25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

PILWAKO Medan 2020, Tiga Pejabat Pemko Digadang

sutan siregar/sumut pos
DIGADANG: Sekda Medan Wiriya Alrahman, Kadis Kebersihan dan Pertamanan M Husni, dan Kepala BKD dan PSDM, Muslim Harahap digadang maju dalam Pilwako Medan 2020.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perhelatan Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Medan semakin dekat. Sejumlah nama digadang-gadang bakal berlaga di pesta demokrasi daerah lima tahunan pada tahun 2020 mendatang. Termasuk kemungkinan muncul figur dari pejabat teras Pemko Medan sebagai kontestan. Sejauh ini, tiga nama pejabat Pemko Medan santer disebut-sebut tertarik ikut pencalonan dalam Pilwako Medan 2020. Siapa saja mereka?

RUMOR berhembus, Sekda Kota Medan, Wiriya Al Rahman, Kepala BKD dan PSDM, Muslim Harahap, dan Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Muhammad Husni, disebut siap dicalonkan. Rumor lainnya, Wiriya akan dipsangkan dengan Akhyar Nasution dalam Pilwako Medan mendatang.

Sayang hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, Wiriya Al Rahman dan Muslim Harahap belum berhasil dikonfirmasi terkait kabar ingin maju di Pilwakon

Wiriya didapati nomor ponselnya berada di luar jangkauan. Sedangkan Muslim Harahap yang coba dihubungi ponselnya tidak aktif. Padahal biasanya kedua pejabat ini sangat terbuka untuk menjawab konfirmasi dari wartawan.

Menyikapi bakal majunya sejumlah pejabat Pemko Medan ini, Ketua Komisi I DPRD Medan, Sabar Syamsuriah Sitepu mengatakan, siap mendukung para figur yang ingin maju sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota dari kalangan ASN, maupun pejabat teras di lingkungan Pemko Medan. “Tak perlu dibatasi. Biarkan saja semua orang yang merasa mampu untuk maju di Pilkada Medan. Termasuk kawan-kawan kita yang di DPRD, silakan saja,” katanya menjawab Sumut Pos, kemarin.

Menurutnya, semua orang dan masyarakat punya hak yang sama untuk maju sebagai calon kepala daerah, sebab hal tersebut dijamin oleh konstitusi. “Cuma tinggal lagi timbang badan dan bercermin. Jika sudah layak, silakan maju,” tuturnya.

Secara pribadi, Sabar sudah mengetahui sinyal bahwa ada sejumlah pejabat teras Pemko Medan yang tertarik mencalon sebagai kepala daerah. Menurut dia, semakin banyak figur atau calon yang mucul nantinya maka hal tersebut sangat baik bagi masyarakat. “Kita tentu mendukung siapapun itu orangnya, selama dia memiliki kemauan dan niat yang tulus membangun Kota Medan lebih baik, tentu akan didukung. Tinggal lagi masyarakat yang nantinya memutuskan,” ucap politisi Golkar itu.

Ia menambahkan, kemungkinan hadir calon independen juga sangat besar nantinya. Selain itu, pihaknya turut mendorong, bilamana ada muncul para calon muda dan energik untuk membangun kota ini. “Sudah saatnya jugalah kaum-kaum muda ini tampil untuk mengabdi kepada daerahnya. Kami dorong jika memang ada sosok-sosok muda yang masih energik dan punya niat tulus memajukan kota yang kita cintai ini,” katanya.

Kolega Sabar, Muhammad Nasir juga berpandangan senada. Bahkan ia lebih condong mendorong agar banyak calon-calon independen di pilwako mendatang. “Tentu saja orang-orang yang akan maju jalur independen nantinya, memberi motivasi buat calon yang diusung dari parpol. Tentunya akan menjadi suatu pertandingan yang sangat menarik,” ujarnya.

Menurut politisi PKS ini, silakan saja jika ada figur dari birokrat di Pemko Medan yang berniat maju sebagai kandidat. Semakin banyak calon yang muncul tersebut tentunya, sangat baik buat kehidupan demokrasi bagi masyarakat dan Kota Medan. “Saya kira selama dia punya niat tulus untuk berbuat dan membangun kota ini, patut untuk diberi dukungan. Masyarakat juga akan melihat siapa saja sosok yang akan mucul nantinya. Termasuk kemungkinan ada calon alternatif di luar parpol,” katanya.

Badko HMI Inginkan Kaum Muda

Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara, M Alwi Hasbi Silalahi menyebutkan, Badko HMI menginginkan adanya kesempatan yang diberikan kepada kaum muda di Sumatera Utara untuk bisa memimpin roda pemerintahan di Sumut. “Bukan hanya untuk Kota Medan, tapi kami justru berharap ada slot untuk kaum muda memimpin dalam pemerintahan di 23 kabupaten/kota di Sumut. Beri ruang untuk kamu muda memimpin di pemerintahan, Sumatera Utara dan khususnya kota Medan Butuh Perubahan,” ucap Alwi Hasbi kepada Sumut Pos, Minggu (16/6).

Ide serta gagasan yang dimaksud, kata Alwi, akan lebih mudah diwujudkan oleh kaum muda yang lebih energik serta lebih mampu dalam bekerja keras. “Selain itu, kaum muda juga lebih kritis dalam setiap persoalan yang ada. Bukan hanya tahu mengkritik, kaum muda juga selalu punya ide-ide segar dalam menyelesaikan persoalan,” ujarnya.

Dilanjutkan Alwi, Kota Medan telah terlalu lama kehilangan jati dirinya. Dia menilai, semakin hari Kota Medan hanya menjadi kota administrasi dan kehilangan banyak nilai-nilai kearifan lokal serta ketinggalan jauh dari kota-kota besar lainnya di Indonesia. “Biarkan kaum muda yang mengembalikan jati diri Kota Medan kepada hakekatnya. Kota Medan sudah tertinggal jauh dan kaum muda punya banyak solusi untuk itu,” tegasnya.

Alwi menyebutkan, pihaknya telah memiliki banyak sekali nama-nama kaum muda di Sumatera Utara dan khususnya Kota Medan untuk diajukan sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan. Akan tetapi, Alwi menegaskan, Badko HMI tidak pernah mengusung tokoh kaum muda berdasarkan partai politik. “Kami punya banyak sekali nama-nama. Ada Ihwan Ritonga, Afif Abdillah, Anggi Lubis dan masih sangat banyak nama-nama lainnya. Yang jelas Badko HMI adalah murni organisasi dan kami tidak punya kepentingan khusus dengan partai politik. Kami murni mengusung nama-nama yang kami nilai layak untuk diusung, tidak ada urusannya dengan partai politik,” tegasnya.

Selain itu, Alwi juga menyebutkan, Badko HMI Sumut tidak akan mengusung tokoh-tokoh yang tidak berdomisili dan kesehariannya tidak berkecimpung Sumatera Utara. Menurutnya, saat ini justru Sumut memiliki sangat banyak tokoh-tokoh lokal yang pantas diusung hingga membuat pihaknya tidak akan ‘mengimpor’ tokoh-tokoh nasional yang saat ini tidak berkedudukan di Sumut.

“Bagaimana mungkin orang yang tidak berdomisili dan berkecimpung di Kota Medan bisa tahu persoalan dan solusi untuk Kota Medan? Tokoh muda di Sumut jauh lebih berkompeten dalam menyelesaikan persoalan di Kota Medan. Saat ini Sumut justru kelebihan tokoh-tokoh hebat, yang ada seharusnya Sumut ‘mengekspor’ tokoh-tokoh hebatnya keluar daerah, bukan justru ‘mengimpor’ tokoh-tokoh luar untuk membangun Sumatera Utara,” tutupnya. (prn/mag-1)

sutan siregar/sumut pos
DIGADANG: Sekda Medan Wiriya Alrahman, Kadis Kebersihan dan Pertamanan M Husni, dan Kepala BKD dan PSDM, Muslim Harahap digadang maju dalam Pilwako Medan 2020.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perhelatan Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Medan semakin dekat. Sejumlah nama digadang-gadang bakal berlaga di pesta demokrasi daerah lima tahunan pada tahun 2020 mendatang. Termasuk kemungkinan muncul figur dari pejabat teras Pemko Medan sebagai kontestan. Sejauh ini, tiga nama pejabat Pemko Medan santer disebut-sebut tertarik ikut pencalonan dalam Pilwako Medan 2020. Siapa saja mereka?

RUMOR berhembus, Sekda Kota Medan, Wiriya Al Rahman, Kepala BKD dan PSDM, Muslim Harahap, dan Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Muhammad Husni, disebut siap dicalonkan. Rumor lainnya, Wiriya akan dipsangkan dengan Akhyar Nasution dalam Pilwako Medan mendatang.

Sayang hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, Wiriya Al Rahman dan Muslim Harahap belum berhasil dikonfirmasi terkait kabar ingin maju di Pilwakon

Wiriya didapati nomor ponselnya berada di luar jangkauan. Sedangkan Muslim Harahap yang coba dihubungi ponselnya tidak aktif. Padahal biasanya kedua pejabat ini sangat terbuka untuk menjawab konfirmasi dari wartawan.

Menyikapi bakal majunya sejumlah pejabat Pemko Medan ini, Ketua Komisi I DPRD Medan, Sabar Syamsuriah Sitepu mengatakan, siap mendukung para figur yang ingin maju sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota dari kalangan ASN, maupun pejabat teras di lingkungan Pemko Medan. “Tak perlu dibatasi. Biarkan saja semua orang yang merasa mampu untuk maju di Pilkada Medan. Termasuk kawan-kawan kita yang di DPRD, silakan saja,” katanya menjawab Sumut Pos, kemarin.

Menurutnya, semua orang dan masyarakat punya hak yang sama untuk maju sebagai calon kepala daerah, sebab hal tersebut dijamin oleh konstitusi. “Cuma tinggal lagi timbang badan dan bercermin. Jika sudah layak, silakan maju,” tuturnya.

Secara pribadi, Sabar sudah mengetahui sinyal bahwa ada sejumlah pejabat teras Pemko Medan yang tertarik mencalon sebagai kepala daerah. Menurut dia, semakin banyak figur atau calon yang mucul nantinya maka hal tersebut sangat baik bagi masyarakat. “Kita tentu mendukung siapapun itu orangnya, selama dia memiliki kemauan dan niat yang tulus membangun Kota Medan lebih baik, tentu akan didukung. Tinggal lagi masyarakat yang nantinya memutuskan,” ucap politisi Golkar itu.

Ia menambahkan, kemungkinan hadir calon independen juga sangat besar nantinya. Selain itu, pihaknya turut mendorong, bilamana ada muncul para calon muda dan energik untuk membangun kota ini. “Sudah saatnya jugalah kaum-kaum muda ini tampil untuk mengabdi kepada daerahnya. Kami dorong jika memang ada sosok-sosok muda yang masih energik dan punya niat tulus memajukan kota yang kita cintai ini,” katanya.

Kolega Sabar, Muhammad Nasir juga berpandangan senada. Bahkan ia lebih condong mendorong agar banyak calon-calon independen di pilwako mendatang. “Tentu saja orang-orang yang akan maju jalur independen nantinya, memberi motivasi buat calon yang diusung dari parpol. Tentunya akan menjadi suatu pertandingan yang sangat menarik,” ujarnya.

Menurut politisi PKS ini, silakan saja jika ada figur dari birokrat di Pemko Medan yang berniat maju sebagai kandidat. Semakin banyak calon yang muncul tersebut tentunya, sangat baik buat kehidupan demokrasi bagi masyarakat dan Kota Medan. “Saya kira selama dia punya niat tulus untuk berbuat dan membangun kota ini, patut untuk diberi dukungan. Masyarakat juga akan melihat siapa saja sosok yang akan mucul nantinya. Termasuk kemungkinan ada calon alternatif di luar parpol,” katanya.

Badko HMI Inginkan Kaum Muda

Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara, M Alwi Hasbi Silalahi menyebutkan, Badko HMI menginginkan adanya kesempatan yang diberikan kepada kaum muda di Sumatera Utara untuk bisa memimpin roda pemerintahan di Sumut. “Bukan hanya untuk Kota Medan, tapi kami justru berharap ada slot untuk kaum muda memimpin dalam pemerintahan di 23 kabupaten/kota di Sumut. Beri ruang untuk kamu muda memimpin di pemerintahan, Sumatera Utara dan khususnya kota Medan Butuh Perubahan,” ucap Alwi Hasbi kepada Sumut Pos, Minggu (16/6).

Ide serta gagasan yang dimaksud, kata Alwi, akan lebih mudah diwujudkan oleh kaum muda yang lebih energik serta lebih mampu dalam bekerja keras. “Selain itu, kaum muda juga lebih kritis dalam setiap persoalan yang ada. Bukan hanya tahu mengkritik, kaum muda juga selalu punya ide-ide segar dalam menyelesaikan persoalan,” ujarnya.

Dilanjutkan Alwi, Kota Medan telah terlalu lama kehilangan jati dirinya. Dia menilai, semakin hari Kota Medan hanya menjadi kota administrasi dan kehilangan banyak nilai-nilai kearifan lokal serta ketinggalan jauh dari kota-kota besar lainnya di Indonesia. “Biarkan kaum muda yang mengembalikan jati diri Kota Medan kepada hakekatnya. Kota Medan sudah tertinggal jauh dan kaum muda punya banyak solusi untuk itu,” tegasnya.

Alwi menyebutkan, pihaknya telah memiliki banyak sekali nama-nama kaum muda di Sumatera Utara dan khususnya Kota Medan untuk diajukan sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan. Akan tetapi, Alwi menegaskan, Badko HMI tidak pernah mengusung tokoh kaum muda berdasarkan partai politik. “Kami punya banyak sekali nama-nama. Ada Ihwan Ritonga, Afif Abdillah, Anggi Lubis dan masih sangat banyak nama-nama lainnya. Yang jelas Badko HMI adalah murni organisasi dan kami tidak punya kepentingan khusus dengan partai politik. Kami murni mengusung nama-nama yang kami nilai layak untuk diusung, tidak ada urusannya dengan partai politik,” tegasnya.

Selain itu, Alwi juga menyebutkan, Badko HMI Sumut tidak akan mengusung tokoh-tokoh yang tidak berdomisili dan kesehariannya tidak berkecimpung Sumatera Utara. Menurutnya, saat ini justru Sumut memiliki sangat banyak tokoh-tokoh lokal yang pantas diusung hingga membuat pihaknya tidak akan ‘mengimpor’ tokoh-tokoh nasional yang saat ini tidak berkedudukan di Sumut.

“Bagaimana mungkin orang yang tidak berdomisili dan berkecimpung di Kota Medan bisa tahu persoalan dan solusi untuk Kota Medan? Tokoh muda di Sumut jauh lebih berkompeten dalam menyelesaikan persoalan di Kota Medan. Saat ini Sumut justru kelebihan tokoh-tokoh hebat, yang ada seharusnya Sumut ‘mengekspor’ tokoh-tokoh hebatnya keluar daerah, bukan justru ‘mengimpor’ tokoh-tokoh luar untuk membangun Sumatera Utara,” tutupnya. (prn/mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/