30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Rekrutmen Dewas BUMD Diulang

.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi tampaknya tidak main-main akan niatnya ingin mengocok ulang proses rekrutmen Anggota Dewan Komisaris (Dekom) dan Anggota Dewan Pengawas (Dewas) BUMD Sumutn

Pasalnya, ia tidak puas dengan hasil rekrutmen yang sudah berjalan sampai tahap wawancara kemarin.

“Sudah ada (orang-orangnya) tapi saya masih belum puas. Kok masak segitu kualitasnya. Gradenya belum ketemu,” katanya menjawab wartawan di Kantor Gubsu, Jl. P Diponegoro Medan, Rabu (16/1).

Edy menginginkan nilai grade minimal peserta seleksi Dewas dan Dekom BUMD yang telah mendaftar sebelumnya diangka 9 (sembilan). Menurutnya sudah ada yang mencapai nilai segitu dan melaporkan kepada dirinya.

“Iya, sudah ada yang laporan ke saya, tapi saya suruh dulu cari yang lain. Atau masih ada yang belum sempat ikut atau mendaftar. Artinya mau dibuka lagi,” katanya.

Ia membantah kualitas di antara peserta yang ikut seleksi ini bukan soal memuaskan dan tidak memuaskan. Sebab, Pemprovsu harus dipimpin orang-orang hebat karena permasalahan yang ada cukup berat dan pelik. “Bermacam-macam yang ada di pemprov ini. Banyak tukang ustadz, pendeta, dan tukang tipunya juga banyak,” ujarnya seraya enggan menyebut rata-rata nilai peserta sehingga mekanisme ini harus diulang.

Mantan Pangkostrad ini sebelumnya juga mengakui, dibukanya kembali pendaftaran Dewas dan Dekom BUMD karena belum ada peserta yang memenuhi syarat atau berkualifikasi. “Dari sisi kuantitas peserta seleksi ketemu, tapi dari segi kualitas tidak ketemu,” katanya.

Edy menolak jika dikatakan proses rekrutmen waktunya molor dengan dibukanya kembali pendaftaran. “Tidak molor, mau dibuka lagi pendaftaran. Kuantitas ketemu, kualitas tidak ketemu,” katanya lagi.

Pernyataan Gubsu ini tentu mengisyaratkan 22 peserta seleksi yang sudah lulus sampai tahap wawancara, akan dikocok ulang alias mengikuti dari awal lagi proses tes untuk duduk sebagai Dekom dan Dewas BUMD. Ironinya, hasil tes wawancara sampai sekarang belum diumumkan pansel kepada publik.

Sementara informasi dan data yang Sumut Pos peroleh, total terdapat 76 peserta yang mengikuti seleksi Dekom dan Dewas BUMD Sumut 2018. Sampai tahapan ujian tertulis, ada sebanyak 22 peserta yang lolos untuk selanjutnya berhak mengikuti tahapan wawancara. Namun, satu peserta diketahui tidak hadir dalam tahapan itu sehingga otomatis gugur dalam seleksi. Alhasil peserta seleksi menyisakan 21 orang lagi.

Diketahui, adapun BUMD yang membutuhkan Dekom dan Dewas baru itu, yakni PDAM Tirtanadi, PD AIJ, PT Perkebunan dan PT Dirga Surya. Adapun nama-nama calon Dekom dan Dewas BUMD Sumut yang namanya masuk dan berhak mengikuti seleksi wawancara.

Yakni; Ade Fernanda Wijaya, Akmal Hidayat, Arminsyah, Asrul Masir Harahap, Eddy Sufri Hutasuhut, Eko Sujatmoko, Eko Dermawan, Hardi Mulyono, Hasnudi, Hendra Suryadi, Sandri Alamsyah Harahap, Ikbal Hanafi Hasibuan, Mangindang Ritonga, Marihot Manullang, M Syafril Lubis, Parapat Gultom, Rudi Dogar Harahap, Rustam Effendi, Syahruddin Siregar, Tauhid Ichyar, T Ariefanda Aziz dan Walid Mustafa Sembiring. (prn/ila)

.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi tampaknya tidak main-main akan niatnya ingin mengocok ulang proses rekrutmen Anggota Dewan Komisaris (Dekom) dan Anggota Dewan Pengawas (Dewas) BUMD Sumutn

Pasalnya, ia tidak puas dengan hasil rekrutmen yang sudah berjalan sampai tahap wawancara kemarin.

“Sudah ada (orang-orangnya) tapi saya masih belum puas. Kok masak segitu kualitasnya. Gradenya belum ketemu,” katanya menjawab wartawan di Kantor Gubsu, Jl. P Diponegoro Medan, Rabu (16/1).

Edy menginginkan nilai grade minimal peserta seleksi Dewas dan Dekom BUMD yang telah mendaftar sebelumnya diangka 9 (sembilan). Menurutnya sudah ada yang mencapai nilai segitu dan melaporkan kepada dirinya.

“Iya, sudah ada yang laporan ke saya, tapi saya suruh dulu cari yang lain. Atau masih ada yang belum sempat ikut atau mendaftar. Artinya mau dibuka lagi,” katanya.

Ia membantah kualitas di antara peserta yang ikut seleksi ini bukan soal memuaskan dan tidak memuaskan. Sebab, Pemprovsu harus dipimpin orang-orang hebat karena permasalahan yang ada cukup berat dan pelik. “Bermacam-macam yang ada di pemprov ini. Banyak tukang ustadz, pendeta, dan tukang tipunya juga banyak,” ujarnya seraya enggan menyebut rata-rata nilai peserta sehingga mekanisme ini harus diulang.

Mantan Pangkostrad ini sebelumnya juga mengakui, dibukanya kembali pendaftaran Dewas dan Dekom BUMD karena belum ada peserta yang memenuhi syarat atau berkualifikasi. “Dari sisi kuantitas peserta seleksi ketemu, tapi dari segi kualitas tidak ketemu,” katanya.

Edy menolak jika dikatakan proses rekrutmen waktunya molor dengan dibukanya kembali pendaftaran. “Tidak molor, mau dibuka lagi pendaftaran. Kuantitas ketemu, kualitas tidak ketemu,” katanya lagi.

Pernyataan Gubsu ini tentu mengisyaratkan 22 peserta seleksi yang sudah lulus sampai tahap wawancara, akan dikocok ulang alias mengikuti dari awal lagi proses tes untuk duduk sebagai Dekom dan Dewas BUMD. Ironinya, hasil tes wawancara sampai sekarang belum diumumkan pansel kepada publik.

Sementara informasi dan data yang Sumut Pos peroleh, total terdapat 76 peserta yang mengikuti seleksi Dekom dan Dewas BUMD Sumut 2018. Sampai tahapan ujian tertulis, ada sebanyak 22 peserta yang lolos untuk selanjutnya berhak mengikuti tahapan wawancara. Namun, satu peserta diketahui tidak hadir dalam tahapan itu sehingga otomatis gugur dalam seleksi. Alhasil peserta seleksi menyisakan 21 orang lagi.

Diketahui, adapun BUMD yang membutuhkan Dekom dan Dewas baru itu, yakni PDAM Tirtanadi, PD AIJ, PT Perkebunan dan PT Dirga Surya. Adapun nama-nama calon Dekom dan Dewas BUMD Sumut yang namanya masuk dan berhak mengikuti seleksi wawancara.

Yakni; Ade Fernanda Wijaya, Akmal Hidayat, Arminsyah, Asrul Masir Harahap, Eddy Sufri Hutasuhut, Eko Sujatmoko, Eko Dermawan, Hardi Mulyono, Hasnudi, Hendra Suryadi, Sandri Alamsyah Harahap, Ikbal Hanafi Hasibuan, Mangindang Ritonga, Marihot Manullang, M Syafril Lubis, Parapat Gultom, Rudi Dogar Harahap, Rustam Effendi, Syahruddin Siregar, Tauhid Ichyar, T Ariefanda Aziz dan Walid Mustafa Sembiring. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/