MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin kembali mengingatkan para distributor dan pedagang agar tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan atas pandemi virus korona atau Covid-19 yang kini sedang dihadapi masyarakat. Jika ditemukan permainan harga, baik itu bahan-bahan dan alat-alat kesehatan, bahan pokok serta lainnya, para distributor dan pedagang akan ditindak tegas.
“Tidak ada pedagang yang boleh ambil keuntungan dari kondisi darurat ini. Seperti alkohol, masker dan lainnya yang mulai langka di pasaran. Kami akan segera operasi pasar, cek gudang-gudang mereka. Dan tidak ada yang boleh naikkan harga dengan alasan barang tidak ada,” kata Irjen Pol Martuani Sormin kepada wartawan usai menghadiri Rapat Koordinasi Penyebaran Covid-19 bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Selasa (17/3).
Polda Sumut bersama unsur Forkopimda lainnya siap membantu penanggulangan Covid-19 di wilayah Sumut yang saat ini tengah dilakukan pemerintah. “Kami mengimbau kepada masyarakat jangan panik karena pemerintah sedang menangani ini,” katanya.
Hal senada disampaikan Gubsu Edy Rahmayadi. Menurutnya, TNI dan Polri melalui intelijen sudah mulai turun ke lapangan guna memastikan ketersediaan bahan pokok dan bahan kesehatan sekaligus harganya tetap stabil sehingga memudahkan masyarakat untuk membeli. “Informasi yang saat ini berkembang, adanya penimbunan alat-alat kesehatan, sembako dan lainnya yang diresahkan masyarakat.
Saya bersama ketua DPRD, Kapolda, Pangdam, dan Kajati sudah bersepakat akan menindak tegas terhadap hal itu. Bapak Kapolda dan Pangdam sudah mengeluarkan intelijennya semua untuk mengantisipasi ini. Apabila ada rakyat yang mengambil kesempatan dalam kesempitan ini, urungkan, batalkan. Ini adalah untuk kepentingan kita bersama,” katanya.
Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Sumut, Gubsu terus membangun koordinasi dengan pihak rumah sakit baik milik pemerintah dan swasta supaya dapat menambah ruangan isolasi bagi pasien suspek korona. “Hari ini kita bisa mendapatkan 330 ruangan dan akan dilengkapi Bapak Kapolda 400 ruangan lagi di SPM yang hari ini kita siapkan. Sehingga kurang lebih kita punya 750 ruangan isolasi buat antisipasi. Saya berharap nanti jumlahnya jadi 1.000 ruangan, ke depan ini yang sekarang sedang saya koordinasikan dengan pihak RS,” katanya.
Mengenai biaya perawatan pasien suspek korona ataupun ingin mengecek kesehatan sebagai antisipasi virus itu, Edy menegaskan semua akan ditanggung pemerintah. Sebab kondisi ini sudah masuk kategori bencana darurat. “Karena sudah darurat maka seluruh pemerintah daerah yang menanggung,” katanya.
Terkait adanya informasi sebanyak 75 Orang Dalam Pengawasan (OPD) kemungkinan akan diobservasi dan dirawat di ruangan isolasi sebagai bentuk pencegahan Covid-19 di wilayah Sumut, masih akan dilakukan pencermatan lebih lanjut. “Ada kasatgas namanya yang menentukan. Tergantung sektornya ada di mana. Misalnya di Simalungun berarti sektor Simalungun yang nangani. Kalau di situ tidak mencukupi akan diatur di mana (sektor) yang kosong,” katanya.
Seperti diketahui, penyebaran Covid-19 semakin meluas dan pemerintah pusat telah memperpanjang masa darurat bencana pandemi korona hingga 29 Mei 2020. Gubsu sudah mengeluarkan instruksi untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Sumut. Namun untuk pusat-pusat perbelanjaan belum ada instruksi untuk menutup. Masyarakat hanya disarankan agar mengurangi aktivitas di luar rumah. “Imbauan saya yang paling penting, jangan panik tetapi tetap waspada. Belajar dari rumah, orang tua kontrol anak, jangan sampai malah keluyuran,” pesan Edy.
Ia juga meminta agar tidak ada pihak-pihak yang menyebarkan informasi yang tidak benar atau hoaks. Hal ini berpotensi menimbulkan kepanikan dan simpang siur informasi. Ada baiknya agar masyarakat hanya mendengarkan informasi dari sumber resmi seperti pemerintah dan ahli bidang kesehatan.
“Akan ada rapat teknis nanti antara Satgas dan pihak rumah sakit untuk membahas lebih jauh teknis di lapangan. Kemudian, dalam waktu dekat kita semua sinergi untuk melakukan kegiatan bersih-bersih atau penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus,” ucapnya.
Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah, Kajati Sumut Amir Yanto, Danlantamal I Laksma TNI Abdul Rasyid, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting turut menyampaikan agar tidak ada kepanikan di tengah masyarakat dan mempercayakan kepada pemerintah yang saat ini tengah berjuang bersama untuk menyelesaikan dan menangani penyebaran pandemi Covid-19.
Sementara itu, Restuti Hidayani Saragih dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut mengungkapkan, sekaitan 75 ODP tersebut akan dilihat secara seksama perkembangannya apakah segera dirawat di ruang isolasi. “Besar kemungkinan ya, karena kan saya tidak melihat satu persatu. Besar kemungkinan seharusnya diobservasi dan dirawat di ruang isolasi,” ujarnya.
Restu mengatakan data 75 orang itu sifatnya row data atau data kasar. “Saya gak berani memastikan angka pastinya karena kan ini datanya ada di Satgas, ini himpunan dari pagi ya sampai dengan pagi ini,” ungkapnya.
Diamini pihaknya bahwa RS Adam Malik tidak dapat menampung 75 orang itu. Namun, tegas Restu yang juga Tim Pinere RS Adam Malik, bahwa rumah sakit milik Kemenkes itu bukan menolak melayani isolasi 75 orang tersebut. Tetapi hal itu dikarenakan ruang isolasi yang ada di RS Adam Malik sudah penuh. Di rumah sakit itu, ada 11 ruang isolasi. Lalu 75 orang itu akan diisolasi di sejumlah RS lain yang sudah menyiapkan ruang isolasi. (prn)