MEDAN, SUMUTPOS.CO- Balita berusia 15 bulan, Nizam Ibnu Ramdan, terpaksa menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan sang ibu. Pasalnya, mobil travel Avanza silver BK 1535 ZV yang ditumpanginya bersama sang ibu, Diah Permata Sari (25), dan sejumlah penumpang lainnya, menabrak truk sampah BK 8155 J milik Dinas Kebersihan Kota Medan yang terparkir di Jalan Sisingamangaraja KM 9,5 Medan, persisnya di depan PT DOW Agro Sciences Indonesia, Selasa (17/3) pagi sekira pukul 07.30 WIBn
Menurut keterangan yang diperoleh, awalnya mobil yang dikemudikan Dedi Indra Saputra Lumbangaol (21), asal Torgamba, berangkat dari Torgamba, Padang Lawas Utara (Paluta) menuju Medan. Mobil tersebut berangkat pada Senin (16/3) malam sekira pukul 20.00 WIB dengan penumpang 4 dewasa (dua pria dan dua wanita) serta 3 balita/anak-anak.
Singkat cerita, mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi tersebut menghantam bagian belakang truk sampah yang sedang terparkir di pinggir jalan. Bagian depan mobil berwarna silver itu pun ringsek.
Akibatnya, seorang penumpang balita, Nizam Ibnu Ramdan, mengalami luka serius di bagian dahi serta hidung mengeluarkan darah karena membentur dasboard dekat handle rem tangan. Nizam pun dilarikan ke RS Esthomihi, Jalan Sisingamangaraja, dekat Pasar Simpang Limun. Namun naas, nyawa korban meninggal dalam perjalanan. Sementara sang supir dan 6 penumpang mengalami luka ringan.
“Kami dari Torgamba bang mau ke Medan, Jalan Abdullah Lubis, ngantar penumpang,” aku Putra saat diwawancarai Sumut Pos di kantor Satlantas Polresta Medan.
Menurutnya, pas melintas di Jalan Sisingamangaraja KM 9,5 ada sepeda motor yang melaju dari sisi kanan. “Saya mau mengelakkan sepeda motor itu bang, tapi ternyata ada mobil truk sampah yang sedang parkir dan itulah saya tabrak bang,” ucap Putra.
Ia mengaku, saat mengendarai mobil tersebut dalam kondisi mengantuk. “Memang aku ngantuk bang, makanya kutabrak truk itu,” sebutnya.
Putra menyebut, ia berangkat dari Torgamba pukul 20.00 WIB. “Kami sempat singgah dua kali. Pertama di Cikampak untuk makan malam jam 11 malam (23.00). Lalu singgah lagi di Batubara pukul 02.00 WIB dinihari untuk istirahat sejenak hampir satu jam. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan lagi,” jelasnya.
Ia menuturkan, baru kali pertamanya membawa mobil keluar kota. “Saya baru kali ini bang bawa penumpang ke Medan, biasanya bawa mobil enggak pernah keluar kota. Soalnya, yang punya mobil ini kan pamanku. Karena aku belum ada kerjaan, jadi aku disuruhnya bawa penumpang ke Medan dan setelah itu balik lagi. Dibilangnya, biar ada uangku, daripada di rumah saja,” ungkap anak ketiga dari empat bersaudara ini.
Ia melanjutkan, korban mengalami pendarahan pada hidung, mata kanan dan dahinya bengkak. “Sempat saya bawa ke rumah sakit pakai becak motor, tapi enggak terselamatkan,” tuturnya.
Kanit Laka Satlantas Polresta Medan AKP H Taslim mengatakan, pihaknya tengah memeriksa sang supir, seorang penumpang (Agus Rianto) dan supir truk sampah, Suriadi(47) warga Sei Mencirim.
“Penyebab kecelakaan karena sang supir mobil itu mengantuk, sehingga hilang kendali dan menabrak truk,” ujar Taslim.
Ia menambahkan, sang supir sudah lalai hingga menyebabkan nyawa orang lain meninggal dunia.
Sementara itu, saat Sumut Pos mendatangi lokasi kejadian, terlihat bekas kecelakaan lalu lintas di lokasi kejadian. Pecahan kaca, berserakan di lokasi.(ris/ain/adz)