32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

10.000 Orang di Sumut Alami ODGJ dan Napza 1,3 Juta

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof DR Muhammad Ildrem, Kota Medan mencatat terdapat sekitar 10.000 orang di Sumatera Utara mengalami atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan Napza 1,3 juta se-Sumut.

Hal itu, diungkapkan Direktur Umum RSJ Prof Ildrem Kota Medan, Ismail Lubis pada Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) di RSJ Prof Ildrem Kota Medan, Senin (16/10/2023) kemarin. Kegiatan peringatan HKJS dengan mengusung tema ‘Sehat Jiwa bagi Semua Orang’.

Acara ini, dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin bersama Pj Ketua TP PKK Sumut Dessy Hassanudin.

Ismail menyebutkan, tercatat saat ini ada 433 tenaga medis dan non medis telah diberdayakan, 100 tempat tidur untuk pelayanan rehat Napza, 300 tempat tidur untuk pelayanan disabilitas mental, dengan luas lahan RSJ 3,8 hektare.

“Sementara, tercatat 10.000 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan Napza 1,3 juta se-Sumut,” kata Ismail.

Disampaikan juga, selama ini RSJ identik dengan image menakutkan. Karena itu, di momen HKJS inilah ia bersama hospitalia ingin mengubah stigma itu. Caranya dengan berkerja sama dengan Diskominfo melakukan podcast, membuka layanan eksekutif, memberikan literasi dan layanan promosi kesehatan sejak dini ke sekolah-sekolah, dan mengadakan senam sehat jiwa.

“Kita lakukan itu agar masyarakat mengetahui gejala sakit jiwa sejak dini. Mungkin ada yang merasa cemas, tidak fokus, susah tidur, jangan malu-malu untuk memeriksakan ke sini. Apalagi mau Pilkada, pemilihan legislatif, kami siap melayani,” jelas Ismail.

Selain itu, Ismail juga menyebutkan bahwa pelayanan RSJ Prof Ildrem bukan hanya melayani kesehatan jiwa 60%, tapi juga kesehatan umum 40%. Dengan memberikan pelayanan yang maksimal, katanya, pendapatan RSJ Prof Ildrem sebanyak Rp10,86 miliar/tahun. Dari anggaran itu, 5% dikembalikan ke rumah sakit untuk memotivasi para pekerja.

“Untuk itu kami siap menciptakan Sumut hebat,” jelas mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut itu.

Ismail menjelaskan bahwa HKJS yang diperingati pada 10 Oktober sebagai momentum untuk mengajak masyarakat memeriksakan kesehatan jiwa sejak dini. Skrining awal kesehatan jiwa secara berkala perlu dilakukan, apalagi bila memang ada risiko untuk mengalami gangguan mental.

“Hal ini tidak bisa dianggap remeh karena masalah kesehatan mental yang terlambat terdeteksi bisa menyebabkan buruknya kualitas hidup, bahkan bunuh diri,” sebutnya.

Dalam kegiatan ini, Pj Gubernur Sumut, Hassanudin menyapa para pasien RSJ Prof DR Muhammad Ildrem. Mereka juga berkunjung ke ruangan, menyapa dan berkomunikasi langsung dengan sejumlah pasien.

Puncak acara HKJS yang berlangsung di RSJ Prof DR Muhammad Ildrem, Jalan Tali Air, Kota Medan ini. Juga diisi dengan penampilan Zaini dan Suita, pasien rehabilitasi psikososial. Dengan pakaian adat mereka menyanyikan lagu asal Palembang dengan judul Seinggok Seruni.

Setelah itu, dilakukan pemotongan tumpeng oleh Pj Gubernur Sumut dalam rangka perayaan puncak HKJS. Acara dilanjutkan dengan pemotongan kue tart oleh Pj Ketua TP PKK Sumut, yang diberikan kepada seorang purna bakti sekaligus melaunching Pojok Jamu.

Dalam sambutannya, Hassanudin mengapresiasi Direktur Umum RSJ Prof Ildrem dan jajarannya, dengan adanya upaya perubahan stigma terhadap rumah sakit jiwa. Apalagi, dengan sudah dibukanya layanan klinis eksekutif.

“Saya sangat apresiasi upaya yang dilakukan oleh RSJ Prof Ildrem. Mengubah konotasi negatif rumah sakit jiwa menjadi lebih menyenangkan, nyaman untuk masyarakat. Apalagi ada layanan klinis eksekutif dalam rangka mengantisipasi tahun politik,” tandas Hassanudin.(gus/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof DR Muhammad Ildrem, Kota Medan mencatat terdapat sekitar 10.000 orang di Sumatera Utara mengalami atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan Napza 1,3 juta se-Sumut.

Hal itu, diungkapkan Direktur Umum RSJ Prof Ildrem Kota Medan, Ismail Lubis pada Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) di RSJ Prof Ildrem Kota Medan, Senin (16/10/2023) kemarin. Kegiatan peringatan HKJS dengan mengusung tema ‘Sehat Jiwa bagi Semua Orang’.

Acara ini, dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin bersama Pj Ketua TP PKK Sumut Dessy Hassanudin.

Ismail menyebutkan, tercatat saat ini ada 433 tenaga medis dan non medis telah diberdayakan, 100 tempat tidur untuk pelayanan rehat Napza, 300 tempat tidur untuk pelayanan disabilitas mental, dengan luas lahan RSJ 3,8 hektare.

“Sementara, tercatat 10.000 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan Napza 1,3 juta se-Sumut,” kata Ismail.

Disampaikan juga, selama ini RSJ identik dengan image menakutkan. Karena itu, di momen HKJS inilah ia bersama hospitalia ingin mengubah stigma itu. Caranya dengan berkerja sama dengan Diskominfo melakukan podcast, membuka layanan eksekutif, memberikan literasi dan layanan promosi kesehatan sejak dini ke sekolah-sekolah, dan mengadakan senam sehat jiwa.

“Kita lakukan itu agar masyarakat mengetahui gejala sakit jiwa sejak dini. Mungkin ada yang merasa cemas, tidak fokus, susah tidur, jangan malu-malu untuk memeriksakan ke sini. Apalagi mau Pilkada, pemilihan legislatif, kami siap melayani,” jelas Ismail.

Selain itu, Ismail juga menyebutkan bahwa pelayanan RSJ Prof Ildrem bukan hanya melayani kesehatan jiwa 60%, tapi juga kesehatan umum 40%. Dengan memberikan pelayanan yang maksimal, katanya, pendapatan RSJ Prof Ildrem sebanyak Rp10,86 miliar/tahun. Dari anggaran itu, 5% dikembalikan ke rumah sakit untuk memotivasi para pekerja.

“Untuk itu kami siap menciptakan Sumut hebat,” jelas mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut itu.

Ismail menjelaskan bahwa HKJS yang diperingati pada 10 Oktober sebagai momentum untuk mengajak masyarakat memeriksakan kesehatan jiwa sejak dini. Skrining awal kesehatan jiwa secara berkala perlu dilakukan, apalagi bila memang ada risiko untuk mengalami gangguan mental.

“Hal ini tidak bisa dianggap remeh karena masalah kesehatan mental yang terlambat terdeteksi bisa menyebabkan buruknya kualitas hidup, bahkan bunuh diri,” sebutnya.

Dalam kegiatan ini, Pj Gubernur Sumut, Hassanudin menyapa para pasien RSJ Prof DR Muhammad Ildrem. Mereka juga berkunjung ke ruangan, menyapa dan berkomunikasi langsung dengan sejumlah pasien.

Puncak acara HKJS yang berlangsung di RSJ Prof DR Muhammad Ildrem, Jalan Tali Air, Kota Medan ini. Juga diisi dengan penampilan Zaini dan Suita, pasien rehabilitasi psikososial. Dengan pakaian adat mereka menyanyikan lagu asal Palembang dengan judul Seinggok Seruni.

Setelah itu, dilakukan pemotongan tumpeng oleh Pj Gubernur Sumut dalam rangka perayaan puncak HKJS. Acara dilanjutkan dengan pemotongan kue tart oleh Pj Ketua TP PKK Sumut, yang diberikan kepada seorang purna bakti sekaligus melaunching Pojok Jamu.

Dalam sambutannya, Hassanudin mengapresiasi Direktur Umum RSJ Prof Ildrem dan jajarannya, dengan adanya upaya perubahan stigma terhadap rumah sakit jiwa. Apalagi, dengan sudah dibukanya layanan klinis eksekutif.

“Saya sangat apresiasi upaya yang dilakukan oleh RSJ Prof Ildrem. Mengubah konotasi negatif rumah sakit jiwa menjadi lebih menyenangkan, nyaman untuk masyarakat. Apalagi ada layanan klinis eksekutif dalam rangka mengantisipasi tahun politik,” tandas Hassanudin.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/