampai tahun 2024 transportasi yang ada di Kota Medan tidak segera ditangani, maka Kota Medan akan mengalami gridlock. Artinya, jalur lalu lintas akan berhenti, tidak ada yang bisa jalan. Sebab, jumlah luas jalan sama dengan luas kendaraan,” kata Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman saat menghadiri rapat Rencana Pembangunan LRT Kota Medan di Ruang Rapat Kaharuddin Lantai VIII Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (16/1)..Tujuan dibangunnya LRT ini, sambung Wiriya, juga untuk menambah minat masyarakat Kota Medan yang tadinya mengendarai kendaraan pribadi saat bepergian, diharapkan nantinya mau beralih ke transportasi umum yang sudah disediakan oleh pemerintah. “Dengan dibangunnya LRT ini nantinya dapat membangun minat masyarakat Kota Medan untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum,” ujar Sekda.

Nantinya LRT tersebut akan dibangun sepanjang 17,3 kilometer (km) dari bagian Selatan Kota Medan, Lau Chi hingga ke bagian utara Medan, Aksara. Dengan jalur yang akan melintasi Stasiun Besar Kereta Api Medan, Jalan Williem Iskandar, Jalan M Yamin, Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandar Muda, Jalan Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan Setia Budi, Jalan Djamin Ginting, dan terakhir di Pasar Induk Laucih, Tuntungan. “Panjang LRT ini sendiri sekitar 17,3 km dari Lau Chi ke Aksara atau Pancing yang akan melintasi Stasiun Besar Kereta Api Medan dan nantinya akan melintasi stasiun kecil lainnya,” sebut Wiriya.

Selanjutnya Wiriya menambahkan, selain pembangunan LRT, Pemko Medan juga akan membangun Bus Rapid Transit (BRT) yang akan terpadu dengan LRT mulai dari terminal Amplas hingga terminal Pinang Baris. “LRT ini nantinya akan terpadu dengan BRT dari terminal Amplas hingga terminal Pinang Baris,” tuturnya.

Kemudian dalam kesempatan ini Asisten Pemerintah Provinsi Sumut Drs Jumsadi Damanik, SH, M.Hum berharap dengan adanya rapat ini diharapkan dapat mempermudah serta mempelancar pembangunan LRT ini nantinya sehingga berjalan sesuai dengan yang diharapkan. “Saya berharap kedepannya proyek LRT ini dapat berjalan sebagimana mestinya serta dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan yang mengganggu,” kata Jumsadi.

Turut hadir dalam rapat ini Kementerian Perhubungan RI, Bappenas, Kementerian Keuangan, PT. SMI, Dinas Perhubungan Medan, Dinas Perhubungan Binjai, Dinas Perhubungan Deli Serdang, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

Fly Over Pondok Kelapa Segera Dibangun

Selain LRT, pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) juga akan membangun sejumlah infrastruktur untuk mengurai kemacetan di Kota Medan, mulai dari fly over atau underpass di Simpang Pondok Kepala (Jalan Asrama dan Jalan Gatot Subroto).

Selanjutnya, pelebaran jembatan penyebrangan jalan tol di Tanjung Mulia, pelebaran Jalan Jamin Ginting depan Komplek Citra Garden serta pelebaran di simpang Jalan Yosudarso/ Jalan Titi Papan (Simpang Dobi). Agar pembangunan infrastruktur tersebut berjalan dengan baik, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution menginstrusikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan untuk terus berkoordinasi dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan, terkait pelaksanaan pembangunan infrastruktur tersebut.

“Kita harapkan rencana pembangunan nantinya dapat berjalan dengan baik dan lancar,” kata Akhyar saat memimpin rapat sinkronisasi pelaksanaan pembangunan di wilayah Kota Medan di Balai Kota Medan, Rabu (16/1).

“Dengan sinergitas yang dilakukan, kita harapkan rencana pembangunan nantinya dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di Kota Medan. Sebab, tingkat kepadatan arus lalu lintas di Kota Medan saat ini semakin tinggi,” sambungnya.

Selama ini, papar Akhyar, kawasan yang menjadi lokasi proyek pembangunan fly over, underpass, pelebaran jalan dan persimpangan merupakan titik kemacetan, sehingga sangat mengganggu kelancaran arus lalu lintas, terutama pagi dan sore hari. Salah satunya yang disoroti Akhyar, kemacetan yang terjadi di kawasan Jalan Jamin Ginting. Kondisi itu tidak telepas dengan keberadaan sejumlah pool angkutan.

Karenanya, dia berharap kepada seluruh pihak yang terkait untuk fokus mendukung pembangunan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. ‘’Kita semua bertanggung jawab untuk memberi ruang dan kemudahan bagi semua pengguna jalan. Untuk itu saya berpesan kepada seluruh OPD terkait agar serius mendukung pengerjaan yang akan dilakukan nantinya,’’ pesannya.

Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, saat proses pembangunan infrastruktur dilakukan, semua yang berperan agar tetap mengedepankan mutu dan kualitas pembangunan. Pasalnya, pembangunan yang dilakukan itu menyangkut keselamatan banyak orang nantinya. Kemudian senantiasa memikirkan estetika sehingga hasil pembangunan menambah keindahan ibukota P:rovinsi Sumatera Utara tersebut.

“Saya berharap agar OPD terkait agar segera menindaklanjuti rencana pembangunan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Selain itu terus jalin koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan pihak Dirjen Bina Marga maupun BBPJN. Meski demikian tetapkan jalankan semua sesuai prosedur yang berlaku. Besar harapan kami (Pemko Medan), rencana pembangunan ini nantinya bisa merubah wajah lalu lintas Kota Medan menjadi lebih baik dan masyarakat pengguna jalan dapat merasakan manfaatnya,” harapnya.

Sebelumnya, perwakilan dari Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR dalam rapat yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB itu, memaparkan secara singkat gambaran proses dan bentuk rencana pembangunan fly over, pelebaran jembatan penyebrangan dan pelebaran jalan. Khusus untuk pembangunan fly over, kepada Wakil Wali Kota didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Medan Qamarul Fattah MSi, mereka sejauh ini tidak menemukan kendala yang berarti di lapangan. (ris)

istimewaRAPAT: Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution memimpin rapat sinkronisasi pelaksanaan pembangunan di Balai Kota Medan, Rabu (16/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kemacetan seakan sudah menjadi mu­suh paling nyata bagi warga Kota Medan. Apalagi di saat jam pergi kerja atau jam pulang kerja, kepadatan arus lalu lintas terjadi di sejumlah ruas jalan Kota Medan. Jika keadaan ini terus dibiarkan, dipekirakan pada tahun 2024 Kota Medan akan mengalami gridlock.

Karenanya, untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi, sejumlah infrastruktur akan dibangun pemerintah pusat di Kota Medan. Mulai dari pembangunan Light Rapid Transit (LRT), fly over atau underpass hingga pelebaran jalan dan jembatan. Untuk pembangunan LRT, direncanakan proyek tersebut mulai berjalan pada 2020 mendatangn

“Jika sampai tahun 2024 transportasi yang ada di Kota Medan tidak segera ditangani, maka Kota Medan akan mengalami gridlock. Artinya, jalur lalu lintas akan berhenti, tidak ada yang bisa jalan. Sebab, jumlah luas jalan sama dengan luas kendaraan,” kata Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman saat menghadiri rapat Rencana Pembangunan LRT Kota Medan di Ruang Rapat Kaharuddin Lantai VIII Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (16/1)..Tujuan dibangunnya LRT ini, sambung Wiriya, juga untuk menambah minat masyarakat Kota Medan yang tadinya mengendarai kendaraan pribadi saat bepergian, diharapkan nantinya mau beralih ke transportasi umum yang sudah disediakan oleh pemerintah. “Dengan dibangunnya LRT ini nantinya dapat membangun minat masyarakat Kota Medan untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum,” ujar Sekda.

Nantinya LRT tersebut akan dibangun sepanjang 17,3 kilometer (km) dari bagian Selatan Kota Medan, Lau Chi hingga ke bagian utara Medan, Aksara. Dengan jalur yang akan melintasi Stasiun Besar Kereta Api Medan, Jalan Williem Iskandar, Jalan M Yamin, Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandar Muda, Jalan Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan Setia Budi, Jalan Djamin Ginting, dan terakhir di Pasar Induk Laucih, Tuntungan. “Panjang LRT ini sendiri sekitar 17,3 km dari Lau Chi ke Aksara atau Pancing yang akan melintasi Stasiun Besar Kereta Api Medan dan nantinya akan melintasi stasiun kecil lainnya,” sebut Wiriya.

Selanjutnya Wiriya menambahkan, selain pembangunan LRT, Pemko Medan juga akan membangun Bus Rapid Transit (BRT) yang akan terpadu dengan LRT mulai dari terminal Amplas hingga terminal Pinang Baris. “LRT ini nantinya akan terpadu dengan BRT dari terminal Amplas hingga terminal Pinang Baris,” tuturnya.

Kemudian dalam kesempatan ini Asisten Pemerintah Provinsi Sumut Drs Jumsadi Damanik, SH, M.Hum berharap dengan adanya rapat ini diharapkan dapat mempermudah serta mempelancar pembangunan LRT ini nantinya sehingga berjalan sesuai dengan yang diharapkan. “Saya berharap kedepannya proyek LRT ini dapat berjalan sebagimana mestinya serta dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan yang mengganggu,” kata Jumsadi.

Turut hadir dalam rapat ini Kementerian Perhubungan RI, Bappenas, Kementerian Keuangan, PT. SMI, Dinas Perhubungan Medan, Dinas Perhubungan Binjai, Dinas Perhubungan Deli Serdang, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

Fly Over Pondok Kelapa Segera Dibangun

Selain LRT, pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) juga akan membangun sejumlah infrastruktur untuk mengurai kemacetan di Kota Medan, mulai dari fly over atau underpass di Simpang Pondok Kepala (Jalan Asrama dan Jalan Gatot Subroto).

Selanjutnya, pelebaran jembatan penyebrangan jalan tol di Tanjung Mulia, pelebaran Jalan Jamin Ginting depan Komplek Citra Garden serta pelebaran di simpang Jalan Yosudarso/ Jalan Titi Papan (Simpang Dobi). Agar pembangunan infrastruktur tersebut berjalan dengan baik, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution menginstrusikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan untuk terus berkoordinasi dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan, terkait pelaksanaan pembangunan infrastruktur tersebut.

“Kita harapkan rencana pembangunan nantinya dapat berjalan dengan baik dan lancar,” kata Akhyar saat memimpin rapat sinkronisasi pelaksanaan pembangunan di wilayah Kota Medan di Balai Kota Medan, Rabu (16/1).

“Dengan sinergitas yang dilakukan, kita harapkan rencana pembangunan nantinya dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di Kota Medan. Sebab, tingkat kepadatan arus lalu lintas di Kota Medan saat ini semakin tinggi,” sambungnya.

Selama ini, papar Akhyar, kawasan yang menjadi lokasi proyek pembangunan fly over, underpass, pelebaran jalan dan persimpangan merupakan titik kemacetan, sehingga sangat mengganggu kelancaran arus lalu lintas, terutama pagi dan sore hari. Salah satunya yang disoroti Akhyar, kemacetan yang terjadi di kawasan Jalan Jamin Ginting. Kondisi itu tidak telepas dengan keberadaan sejumlah pool angkutan.

Karenanya, dia berharap kepada seluruh pihak yang terkait untuk fokus mendukung pembangunan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. ‘’Kita semua bertanggung jawab untuk memberi ruang dan kemudahan bagi semua pengguna jalan. Untuk itu saya berpesan kepada seluruh OPD terkait agar serius mendukung pengerjaan yang akan dilakukan nantinya,’’ pesannya.

Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, saat proses pembangunan infrastruktur dilakukan, semua yang berperan agar tetap mengedepankan mutu dan kualitas pembangunan. Pasalnya, pembangunan yang dilakukan itu menyangkut keselamatan banyak orang nantinya. Kemudian senantiasa memikirkan estetika sehingga hasil pembangunan menambah keindahan ibukota P:rovinsi Sumatera Utara tersebut.

“Saya berharap agar OPD terkait agar segera menindaklanjuti rencana pembangunan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Selain itu terus jalin koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan pihak Dirjen Bina Marga maupun BBPJN. Meski demikian tetapkan jalankan semua sesuai prosedur yang berlaku. Besar harapan kami (Pemko Medan), rencana pembangunan ini nantinya bisa merubah wajah lalu lintas Kota Medan menjadi lebih baik dan masyarakat pengguna jalan dapat merasakan manfaatnya,” harapnya.

Sebelumnya, perwakilan dari Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR dalam rapat yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB itu, memaparkan secara singkat gambaran proses dan bentuk rencana pembangunan fly over, pelebaran jembatan penyebrangan dan pelebaran jalan. Khusus untuk pembangunan fly over, kepada Wakil Wali Kota didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Medan Qamarul Fattah MSi, mereka sejauh ini tidak menemukan kendala yang berarti di lapangan. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/