25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Temui Kadinkes Sumut, Penyebar Hoax Minta Maaf

MINTA MAAF: Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit (kiri) bersalaman dengan F, penyebar hoax virus corona di RSUP HAM, Minggu (16/2).
MINTA MAAF: Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit (kiri) bersalaman dengan F, penyebar hoax virus corona di RSUP HAM, Minggu (16/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SETELAH videonya viral di dunia maya, F mengakui kalau dirinya salah karena langsung mempercayai informasi yang didapatnya, terkait ada pasien terjangkit virus Corona dan dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan.

Di hadapan Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Alwi Mujahit, F menyampaikan permintaan maafnya kepada Dinkes Sumut, pihak RSUP H Adam Malik Medan, dan juga seluruh masyarakat Sumut yang resah karena informasi hoax yang disebarkannya.

“Dengan rasa penyesalan yang sedalam-dalamnya saya meminta maaf kepada Dinas Kesehatan Sumut dan jajarannya, kepada pihak RSUP H Adam Malik dan juga masyarakat Sumut yang resah setelah menonton video saya,”ujar F sambil menunjukkan raut wajah penyesalan di Medan, Minggu (16/2).

Dalam kesempatan itu, F memberikan pengakuan kepada Kadis Kesehatan Sumut kalau dirinya tidak berniat menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat atau pun pihak manapun. Karena sedikit panik dan ingin masyarakat segera mengetahui informasi yang didapatnya, F pun lupa untuk mengkrosek kebenaran informasi tersebut.

“Yang ada dalam pikiran saya saat itu, bagaimana masyarakat bisa segera dapat informasi dan bisa berhati-hati. Salahnya saya, tidak mengkroscek benar tidaknya info itu. Makanya melalui Kadis Kesehatan Sumut saya mengaku menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama,”ujar F lagi sambil berulang kali menyampaikan kata maaf kepada Kadis Kesehatan Sumut.

Melihat ketulusan F yang meminta maaf sekaligus mendengarkan penjelasan F yang memang tidak berniat membuat keresahan di tengah-tengah masyarakat, Alwi Mujahit menerima permintaan maaf itu. Namun Alwi kembali berpesan dan mengingatkan F agar tidak mengulangi perbuatannya yang sama.

“Ini menjadi pembelajaran bagi siapa saja untuk tidak langsung percaya dengan informasi yang didapatkan. Harus dikroscek kebenarannya. Persoalan ini saya anggap selesai dan saya berharap kejadian ini terakhir terjadi,” ujar Alwi.

Di kesempatan itu, Alwi juga menegaskan, hingga saat ini belum ada ditemui pasien positif virus Corona di Sumatera Utara. “Selain berprilaku hidup bersih mari kita sama-sama berdoa agar kita warga Sumut terhindar dari penyebaran virus Corona,”pungkasnya.

Terpisah Ketua DPD KNPI Sumut El Adrian Shah mengapresiasi respon cepat yang dilakukan Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit. Senada dengan Kadis Kesehatan Alwi, El juga berharap peristiwa serupa tidak terulang lagi di masa-masa mendatang.

Sebagai tokoh pemuda, El juga mengingatkan agar masyarakat khususnya para pemuda bisa lebih bijak dalam menyerap informasi yang didapat. Apalagi saat ini penyebaran informasi dapat begitu cepat tersebar karena didukung teknologi informasi yang begitu berkembang pesat.

“Tentu kita sangat mengapresiasi respon cepat pak Kadis meredam persoalan ini sehingga tidak berkembang liar ke masyarakat. Ini juga harus jadi pembelajaran bagi kita semua untuk tidak langsung bercaya dengan informasi yang kita dapat. Apalagi kalau informasi itu belum jelas kebenarannya jangan disebarkan. Stop HOAX,” tegas El.

RSUP HAM Pertimbangkan Langkah Hukum

Sementara, pihak RSUP Haji Adam Malik (HAM) Medan, masih mengkaji untuk mengambil langkah hukum, terkait kabar hoaks pasien terinfeksi virus corona oleh seorang pria yang disebar melalui video lewat media sosial.

Kassubag Humas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak menyatakan, saat ini bagian hukum dan kuasa hukum pihak rumah sakit milik Kemenkes RI ini memang tengah melakukan kajian untuk menyikapi video hoaks tersebut.

“Saat ini kami sedang mengkaji opsi menempuh jalur hukum dengan melihat situasi dan kondisi sejauhmana video tersebut menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujar Rosa, Minggu (16/2).

Namun demikian, kata Rosa, saat ini manajemen RSUP HAM masih menganggap belum perlu membuat laporan polisi. Pun begitu, hal ini juga masih akan melihat situasi yang berkembang. “Saat ini belum dipandang perlu (membuat laporan polisi), apalagi sudah dibantu oleh rekan-rekan media untuk mengklarifikasi. Tapi, apabila nanti dianggap perlu maka laporan ke polisi akan dilakukan,” sebutnya.

Ia berharap kepada masyarakat untuk kritis dalam menerima informasi-informasi melalui media sosial terkait isu virus corona. “Masyarakat jangan mudah percaya begitu saja dengan informasi dari media sosial yang belum tentu benar,” tandasnya.

Sementara, menanggapi kabar hoaks tersebut, Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak mengatakan, pihaknya siap menyelidiki penyebaran hoaks itu. “Bisa diselidiki, enggak ada masalah,” ujar Maringan kepada wartawan.

Meski demikian, kata Maringan, pihaknya belum ada menerima laporan terkait penyebaran kabar tersebut. “Kita enggak dapat video itu. Tapi, polisi tentu menindaklanjuti apabila laporan diterima. Sebab, semua laporan masyarakat pasti akan diproses,” ujarnya singkat.

Diberitakan sebelumnya, RSUP HAM diserang kabar hoaks melalui video yang beredar di media sosial salah satunya whatsapp. Video yang beredar itu berdurasi 49 detik, dimana disebutkan rumah sakit tipe A tersebut merawat pasien terinfeksi virus corona.

Dalam video itu, kabar hoaks tersebut disampaikan seorang pria yang duduk di dalam mobil kursi depan samping supir. Pria tersebut memakai masker warna abu-abu dan mengenakan cicin di jari manis tangan kiri. “Saya mendapat informasi dari rekan medis bahwa penyakit corona sudah masuk ke wilayah Medan, Sumatera Utara. Tepatnya, pasien tersebut sedang dirawat di Rumah Sakit Adam Malik. Buat seluruh teman-teman yang mendengarkan pesan ini, tolong keluar rumah tetap waspada dengan menggunakan masker,” ujar pria yang mengenakan kemeja warna hitam kombinasi putih.

Pria itu juga mengatakan, kurangi kontak fisik disaat menjenguk orang yang dirawat di rumah sakit. Selain itu, kurangi juga kontak fisik disaat bertegur sapa dengan teman-teman, baik itu yang berkunjung ke rumah maupun bertemu di tengah jalan. “Dan, paling penting adalah utamakan dengan mengingat Ketuhanan Yang Maha Esa agar dilindungi dari penyakit yang mencekam dan marabahaya,” katanya.

Masyarakat Jangan Terpancing

Maraknya berita hoax seperti itu sempat membuat geger masyarakat, terkhusus warga Kota Medan dan sekitarnya. Untuk itu, Pemko Medan mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya serta terprovokasi dengan kabar-kabar yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

Melalui Sumut Pos, Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dan mau menyaring terlebih dahulu setiap informasi yang di dapatkan serta tidak menelan bulat-bulat informasi tersebut, apalagi bila berumber dari Media Sosial. “Masyarakat jangan mudah terpancing dengan berita yang belum tentu benar. Masyarakat juga harus menyaring setiap informasi yang didapat, jangan mudah terpancing kabar bohong,” ucap Akhyar, Minggu (16/2).

Selain itu, Akhyar juga kembali mengingat masyarakat untuk tetap melakukan langkah-langkah pencegahan sebagaimana anjuran dari Kementerian kesehatan RI. Kata Akhyar, setidaknya ada 8 hal yang haru dilakukan, dimulai dari sering mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker bila batuk atau pilek, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak konsumsi sayuran, berhati-hati kontak dengan hewan, rajin berolahraga dan istirahat cukup, tidak mengkonsumsi daging yang tidak dimasak, menjaga kebersihan lingkungan serta segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas jika mengalami gangguan kesehatan seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas. “Karena kita sudah cek ke puskesmas dan dinas kesehatan Kota Medan, mereka siap untuk menangani dan mengantisipasi apabila ada dugaan virus corona,” tutupnya.

Anggota Komisi II DPRD Kota Medan, Afif Abdillah mengatakan bahwa pihaknya mengharap masyarakat Kota Medan untuk lebih kritis terhadap setiap berita yang masuk. “Masyarakat harus bisa lebih kritis dan melakukan check dan re-check mengenai informasi yang beredar, apalagi yang tidak bersifat resmi dari pemerintah. Begitu juga masyarakat harus tahu kebenaran informasi sebelum menyebar ataupun menshare suatu informasi di media sosial, karena banyak HOAX yang beredar mengenai corona ini di media sosial,” kata Afif.

Di sisi lain, kata Afif, masyarakat juga harus tetap waspada dengan penyebaran virus corona di Indonesia, dengan melakukan tindakan pencegahan seperti menggunakan masker, menjaga kesehatan dan melaporkan bila mendapatkan gejala-gejala virus corona agar bisa di tangani dan di rawat secepatnya oleh dinas kesehatan dan jajarannya.

“Untuk oknum penyebar hoax corona, pemerintah harus memberi peringatan atau tindakan keras kepada yang bersangkutan secara langsung sehingga menghindari hal-hal seperti ini terulang kembali. Hoax ini sangat berbahaya bagi masyarakat karena menimbulkan keresahan yang tidak beralasan dan menganggu ketentraman masyarakat dan ini biasanya di lakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tandasnya. (ris/map/adz)

MINTA MAAF: Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit (kiri) bersalaman dengan F, penyebar hoax virus corona di RSUP HAM, Minggu (16/2).
MINTA MAAF: Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit (kiri) bersalaman dengan F, penyebar hoax virus corona di RSUP HAM, Minggu (16/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SETELAH videonya viral di dunia maya, F mengakui kalau dirinya salah karena langsung mempercayai informasi yang didapatnya, terkait ada pasien terjangkit virus Corona dan dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan.

Di hadapan Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Alwi Mujahit, F menyampaikan permintaan maafnya kepada Dinkes Sumut, pihak RSUP H Adam Malik Medan, dan juga seluruh masyarakat Sumut yang resah karena informasi hoax yang disebarkannya.

“Dengan rasa penyesalan yang sedalam-dalamnya saya meminta maaf kepada Dinas Kesehatan Sumut dan jajarannya, kepada pihak RSUP H Adam Malik dan juga masyarakat Sumut yang resah setelah menonton video saya,”ujar F sambil menunjukkan raut wajah penyesalan di Medan, Minggu (16/2).

Dalam kesempatan itu, F memberikan pengakuan kepada Kadis Kesehatan Sumut kalau dirinya tidak berniat menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat atau pun pihak manapun. Karena sedikit panik dan ingin masyarakat segera mengetahui informasi yang didapatnya, F pun lupa untuk mengkrosek kebenaran informasi tersebut.

“Yang ada dalam pikiran saya saat itu, bagaimana masyarakat bisa segera dapat informasi dan bisa berhati-hati. Salahnya saya, tidak mengkroscek benar tidaknya info itu. Makanya melalui Kadis Kesehatan Sumut saya mengaku menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama,”ujar F lagi sambil berulang kali menyampaikan kata maaf kepada Kadis Kesehatan Sumut.

Melihat ketulusan F yang meminta maaf sekaligus mendengarkan penjelasan F yang memang tidak berniat membuat keresahan di tengah-tengah masyarakat, Alwi Mujahit menerima permintaan maaf itu. Namun Alwi kembali berpesan dan mengingatkan F agar tidak mengulangi perbuatannya yang sama.

“Ini menjadi pembelajaran bagi siapa saja untuk tidak langsung percaya dengan informasi yang didapatkan. Harus dikroscek kebenarannya. Persoalan ini saya anggap selesai dan saya berharap kejadian ini terakhir terjadi,” ujar Alwi.

Di kesempatan itu, Alwi juga menegaskan, hingga saat ini belum ada ditemui pasien positif virus Corona di Sumatera Utara. “Selain berprilaku hidup bersih mari kita sama-sama berdoa agar kita warga Sumut terhindar dari penyebaran virus Corona,”pungkasnya.

Terpisah Ketua DPD KNPI Sumut El Adrian Shah mengapresiasi respon cepat yang dilakukan Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit. Senada dengan Kadis Kesehatan Alwi, El juga berharap peristiwa serupa tidak terulang lagi di masa-masa mendatang.

Sebagai tokoh pemuda, El juga mengingatkan agar masyarakat khususnya para pemuda bisa lebih bijak dalam menyerap informasi yang didapat. Apalagi saat ini penyebaran informasi dapat begitu cepat tersebar karena didukung teknologi informasi yang begitu berkembang pesat.

“Tentu kita sangat mengapresiasi respon cepat pak Kadis meredam persoalan ini sehingga tidak berkembang liar ke masyarakat. Ini juga harus jadi pembelajaran bagi kita semua untuk tidak langsung bercaya dengan informasi yang kita dapat. Apalagi kalau informasi itu belum jelas kebenarannya jangan disebarkan. Stop HOAX,” tegas El.

RSUP HAM Pertimbangkan Langkah Hukum

Sementara, pihak RSUP Haji Adam Malik (HAM) Medan, masih mengkaji untuk mengambil langkah hukum, terkait kabar hoaks pasien terinfeksi virus corona oleh seorang pria yang disebar melalui video lewat media sosial.

Kassubag Humas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak menyatakan, saat ini bagian hukum dan kuasa hukum pihak rumah sakit milik Kemenkes RI ini memang tengah melakukan kajian untuk menyikapi video hoaks tersebut.

“Saat ini kami sedang mengkaji opsi menempuh jalur hukum dengan melihat situasi dan kondisi sejauhmana video tersebut menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujar Rosa, Minggu (16/2).

Namun demikian, kata Rosa, saat ini manajemen RSUP HAM masih menganggap belum perlu membuat laporan polisi. Pun begitu, hal ini juga masih akan melihat situasi yang berkembang. “Saat ini belum dipandang perlu (membuat laporan polisi), apalagi sudah dibantu oleh rekan-rekan media untuk mengklarifikasi. Tapi, apabila nanti dianggap perlu maka laporan ke polisi akan dilakukan,” sebutnya.

Ia berharap kepada masyarakat untuk kritis dalam menerima informasi-informasi melalui media sosial terkait isu virus corona. “Masyarakat jangan mudah percaya begitu saja dengan informasi dari media sosial yang belum tentu benar,” tandasnya.

Sementara, menanggapi kabar hoaks tersebut, Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak mengatakan, pihaknya siap menyelidiki penyebaran hoaks itu. “Bisa diselidiki, enggak ada masalah,” ujar Maringan kepada wartawan.

Meski demikian, kata Maringan, pihaknya belum ada menerima laporan terkait penyebaran kabar tersebut. “Kita enggak dapat video itu. Tapi, polisi tentu menindaklanjuti apabila laporan diterima. Sebab, semua laporan masyarakat pasti akan diproses,” ujarnya singkat.

Diberitakan sebelumnya, RSUP HAM diserang kabar hoaks melalui video yang beredar di media sosial salah satunya whatsapp. Video yang beredar itu berdurasi 49 detik, dimana disebutkan rumah sakit tipe A tersebut merawat pasien terinfeksi virus corona.

Dalam video itu, kabar hoaks tersebut disampaikan seorang pria yang duduk di dalam mobil kursi depan samping supir. Pria tersebut memakai masker warna abu-abu dan mengenakan cicin di jari manis tangan kiri. “Saya mendapat informasi dari rekan medis bahwa penyakit corona sudah masuk ke wilayah Medan, Sumatera Utara. Tepatnya, pasien tersebut sedang dirawat di Rumah Sakit Adam Malik. Buat seluruh teman-teman yang mendengarkan pesan ini, tolong keluar rumah tetap waspada dengan menggunakan masker,” ujar pria yang mengenakan kemeja warna hitam kombinasi putih.

Pria itu juga mengatakan, kurangi kontak fisik disaat menjenguk orang yang dirawat di rumah sakit. Selain itu, kurangi juga kontak fisik disaat bertegur sapa dengan teman-teman, baik itu yang berkunjung ke rumah maupun bertemu di tengah jalan. “Dan, paling penting adalah utamakan dengan mengingat Ketuhanan Yang Maha Esa agar dilindungi dari penyakit yang mencekam dan marabahaya,” katanya.

Masyarakat Jangan Terpancing

Maraknya berita hoax seperti itu sempat membuat geger masyarakat, terkhusus warga Kota Medan dan sekitarnya. Untuk itu, Pemko Medan mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya serta terprovokasi dengan kabar-kabar yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

Melalui Sumut Pos, Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dan mau menyaring terlebih dahulu setiap informasi yang di dapatkan serta tidak menelan bulat-bulat informasi tersebut, apalagi bila berumber dari Media Sosial. “Masyarakat jangan mudah terpancing dengan berita yang belum tentu benar. Masyarakat juga harus menyaring setiap informasi yang didapat, jangan mudah terpancing kabar bohong,” ucap Akhyar, Minggu (16/2).

Selain itu, Akhyar juga kembali mengingat masyarakat untuk tetap melakukan langkah-langkah pencegahan sebagaimana anjuran dari Kementerian kesehatan RI. Kata Akhyar, setidaknya ada 8 hal yang haru dilakukan, dimulai dari sering mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker bila batuk atau pilek, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak konsumsi sayuran, berhati-hati kontak dengan hewan, rajin berolahraga dan istirahat cukup, tidak mengkonsumsi daging yang tidak dimasak, menjaga kebersihan lingkungan serta segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas jika mengalami gangguan kesehatan seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas. “Karena kita sudah cek ke puskesmas dan dinas kesehatan Kota Medan, mereka siap untuk menangani dan mengantisipasi apabila ada dugaan virus corona,” tutupnya.

Anggota Komisi II DPRD Kota Medan, Afif Abdillah mengatakan bahwa pihaknya mengharap masyarakat Kota Medan untuk lebih kritis terhadap setiap berita yang masuk. “Masyarakat harus bisa lebih kritis dan melakukan check dan re-check mengenai informasi yang beredar, apalagi yang tidak bersifat resmi dari pemerintah. Begitu juga masyarakat harus tahu kebenaran informasi sebelum menyebar ataupun menshare suatu informasi di media sosial, karena banyak HOAX yang beredar mengenai corona ini di media sosial,” kata Afif.

Di sisi lain, kata Afif, masyarakat juga harus tetap waspada dengan penyebaran virus corona di Indonesia, dengan melakukan tindakan pencegahan seperti menggunakan masker, menjaga kesehatan dan melaporkan bila mendapatkan gejala-gejala virus corona agar bisa di tangani dan di rawat secepatnya oleh dinas kesehatan dan jajarannya.

“Untuk oknum penyebar hoax corona, pemerintah harus memberi peringatan atau tindakan keras kepada yang bersangkutan secara langsung sehingga menghindari hal-hal seperti ini terulang kembali. Hoax ini sangat berbahaya bagi masyarakat karena menimbulkan keresahan yang tidak beralasan dan menganggu ketentraman masyarakat dan ini biasanya di lakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tandasnya. (ris/map/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/