25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Ancam Gelar Kongres Sendiri

JAKARTA-Kisruh seputar sepak bola tanah air bisa jadi akan berkepanjangan. Itu jika para pertemuan antara Ketua Normalisasi (KN) Agum Gumelar dengan Presiden FIFA Sepp Blatter pada 19 April lusa hasilnya tidak sesuai harapan para pemilik suara.

Kubu pro perubahan yang saat ini mengklaim jumlahnya mencapai 87 suara menginginkan FIFA mengijinkan tiga nama yaitu George Toisutta, Arifin Panigoro, dan Nirwan Bakrie diperbolehkan dicalonkan sebagai Ketuam Umum PSSI. Dalam suratnya per tanggal 4 April lalu FIFA menegaskan, tiga nama tersebut bersama Nurdin Halid tidak diperkenankan dicalonkan. Hal itu berdasar keputusan Komite Banding (KB) pada 25 Feburari lalu.

Dalam press  conference  yang digelar di Hotel Sahid kemarin siang, beberapa perwakilan pemilik suara menegaskan jika pemilik suara akan tetap menggelar kongres tersendiri jika FIFA tidak mengindahkan tuntutan mereka.
“Jika dalam pertemuan antara Pak Agum Gumelar dengan FIFA nanti ternyata FIFA tidak bersedia mengubah keputusan mereka yang melanggar statuta mereka sendiri itu, kami selaku mayoritas suara akan menormalkan kondisi tersebut,” kata Hadiyandra, perwakilan pemilik suara kepada wartawan kemarin.

“Menormalkan yang kami maksud yaitu menggerakkan kongres ini agar sesuai dengan Statuta PSSI dan FIFA. Mungkin secara vulgar kami bisa mengatakan bahwa jika keputusan ini tidak diikuti FIFA atau pelanggaran tersebut tidak diluruskan FIFA, kami tidak ragu untuk menyelenggarakan kongres tersendiri sekalipun konsekuensinya adalah sanksi dari FIFA. Tidak ada keraguan dari kami,” sambung pria yang juga anggota Komite Pemilihan (KP) hasil kongres di Hotel Sultan Kamis kemarin (14/4).

Tapi Hadiyandra yakin dalam pertemuan dengan Sepp Blatter ketua KN Agum Gumelar akan menyampaikan  bagaimana kondisi yang ada di Indonesia dengan sebenarnya.
“Kami yakin dengan seyakin-yakinnya kapasitas Pak Agum selalu menyerukan agar kita tunduk pada peraturan persepakbolaan, Statuta FIFA dan PSSI. Kami pecaya Pak Agum akan selalu bergerak ke depan dan akan menyampaikan hal ini,” bilangnya.
Atqia Abubakar, Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh yang menjadi wakil dari pemilik suara lainnya mengatakan  pihaknya lebih takut kepada hukum masyarakat ketimbang hukuman FIFA. “Yang lebih susah itu menghadapi hukuman dari masyarakat. Saya tidak takut dari FIFA,” ujar Atqia.
Dalam press conference kemarin pemilik suara  juga mendesak KN  menepati janjinya untuk segera mengeluarkan keputusan menganulir sanksi yang dijatuhkan pengurus PSSI terdahulu kepada Arifin Panigoro. Bos Medco Group itu diskorsing tak bisa berkecimpung dalam dunia sepak bola nasional seumur hidup karena membentuk Liga Primer Indonesia (LPI). (ali/jpnn)

JAKARTA-Kisruh seputar sepak bola tanah air bisa jadi akan berkepanjangan. Itu jika para pertemuan antara Ketua Normalisasi (KN) Agum Gumelar dengan Presiden FIFA Sepp Blatter pada 19 April lusa hasilnya tidak sesuai harapan para pemilik suara.

Kubu pro perubahan yang saat ini mengklaim jumlahnya mencapai 87 suara menginginkan FIFA mengijinkan tiga nama yaitu George Toisutta, Arifin Panigoro, dan Nirwan Bakrie diperbolehkan dicalonkan sebagai Ketuam Umum PSSI. Dalam suratnya per tanggal 4 April lalu FIFA menegaskan, tiga nama tersebut bersama Nurdin Halid tidak diperkenankan dicalonkan. Hal itu berdasar keputusan Komite Banding (KB) pada 25 Feburari lalu.

Dalam press  conference  yang digelar di Hotel Sahid kemarin siang, beberapa perwakilan pemilik suara menegaskan jika pemilik suara akan tetap menggelar kongres tersendiri jika FIFA tidak mengindahkan tuntutan mereka.
“Jika dalam pertemuan antara Pak Agum Gumelar dengan FIFA nanti ternyata FIFA tidak bersedia mengubah keputusan mereka yang melanggar statuta mereka sendiri itu, kami selaku mayoritas suara akan menormalkan kondisi tersebut,” kata Hadiyandra, perwakilan pemilik suara kepada wartawan kemarin.

“Menormalkan yang kami maksud yaitu menggerakkan kongres ini agar sesuai dengan Statuta PSSI dan FIFA. Mungkin secara vulgar kami bisa mengatakan bahwa jika keputusan ini tidak diikuti FIFA atau pelanggaran tersebut tidak diluruskan FIFA, kami tidak ragu untuk menyelenggarakan kongres tersendiri sekalipun konsekuensinya adalah sanksi dari FIFA. Tidak ada keraguan dari kami,” sambung pria yang juga anggota Komite Pemilihan (KP) hasil kongres di Hotel Sultan Kamis kemarin (14/4).

Tapi Hadiyandra yakin dalam pertemuan dengan Sepp Blatter ketua KN Agum Gumelar akan menyampaikan  bagaimana kondisi yang ada di Indonesia dengan sebenarnya.
“Kami yakin dengan seyakin-yakinnya kapasitas Pak Agum selalu menyerukan agar kita tunduk pada peraturan persepakbolaan, Statuta FIFA dan PSSI. Kami pecaya Pak Agum akan selalu bergerak ke depan dan akan menyampaikan hal ini,” bilangnya.
Atqia Abubakar, Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh yang menjadi wakil dari pemilik suara lainnya mengatakan  pihaknya lebih takut kepada hukum masyarakat ketimbang hukuman FIFA. “Yang lebih susah itu menghadapi hukuman dari masyarakat. Saya tidak takut dari FIFA,” ujar Atqia.
Dalam press conference kemarin pemilik suara  juga mendesak KN  menepati janjinya untuk segera mengeluarkan keputusan menganulir sanksi yang dijatuhkan pengurus PSSI terdahulu kepada Arifin Panigoro. Bos Medco Group itu diskorsing tak bisa berkecimpung dalam dunia sepak bola nasional seumur hidup karena membentuk Liga Primer Indonesia (LPI). (ali/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/