29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

UN Hari Pertama di Kota Medan

Lembar Soal Kurang

MEDAN-Ujian Nasional (UN) SMA serentak digelar, Senin (16/4).  Di beberapa sekolah di Kota Medan kekurangan lembar soal.
Pengurus Komunitas Air Mata Guru, Abdi Saragih kepada Sumut Pos menilai, panitia penyelenggaraan UN tahun ini dan tahun sebelumnya tak ada bedanya, persiapannya tak matang.

“Dari pantauan kami tadi saat ujian di hari pertama masih terdapat naskah soal yang kurang,” kata Abdi.

Dikatakannya, dari pantauan Komunitas Air Mata Guru terdapat dua sekolah yang lembar soalnya kurang yakni di SMA Negeri 7 dan SMA Pencawan Medan. Abdi juga menegaskan, indikasi kecurangan tahun ini juga masih ditemukan.

“Dari pantauan kami di hari pertama UN tadi, kami masih melihat banyak siswa yang hadir ke sekolah sekitar pukul 05.30-06.00 WIB. Untuk apa siswa datang ke sekolah begitu pagi. Padahal, siswa baru boleh memasuki ruang kelas pukul 07.30 WIB. Ini satu indikasi kecurangan UN yang masih kami temukan,” jelas Abdi.

Sekda kota Medan, Syaiful Bahri  yang melakukan peninjaun UN di SMA Negeri 17 Medan dan SMA/SMK Swasta Pencawan juga mengakui kalau di SMA Pencawan ditemukan kekuranan soal dan lembar jawaban komputer (LJK).
“Tapi langsung dipenuhi sehingga tidak menjadi masalah,” terang Syaiful.

Dijelaskannya, di SMA Negeri 17 Medan di Jalan Jamin Ginting dan SMA/SMK Swasta Pencawan Jalan Bunga Ncole, SMA Negeri 17, siswa  yang mengikuti  UN sebanyak 265 siswa dan hadir semua.  Di SMA/SMK Pencawan, UN juga berjalan dengan lancar. Untuk SMA, siswa yang mengikuti UN berjumlah 60 orang, sedangkan siswa  SMK berjumlah 276 orang. Persentase kehadiran 100 persen dan tak ada kendala yang ditemukan.
Wali Kota Medan, Rahudman Harahap saat melakukan peninjauan UN di di SMA Negeri I Medan, Jalan Teuku Cik Ditiro dan SMA Swasta Methodist I Jalan Hang Tuah Medan, pelaksanaan UN berjalan lancar dan tidak ada kekurangan soal, diharapkannya pelaksanaan UN tahun ini berjalan dengan jujur dan berprestasi agar lebih baik dari tahun 2011.

“Kalau untuk prestasi harapan kita akan lebih baik dari tahun lalu,” kata Rahudman.

Rahudman menyebutkan, bagi siswa yang berprestasi akan diberikan apresiasi dari Pemko Medan. “Insya Allah pasti ada yang akan kita berikan,” ucap Rahudman tanpa menjelaskan secara rinci apa yang diberikan kepada siswa yang memiliki rangking terbaik dalam UN.

Diakuinya, pelaksanaan UN berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala sedikitpun. Soal ujian cukup dan kehadiran soal ujian di sekolah-sekolah tepat waktu. Untuk itu peninjauan akan terus dilakukan sampai pelaksanaan UN berakhir, Kamis (19/4) mendatang agar pelaksanaan UN berjalan lancar dan baik.

“Mudah-mudahan hasil UN 2012 lebih baik dari 2011,” harapnya.

Kadis Pendidikan Kota Medan, Rajab Lubis mengatakan, siswa yang mengikuti UN di SMA Negeri 1 berjumlah 553 siswa.  Presentase kehadiran siswa 100 persen, artinya seluruh siswa hadir.  Mengenai pelaksanaan UN keseluruhannya, Rajab mengaku, tidak ada kendala dan berjalan dengan lancar. Seluruh soal telah didistribusikan ke sekolah-sekolah mulai pukul 05.00 WIB dan sampai tepat waktu.

Disinggung masih terdapatnya dua sekolah di Medan yang kekurangan naskah soal dan LJK, Rajab mengakuinya.

“Iya memang, tapi sudah kita antisipasi langsung. Sebelum ujian tadi ada sekitar 40 menit kita siagakan petugas untuk berangkat ke kantor mengambil kekurangan soal dan LJK, jadi tidak ada masalah,” terang Rajab, sembari menyebutkan kalau untuk tahun ini di Medan tidak ada peserta UN yang ujian di Rumah Sakit ataupun di Lapas.

Selain ke SMA Negeri 1 Medan, Rahudman juga meninjau pelaksanaan UN di SMA Swasta Methodist 1 Jalan Tuah Medan, sekitar 500 meter dari SMA Negeri 1. Di tempat itu jumlah siswa yang mengikuti UN sebanyak 220 siswa yang ditempatkan dalam 20 ruangan.

Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin juga meninjau penyelenggaraan UN di SMA Negeri 3, Jalan Budi Kemuliaan. Jumlah peserta UN 392 untuk IPA, sedangkan IPS 132 siswa. UN berjalan dengan lancar dan diawasi 20 pengawas dari rayon 3.

Sedangkan Kepala Inpektorat, Farid Wajedi juga meninjau pelaksanaan UN di SMA Negeri 4 Jalan Buku Medan. Di tempat itu, 432 siswa mengikuti UN dengan menempati 22 kelas. Selain siswa SMA Negeri 4, ada 3 siswa yang menumpang ujian dari SMA Swasta APIPSU.

Setelah itu dilanjutkan dengan peninjauan di SMA Negeri 15 Sunggal. Di sekolah itu,  331 siswa mengikuti UN ditambah dengan 19 siswa yang ikut menumpang ujian dari SMA Swasta Muhammadiyah 3, 18 siswa SMA Swasta Mayjen Sutoyo, 17 siswa SMA Swasta Rahmat Islamiyahdan 10 siswa dari SMA Swasta Harapan baru.

Rombongan Kepala Inspektorat bergerak menuju SMA SWasta Supriyadi di Jalan TB Simatupang Pinang Baris. Pelaksanaan ujian berjalan lancar, soal tidak ada yang kurang. Di tempat itu sebanyak 39 siswa mengikuti UN dan hadir seluruhnya.

Sementara, dari hasil kunjungan komisi B DPRD Medan pada pelaksanaan UN di hari pertama dengan mata ujian Bahasa Indonesia di Medan berjalan lancar. Namun, sejumlah  masukan dan kritikan untuk pelaksanaan UN ke depan ada beberapa hal yang perlu dievaluasi.
Ketua Komisi B DPRD Medan, Surianda Lubis mengaku, pihaknya membagi  tugas melakukan monitoring di tiga lokasi yakni SMAN 2, 3 dan 4 Medan tidak ada menemukan hambatan yang berarti.

Seperti di SMA N 2 Medan tidak ada mendapati pelaksanaan UN yang terganggu maupun curang. Bahkan, menurut Kepala Sekolah, M Abduh Siregar kepada wartawan, dari 460 jumlah siswa yang ikut ujian tidak satu pun yang absen. Begitu juga dengan kekurangan dan kerusakan kertas soal dan jawaban tidak dijumpai.

Sama halnya dengan SMAN 3 Medan tidak ada menemukan hambatan bahkan kekurangan dalam proses pelaksanaan UN. Hanya saja, pihaknya banyak menerima laporan di beberapa sekolah dikarenakan banyak siswa yang datang terlalu cepat.

Sehingga kehadiran peserta ujian di lingkungan sekolah pukul 5.30 WIB menjadi perhatian masyarakat. Apalagi para siswa tersebut berkelompok seperti ada yang dicurigai.

“Ada apa siswa terlalu dini hadir ke sekolah. Ini perlu disikapi dinas pendidikan dan pihak sekolah,” tegas Yusuf.
Begitu juga di SMA N 4 Medan, tidak ada temuan kecurangan ataupun hambatan. Namun dari kunjungan dan perbincangan dengan Kasek SMAN 4 ada beberapa hal yang dinilai sangat penting untuk bahan pertimbangan pada pelaksanaan UN tahun mendatang.
Dikatakan Surianda, keluhan para guru dan siswa berhasil disimpulkan yakni tenggang waktu pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) dengan UN dinilai terlalu lama sehingga kurang efektif, sehingga konsentrasi siswa tidak terfokus.

“Yang paling disayangkan yakni pelaksanaan UN yang berlangsung pada bulan April dan dinilai terlalu cepat. Sebab, pada bulan April ini diperhitungkan proses berjalannya diperkirakan baru mencapai 75 persen kurikulum yang terselesaikan,” beber Surianda.
Pengamanan pelaksanaan UN di Sumut melibatkan sebanyak 4.308 pengawas ujian.

Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Sumut, Syaiful Syafri saat mendampingi Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho, saat meninjau pelaksanaan UAN tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) hari pertama, Senin (16/4), di SMA Negeri 7 Jalan Timor Medan.

“Pengawasan penyelenggaraan UAN di Sumut selain melibatkan para guru-guru, pengawasan juga dibantu oleh 1.908  personel dari satuan pendidikan Unimed dan 2.400 personel kepolisian,” ungkap Syaiful Syafri.

Sementara itu, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho kepada wartawan mengatakan, peserta UAN tingkat SLTA di Sumut berjumlah 195.002 ssiwa, yang mengikuti UAN di 1.808 sekolah yang ada.

Dikatakannya, sejauh ini belum dijumpai kendala yang serius dalam penyelenggaraan UAN yang dilaksanakan serempak secara nasional.
Dari hasil kunjungan pelaksanaan UAN hari pertama dengan bidang studi yang diujikan Bahasa Indonesia.

Dijelaskan Gatot, pihaknya dalam UAN tahun ini mengharapkan tingkat kelulusan bisa mencapai 100 persen. Karena tahun lalu hanya sekitar 99.8 persen.

“Bagi siswa yang tidak dapat mengikuti UAN hari ini dengan alasan yang dibenarkan, maka boleh mengikuti ujian susulan pada 23 April mendatang,” jelas Gatot. (adl/ari/uma)

Lembar Soal Kurang

MEDAN-Ujian Nasional (UN) SMA serentak digelar, Senin (16/4).  Di beberapa sekolah di Kota Medan kekurangan lembar soal.
Pengurus Komunitas Air Mata Guru, Abdi Saragih kepada Sumut Pos menilai, panitia penyelenggaraan UN tahun ini dan tahun sebelumnya tak ada bedanya, persiapannya tak matang.

“Dari pantauan kami tadi saat ujian di hari pertama masih terdapat naskah soal yang kurang,” kata Abdi.

Dikatakannya, dari pantauan Komunitas Air Mata Guru terdapat dua sekolah yang lembar soalnya kurang yakni di SMA Negeri 7 dan SMA Pencawan Medan. Abdi juga menegaskan, indikasi kecurangan tahun ini juga masih ditemukan.

“Dari pantauan kami di hari pertama UN tadi, kami masih melihat banyak siswa yang hadir ke sekolah sekitar pukul 05.30-06.00 WIB. Untuk apa siswa datang ke sekolah begitu pagi. Padahal, siswa baru boleh memasuki ruang kelas pukul 07.30 WIB. Ini satu indikasi kecurangan UN yang masih kami temukan,” jelas Abdi.

Sekda kota Medan, Syaiful Bahri  yang melakukan peninjaun UN di SMA Negeri 17 Medan dan SMA/SMK Swasta Pencawan juga mengakui kalau di SMA Pencawan ditemukan kekuranan soal dan lembar jawaban komputer (LJK).
“Tapi langsung dipenuhi sehingga tidak menjadi masalah,” terang Syaiful.

Dijelaskannya, di SMA Negeri 17 Medan di Jalan Jamin Ginting dan SMA/SMK Swasta Pencawan Jalan Bunga Ncole, SMA Negeri 17, siswa  yang mengikuti  UN sebanyak 265 siswa dan hadir semua.  Di SMA/SMK Pencawan, UN juga berjalan dengan lancar. Untuk SMA, siswa yang mengikuti UN berjumlah 60 orang, sedangkan siswa  SMK berjumlah 276 orang. Persentase kehadiran 100 persen dan tak ada kendala yang ditemukan.
Wali Kota Medan, Rahudman Harahap saat melakukan peninjauan UN di di SMA Negeri I Medan, Jalan Teuku Cik Ditiro dan SMA Swasta Methodist I Jalan Hang Tuah Medan, pelaksanaan UN berjalan lancar dan tidak ada kekurangan soal, diharapkannya pelaksanaan UN tahun ini berjalan dengan jujur dan berprestasi agar lebih baik dari tahun 2011.

“Kalau untuk prestasi harapan kita akan lebih baik dari tahun lalu,” kata Rahudman.

Rahudman menyebutkan, bagi siswa yang berprestasi akan diberikan apresiasi dari Pemko Medan. “Insya Allah pasti ada yang akan kita berikan,” ucap Rahudman tanpa menjelaskan secara rinci apa yang diberikan kepada siswa yang memiliki rangking terbaik dalam UN.

Diakuinya, pelaksanaan UN berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala sedikitpun. Soal ujian cukup dan kehadiran soal ujian di sekolah-sekolah tepat waktu. Untuk itu peninjauan akan terus dilakukan sampai pelaksanaan UN berakhir, Kamis (19/4) mendatang agar pelaksanaan UN berjalan lancar dan baik.

“Mudah-mudahan hasil UN 2012 lebih baik dari 2011,” harapnya.

Kadis Pendidikan Kota Medan, Rajab Lubis mengatakan, siswa yang mengikuti UN di SMA Negeri 1 berjumlah 553 siswa.  Presentase kehadiran siswa 100 persen, artinya seluruh siswa hadir.  Mengenai pelaksanaan UN keseluruhannya, Rajab mengaku, tidak ada kendala dan berjalan dengan lancar. Seluruh soal telah didistribusikan ke sekolah-sekolah mulai pukul 05.00 WIB dan sampai tepat waktu.

Disinggung masih terdapatnya dua sekolah di Medan yang kekurangan naskah soal dan LJK, Rajab mengakuinya.

“Iya memang, tapi sudah kita antisipasi langsung. Sebelum ujian tadi ada sekitar 40 menit kita siagakan petugas untuk berangkat ke kantor mengambil kekurangan soal dan LJK, jadi tidak ada masalah,” terang Rajab, sembari menyebutkan kalau untuk tahun ini di Medan tidak ada peserta UN yang ujian di Rumah Sakit ataupun di Lapas.

Selain ke SMA Negeri 1 Medan, Rahudman juga meninjau pelaksanaan UN di SMA Swasta Methodist 1 Jalan Tuah Medan, sekitar 500 meter dari SMA Negeri 1. Di tempat itu jumlah siswa yang mengikuti UN sebanyak 220 siswa yang ditempatkan dalam 20 ruangan.

Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin juga meninjau penyelenggaraan UN di SMA Negeri 3, Jalan Budi Kemuliaan. Jumlah peserta UN 392 untuk IPA, sedangkan IPS 132 siswa. UN berjalan dengan lancar dan diawasi 20 pengawas dari rayon 3.

Sedangkan Kepala Inpektorat, Farid Wajedi juga meninjau pelaksanaan UN di SMA Negeri 4 Jalan Buku Medan. Di tempat itu, 432 siswa mengikuti UN dengan menempati 22 kelas. Selain siswa SMA Negeri 4, ada 3 siswa yang menumpang ujian dari SMA Swasta APIPSU.

Setelah itu dilanjutkan dengan peninjauan di SMA Negeri 15 Sunggal. Di sekolah itu,  331 siswa mengikuti UN ditambah dengan 19 siswa yang ikut menumpang ujian dari SMA Swasta Muhammadiyah 3, 18 siswa SMA Swasta Mayjen Sutoyo, 17 siswa SMA Swasta Rahmat Islamiyahdan 10 siswa dari SMA Swasta Harapan baru.

Rombongan Kepala Inspektorat bergerak menuju SMA SWasta Supriyadi di Jalan TB Simatupang Pinang Baris. Pelaksanaan ujian berjalan lancar, soal tidak ada yang kurang. Di tempat itu sebanyak 39 siswa mengikuti UN dan hadir seluruhnya.

Sementara, dari hasil kunjungan komisi B DPRD Medan pada pelaksanaan UN di hari pertama dengan mata ujian Bahasa Indonesia di Medan berjalan lancar. Namun, sejumlah  masukan dan kritikan untuk pelaksanaan UN ke depan ada beberapa hal yang perlu dievaluasi.
Ketua Komisi B DPRD Medan, Surianda Lubis mengaku, pihaknya membagi  tugas melakukan monitoring di tiga lokasi yakni SMAN 2, 3 dan 4 Medan tidak ada menemukan hambatan yang berarti.

Seperti di SMA N 2 Medan tidak ada mendapati pelaksanaan UN yang terganggu maupun curang. Bahkan, menurut Kepala Sekolah, M Abduh Siregar kepada wartawan, dari 460 jumlah siswa yang ikut ujian tidak satu pun yang absen. Begitu juga dengan kekurangan dan kerusakan kertas soal dan jawaban tidak dijumpai.

Sama halnya dengan SMAN 3 Medan tidak ada menemukan hambatan bahkan kekurangan dalam proses pelaksanaan UN. Hanya saja, pihaknya banyak menerima laporan di beberapa sekolah dikarenakan banyak siswa yang datang terlalu cepat.

Sehingga kehadiran peserta ujian di lingkungan sekolah pukul 5.30 WIB menjadi perhatian masyarakat. Apalagi para siswa tersebut berkelompok seperti ada yang dicurigai.

“Ada apa siswa terlalu dini hadir ke sekolah. Ini perlu disikapi dinas pendidikan dan pihak sekolah,” tegas Yusuf.
Begitu juga di SMA N 4 Medan, tidak ada temuan kecurangan ataupun hambatan. Namun dari kunjungan dan perbincangan dengan Kasek SMAN 4 ada beberapa hal yang dinilai sangat penting untuk bahan pertimbangan pada pelaksanaan UN tahun mendatang.
Dikatakan Surianda, keluhan para guru dan siswa berhasil disimpulkan yakni tenggang waktu pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) dengan UN dinilai terlalu lama sehingga kurang efektif, sehingga konsentrasi siswa tidak terfokus.

“Yang paling disayangkan yakni pelaksanaan UN yang berlangsung pada bulan April dan dinilai terlalu cepat. Sebab, pada bulan April ini diperhitungkan proses berjalannya diperkirakan baru mencapai 75 persen kurikulum yang terselesaikan,” beber Surianda.
Pengamanan pelaksanaan UN di Sumut melibatkan sebanyak 4.308 pengawas ujian.

Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Sumut, Syaiful Syafri saat mendampingi Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho, saat meninjau pelaksanaan UAN tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) hari pertama, Senin (16/4), di SMA Negeri 7 Jalan Timor Medan.

“Pengawasan penyelenggaraan UAN di Sumut selain melibatkan para guru-guru, pengawasan juga dibantu oleh 1.908  personel dari satuan pendidikan Unimed dan 2.400 personel kepolisian,” ungkap Syaiful Syafri.

Sementara itu, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho kepada wartawan mengatakan, peserta UAN tingkat SLTA di Sumut berjumlah 195.002 ssiwa, yang mengikuti UAN di 1.808 sekolah yang ada.

Dikatakannya, sejauh ini belum dijumpai kendala yang serius dalam penyelenggaraan UAN yang dilaksanakan serempak secara nasional.
Dari hasil kunjungan pelaksanaan UAN hari pertama dengan bidang studi yang diujikan Bahasa Indonesia.

Dijelaskan Gatot, pihaknya dalam UAN tahun ini mengharapkan tingkat kelulusan bisa mencapai 100 persen. Karena tahun lalu hanya sekitar 99.8 persen.

“Bagi siswa yang tidak dapat mengikuti UAN hari ini dengan alasan yang dibenarkan, maka boleh mengikuti ujian susulan pada 23 April mendatang,” jelas Gatot. (adl/ari/uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/