30.1 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Gatot Semprot Syaiful Syafri

Dana BOS Cuma Tersalur 6 Persen

Dapat Telepon dari Menteri Pendidikan Nasional

MEDAN-Kinerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut, Syaiful Syafri kembali menjadi sorotan Plt Gubsu, Gatot Pudjo Nugroho. Kalau beberapa waktu lalu ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Gatot akan melakukan evaluasi terhadap Syaiful Syafri karena adanya sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) tahun 2010 sebesar Rp56 miliar di dinas yang dipimpin Syaiful Syafri.

Kali ini yang disoroti Gatot adalah mengenai pendistribusian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dimana dana BOS yang diterima Sumut di tahun 2011 ini senilai Rp1,07 triliun yang terdiri dari  BOS untuk SD negeri/swastan
berjumlah Rp715, 6 miliar dan BOS SMP negeri/swasta berjumlah Rp361,3 miliar.

Bahkan, sorotan yang dialamatkan ke Syaiful Syafri itu langsung dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Penyebabnya adalah saat ini pendistribusian dana BOS di Sumut masih enam persen saja.
Karena hal itu, sampai-sampai membuat Gatot harus meninggalkan rapat yang membahas tentang peraturan gubernur tentang pelimpahan kewenangan pelayanan perizinan dan non perizinan kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Satu Pintu Provsu di Ruang Kenanga Lantai 8 Kantor Gubsu, Kamis (17/3), dikarenakan mendapat telepon dari Menteri Pendidikan Nasional.

“Tadi ada telepon dari Bapak Menteri Pendidikan Nasional yang menyampaikan bahwa pendistribusian dana BOS di Sumut baru 6 persen,” katanya.

Ditambahkannya, karena baru enam persen, maka Menteri Pendidikan Nasional meminta kepada pemerintah propinsi sebagai perwakilan pemerintah pusat, untuk membantu guna memberi intsruksi agar dinas pendidikan baik Sumut dan kabupaten/kota agar lebih aktif.

“Bapak Menteri Pendidikan Nasional meminta, kalau dalam bahasa Jawanya mengopyak-opyak agar Dinas Pendidikan Sumut dan kabupaten/kota bisa lebih cepat bekerja agar segera mendistribusikan. Padahal, per tanggal 19 Januari 2011, semua dana BOS sudah ditransfer ke daerah,” tambahnya.

Maka dari itu, secara langsung Gatot memanggil Syaiful Syafri ke ruangannya di Lantai 9 Kantor Gubsu guna menjelaskan persoalan yang dihadapi, kenapa sampai saat ini masih 6 persen pendistribusian dana BOS di Sumut.
“Maka tadi Syaiful Syafri saya panggil, untuk mempertanyakan apa masalahnya. Kata Syaiful Syafri, daerah memiliki persepsi. Dimana daerah beranggapan, dana BOS itu tidak bisa didistribusikan sebelum adanya ketok palu APBD, dan sebelum adanya Memorandum of Undersanding (MoU) antara pihak sekolah dengan setiap kepala daerah,” katanya.
Jadi, karena persoalan itu Wagub Gatot Pudjo Nugroho memberi warning khusus kepada Syaiful Syafri untuk menyelesaikan masalah pendistribusian ini dalam jangka waktu dua pekan ini.

“Jadi tadi saya minta tolong untuk dibuatkan surat dari provinsi yang ditujukan untuk proses pembuatan draft pendistribusian dana BOS. Saya harapkan satu dua atau dua pekan ini dana BOS sudah bisa didistribusikan ke sekolah-sekolah,” katanya. (ari)

Dana BOS Cuma Tersalur 6 Persen

Dapat Telepon dari Menteri Pendidikan Nasional

MEDAN-Kinerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut, Syaiful Syafri kembali menjadi sorotan Plt Gubsu, Gatot Pudjo Nugroho. Kalau beberapa waktu lalu ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Gatot akan melakukan evaluasi terhadap Syaiful Syafri karena adanya sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) tahun 2010 sebesar Rp56 miliar di dinas yang dipimpin Syaiful Syafri.

Kali ini yang disoroti Gatot adalah mengenai pendistribusian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dimana dana BOS yang diterima Sumut di tahun 2011 ini senilai Rp1,07 triliun yang terdiri dari  BOS untuk SD negeri/swastan
berjumlah Rp715, 6 miliar dan BOS SMP negeri/swasta berjumlah Rp361,3 miliar.

Bahkan, sorotan yang dialamatkan ke Syaiful Syafri itu langsung dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Penyebabnya adalah saat ini pendistribusian dana BOS di Sumut masih enam persen saja.
Karena hal itu, sampai-sampai membuat Gatot harus meninggalkan rapat yang membahas tentang peraturan gubernur tentang pelimpahan kewenangan pelayanan perizinan dan non perizinan kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Satu Pintu Provsu di Ruang Kenanga Lantai 8 Kantor Gubsu, Kamis (17/3), dikarenakan mendapat telepon dari Menteri Pendidikan Nasional.

“Tadi ada telepon dari Bapak Menteri Pendidikan Nasional yang menyampaikan bahwa pendistribusian dana BOS di Sumut baru 6 persen,” katanya.

Ditambahkannya, karena baru enam persen, maka Menteri Pendidikan Nasional meminta kepada pemerintah propinsi sebagai perwakilan pemerintah pusat, untuk membantu guna memberi intsruksi agar dinas pendidikan baik Sumut dan kabupaten/kota agar lebih aktif.

“Bapak Menteri Pendidikan Nasional meminta, kalau dalam bahasa Jawanya mengopyak-opyak agar Dinas Pendidikan Sumut dan kabupaten/kota bisa lebih cepat bekerja agar segera mendistribusikan. Padahal, per tanggal 19 Januari 2011, semua dana BOS sudah ditransfer ke daerah,” tambahnya.

Maka dari itu, secara langsung Gatot memanggil Syaiful Syafri ke ruangannya di Lantai 9 Kantor Gubsu guna menjelaskan persoalan yang dihadapi, kenapa sampai saat ini masih 6 persen pendistribusian dana BOS di Sumut.
“Maka tadi Syaiful Syafri saya panggil, untuk mempertanyakan apa masalahnya. Kata Syaiful Syafri, daerah memiliki persepsi. Dimana daerah beranggapan, dana BOS itu tidak bisa didistribusikan sebelum adanya ketok palu APBD, dan sebelum adanya Memorandum of Undersanding (MoU) antara pihak sekolah dengan setiap kepala daerah,” katanya.
Jadi, karena persoalan itu Wagub Gatot Pudjo Nugroho memberi warning khusus kepada Syaiful Syafri untuk menyelesaikan masalah pendistribusian ini dalam jangka waktu dua pekan ini.

“Jadi tadi saya minta tolong untuk dibuatkan surat dari provinsi yang ditujukan untuk proses pembuatan draft pendistribusian dana BOS. Saya harapkan satu dua atau dua pekan ini dana BOS sudah bisa didistribusikan ke sekolah-sekolah,” katanya. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/