MEDAN- Trotoar di Jalan Cirebon dan Jalan Sutomo Medan dibangun berdekatan dengan bangunan ruko. Tak heran warga menjadikannya tempat berdagang, parkir, dan dihancurkan di ganti dengan bangunan baru, seolah-olah merupakan milik pribadi.
“Kalau sudah begini kita juga sulit untuk berjalan. Jadi terpaksa kita pilih jalan aspal,” ujar Lili, siswi SMA Hang Kesturi Medan.
Karena kawasan tersebut sangat dekat dengan daerah sekolahnya, tak heran bila dirinya sering melewati jalan tersebut untuk menuju rumahnya yang terletak di sekitar Jalan Asia Ujung.
“Hampir tiap hari saya lewat jalan ini. Karena rumah saya dekat, itu daerah Jalan Asia dekat rel kereta api,” tambahnya.
Bila diperhatikan dengan seksama, trotoar yang dihancurkan dan dibangun kembali tersebut untuk kepentingan pribadi si pemilik bangunan. Karena pada umumnya, trotoar yang dihancurkan tersebut akan berujung ke aspal. Jadi, akan memudahkan mereka untuk memasukkan kendaraan pribadi.
“Sebenarnya nggak enak juga harus berjalan bersebelahan dengan kendaraan, apalagi lalulintas di sini kan lumayan padat. Jadi, ada ketakutan juga,” tambah Lili.
Selain untuk kepentingan pribadi, trotoar itu juga pada umumnya dijadikan sebagai tempat parkir, seperti yang terlihat di Jalan Cirebon Medan. Di jalan ini trotoar akan dibangun sedikit lebih tinggi untuk menghindari banjir saat hujan turun. (ram)