32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Warga Belawan Mengadu ke SBY

BELAWAN- Terancam tergusur oleh proyek pengendalian banjir Kementerian PU (Pekerjaan Umum), seribuan warga bermukim di bantaran Sungai Deli di empat kecamatan diwilayah Medan Utara, Senin (16/7) kemarin, akhirnya mengadu ke Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Pengaduan warga diduga terkait tidak adanya upaya relokasi maupun ganti kerugian itu disampaikan melalui surat yang dilayangkan dan ditujukan kepada orang nomor satu di negeri ini.

Dalam surat yang dikirim ke SBY tersebut warga meminta kepada presiden untuk menunda penggusuran terhadap permukiman mereka, sebelum adanya upaya relokasi atau ganti rugi terhadap bangunan rumah warga yang dihancurkan akibat dari pengerjaan proyek Rehabilitasi Prasarana Pengendalian Banjir Sungai Deli Hilir kota Medan oleh Kementerian PU melalui BWS (Balai Wilayah Sungai) Sumatera II.

Amran (52) salah satu dari seribuan warga di bantaran Sungai Deli di Kelurahan Pekanlabuhan Kecamatan Medan Labuhan mengaku, dia beserta anak dan isterinya selama ini tetap bertahan tinggal di bantaran sungai dikarenakan keadaannya yang belum mampu untuk membiayai keluarganya guna mencari rumah sebagai tempat tinggal yang dinilai layak.

“Sudah 20 tahun lebih aku menetap dan tinggal bersama anak dan isteri, kalaupun aku punya biaya takkan mungkin kami tinggal disini. Aku berharap pemerintah juga mempertimbangkan keberlangsungan hidup kami disini,” keluh, pria paruh baya yang keseharian bekerja sebagai nelayan kecil ini. (mag-17)

BELAWAN- Terancam tergusur oleh proyek pengendalian banjir Kementerian PU (Pekerjaan Umum), seribuan warga bermukim di bantaran Sungai Deli di empat kecamatan diwilayah Medan Utara, Senin (16/7) kemarin, akhirnya mengadu ke Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Pengaduan warga diduga terkait tidak adanya upaya relokasi maupun ganti kerugian itu disampaikan melalui surat yang dilayangkan dan ditujukan kepada orang nomor satu di negeri ini.

Dalam surat yang dikirim ke SBY tersebut warga meminta kepada presiden untuk menunda penggusuran terhadap permukiman mereka, sebelum adanya upaya relokasi atau ganti rugi terhadap bangunan rumah warga yang dihancurkan akibat dari pengerjaan proyek Rehabilitasi Prasarana Pengendalian Banjir Sungai Deli Hilir kota Medan oleh Kementerian PU melalui BWS (Balai Wilayah Sungai) Sumatera II.

Amran (52) salah satu dari seribuan warga di bantaran Sungai Deli di Kelurahan Pekanlabuhan Kecamatan Medan Labuhan mengaku, dia beserta anak dan isterinya selama ini tetap bertahan tinggal di bantaran sungai dikarenakan keadaannya yang belum mampu untuk membiayai keluarganya guna mencari rumah sebagai tempat tinggal yang dinilai layak.

“Sudah 20 tahun lebih aku menetap dan tinggal bersama anak dan isteri, kalaupun aku punya biaya takkan mungkin kami tinggal disini. Aku berharap pemerintah juga mempertimbangkan keberlangsungan hidup kami disini,” keluh, pria paruh baya yang keseharian bekerja sebagai nelayan kecil ini. (mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/