MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution secara langsung melaunching pembayaran retribusi uji kendaraan bermotor atau KIR dengan metode nontunai di UPT PKB Amplas Kota Medan, Selasa (16/3).
Launching tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Wali Kota Medan didampingi Ketua DPRD Medan Hasyim SE, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut Soekowardojo, Dirut Bank Sumut Muhammad Budi Utomo, Kepala OJK Regional V Sumbagut, Yusuf Anshori, dan Unsur Forkopimda Kota Medan.
Dengan demikian, saat ini masyarakat dapat melakukan pembayaran Uji KIR kapanpun dan dimanapun. Sebab, Pembayaran nontunai dapat dilakukan melalui e-Money Bank Sumut melalui QRIS dan Qren.
Dalam kata sambutannya, Bobby Nasution mengharapkan, melalui pembayaran nontunai yang berkolaborasi dengan Bank Sumut ini, Pemko Medan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Uji KIR kendaraan.
Bobby mengatakan, Pemko Medan selalu membuka diri dalam berkolaborasi dengan semua pihak dan stakeholder untuk dapat meningkatkan PAD Kota Medan, salah satunya dengan mengurangi pembayaran tunai dalam setiap transaksi pembayaran. Hal ini pun menjadi salah satu target Pemko Medan.
“Mengingat pembayaran tunai sangat erat kaitannya dengan kecenderungan tidak transparan yang dilakukan beberapa oknum. Bila itu bisa diatasi, maka kita yakin PAD kita bisa meningkat,” tegas Bobby Nasution.
Menurut Bobby, saat ini sistem pembayaran tunai pelan-pelan dapat ditinggalkan. Apalagi saat ini dunia telah memasuki era 4.0 yang membuat Pemko Medan harus siap menyambut era tersebut, salah satunya dengan pembayaran nontunai. Selai itu, hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Kota Medan.
Bobby juga memberikan apresiasi kepada Dishub Kota Medan dan Bank Sumut yang telah berkolaborasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan sistem pembayaran nontunai untuk retribusi Uji KIR kendaraan bermotor baik di UPT PKB Amplas maupun UPT PKB Pinangbaris.
“Saya apresiasi kepada Dinas Perhubungan Kota Medan dan Bank Sumut yang sudah mau berkolaborasi mewujudkan pembayaran nontunai. Kita tahu selama ini dengan pembayaran tunai rentan banyak indikasi permainan. Maka pola itu perlahan lahan akan kita tinggalkan. Ke depan tidak hanya di KIR, tetapi di semua aspek yang saat ini masih menggunakan pembayaran tunai, bisa kita ganti menjadi nontunai,” katanya.
Dijelaskan Bobby, Pemko Medan juga akan menargetkan pembayaran parkir dengan sistem pembayaran nontunai. Untuk itu, Pemko Medan juga meminta bantuan dan dukungan dari Bank Sumut untuk merealisasikan pembayaran parkir nontunai tersebut.
“Sebab parkir salah satu penyumbang PAD terbesar di Kota Medan. Artinya, pembayaran maupun retribusi yang harusnya masuk ke kas daerah dapat dioptimalisasi agar PAD meningkat, sehingga Pembangunan Kota Medan juga meningkat,” jelasnya.
Dengan berkolaborasi, kata Bobby, tentunya akan memiliki kekuatan yang besar dalam mewujudkannya. Sehingga, setiap rencana seharusnya bisa berjalan dan terealisasi dengan cepat. Setelah pembayaran Uji KIR melalui nontunai, Pemko Medan pun menargetkan pembayaran parkir secara nontunai dalam 2 minggu ke depan.
Sebagai langkah pertama, sistem parkir nontunai akan dilakukan di kawasan Kesawan. “Setelah pembayaran Uji KIR melalui nontunai, dua pekan ke depan kita targetkan pembayaran parkir melalui nontunai. Lokasi pertama yang menjadi percontohan di kawasan Kesawan yang akan menjadi Lokasi The Kitchen of Asia. Jika berhasil, maka PAD Kota Medan akan meningkat,” terangnya.
Menurut Bobby, saat ini Pemko Medan tengah menjadikan kawasan Kesawan sebagai destinasi wisata unggulan, khususnya sentra UMKM di bidang kuliner. Selain itu, Pemko Medan juga melakukan pembenahan Kesawan sebagai salah satu upaya percepatan ekonomi di masa Pandemi Covid-19.
“Kami memohon dukungan semua pihak untuk mewujudkannya, dengan semangat kolaborasi kami optimistis akan terwujud. Terima kasih untuk Bank Sumut yang telah memfasilitasi Pemko Medan untuk pembayaran non tunai,” kata Bobby.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar S.SiT MT, menjelaskan jika sistem pembayaran nontunai ini sebagai dukungan dari visi misi Wali Kota Medan, yaitu Medan Berkah yang dapat diimplementasikan dengan pemerintahan yang bersih dengan memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat tanpa ada lagi pembayaran nontunai.
Menurut Iswar, sistem pembayaran nontunai untuk Uji KIR ini terwujud karena adanya kolaborasi dengan Bank Sumut. Untuk tahap pertama, pembayaran akan menggunakan QRIS yang merupakan pembayaran nontunai berbasis barcode. Nantinya di tahap kedua, akan dilakukan perluasan channel. Selain itu, pembayaran juga dapat dilakukan melalui transaksi transfer Bank.
“Tahap pertama, pembayaran retribusi Uji KIR secara nontunai dengan QR code, melalui QRIS. Nantinya setiap nasabah ataupun customer, bisa melakukan pembayaran melalui QR apa saja. Contohnya bisa dengan OVO, Link Aja, Go-Pay, Danaku, dan sebagainya yang sifatnya melalui QR, itu bisa dilakukan. Jadi tidak ada lagi peredaran uang tunai. Dan yang terpenting, retribusi ini akan langsung masuk ke kas Pemko Medan,” tutur Iswar.
Iswar juga menjelaskan, pembayaran Uji KIR nontunai ini tidak hanya berlaku di UPT PKB Amplas, tetapi juga berlaku di UPT PKB Pinang Baris. Dalam mempermudah masyarakat, Dishub Medan dan Bank Sumut akan menempatkan petugas di masing-masing UPT PKB sebagai pemandu.
Usai launching, kepada wartawan, Kadishub Medan Iswar, mengatakan terkait dengan target Wali Kota Medan dal merealisasikan pembayaran parkir melalui nontunai, saat ini Pemko Medan tengah mempersiapkannya. Salah satunya, Pemko Medan tengah mempersiapkan Perwal sebagai payung hukum yang mengaturnya.
“Untuk mengedukasi masyarakat, kita akan melaunching dulu sebagai lokasi percontohan pembayaran parkir nontunai, yaitu di Kawasan Kesawan. Nantinya, peralatan dan tenaga PHL Dishub akan disiapkan sebagai Jukir,” jawabnya.
Dalam sambutannya dalam Launching tersebut, Direktur Utama PT Bank Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Budi Utomo mengatakan, pihaknya siap mendukung sistem pembayaran retribusi uji kendaraan bermotor (KIR) pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan yang sudah mulai diterapkan.
Dikatakan Budi, untuk tahap pertama, Bank Sumut telah memfasilitasi pembayaran Retribusi Uji KIR secara Non Tunai dengan QR code, melalui QRIS yang merupakan program Bank Indonesia. Nantinya setiap nasabah ataupun customer, bisa melakukan pembayaran melalui QR apa saja.
Sementara itu, Ketua Organda Angkutan Khusus Pelabuhan Belawan, Herry Salim mengungkapkan apresiasinya karena pembayaran ini dapat mempermudah angkutan dalam membayar UJI KIR. Sebab selain lebih mudah, melalui sistem ini perusahaan angkutan juga dapat mengontrol pembayarannya. “Ini tentu mempermudah kami ya. Yang selama ini harus per pribadi kita uji KIR nya, sekarang sudah bisa kita lakukan pendataan dari perusahaan agar pembayaran nya bisa bersamaan,” ungkapnya.
Heri berharap, ke depan pembayaran nontunai bisa dikembangkan dengan sistem yang lebih fleksibel, sehingga bisa dibayar melalui aplikasi. “Harapannya semoga ke depannya untuk pembayaran dengan cara yang lebih luas lagi ya. Jadi para sopir angkutan bisa lebih gampang bayarnya tanpa harus antri,” harapnya.
Pantauan Sumut Pos, usai kegiatan launching, Bobby Nasution sempat melihat-lihat sistem pembayaran Uji KIR secara nontunai yang mulai dilakukan di UPT PKB Amplas. Didampingi Kadishub Medan Iswar Lubis, Dirut Bank Sumut Budi Utomo dan sejumlah pihak lainnya, Bobby tampak serius dalam memperhatikan sistem pembayaran Uji KIR secara Non Tunai tersebut. (map/ila)