SUMUTPOS.CO – President Yayasan “Rahmat” Indonesia Tun DR H Rahmat Shah Gelar Datuk Seri Duta Peduka Raja mengadakan kegiatan buka puasa bersama dan syukuran peringatan 14 tahun Monumen Nasional Keadilan, Senin (17/3).
Buka puasa digelar di Legend International Hall “RAHMAT” International Wildlife Museum & Gallery Jalan S Parman No. 309 Medan.
Buka puasa merupakan agenda rutin yang diadakan tokoh nasional Tun DR H Rahmat Shah ini dihadiri Staf Ahli Gubsu Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Achmad Fadly SSos MSP, Gubsu ke-17 Dr HT Erry Nuradi MSi, Ketua DHD 45 Sumut Mayjen TNI Purn M Hasyim, komandan Komando Sektor I beserta Forkompinda Sumut, para ulama dan Sultan Deli Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah.
Hadir juga konsul kehormatan negara sahabat di Medan, Ketua Baznas Sumut Prof Dr HM Hatta, Wakil Bupati Mandalingnatal Atika Azmi Utammi, mewakili wali kota Medan, Ketua DPRD Medan Drs Wong Chun Sen MPdB, pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Sumut.
Turut hadir Ramadian Shah, El Barino, pimpinan partai politik, pimpinan organisasi kemasyarakatan, tokoh pemuda, pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Sumut dan kabupaten/kota, pimpinan bank, hotel, rumah sakit, relasi dan undangan lainnya.
Dalam pertemuan ini diputarkan video sejarah pembangunan dan peresmian Monumen Nasional Keadilan yang berada di Jalan S Parman Nomor 309 Medan tersebut. Kemudian undangan acara buka puasa Bersama dan syukuran mendapatkan Buku Sejarah Monumen Nasional Keadilan. Peletakan batu pertama monumen dilaksanakan pada tanggal 3 April 2010 oleh Prof Dr Bagir Manan MCL, DR H Rahmat Shah beserta anggota MPR RI, DPR RI, DPD RI, DPRD Sumut, Muspida Sumut dan tokoh nasional dari berbagai profesi lainnya.
Peresmian Monumen Nasional Keadilan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2011 oleh Ketua DPD RI H Irman Gusman SE, anggota DPR RI dan DPD RI, Ketua MK RI Mahfud MD, Menko Kesra H Agung Laksono, Wagubsu H Gatot Pujo Nugroho ST, anggota DPRD Sumut bersama DR H Rahmat Shah dan tokoh-tokoh nasional dari berbagai Lembaga dan profesi lainnya.
Makna Monumen Nasional Keadilan terinspirasi dari berbagai kasus ketidakadilan yang terjadi dan telah banyak membawa korban serta penderitaan di Indonesia. Monumen Nasional Keadilan terdiri koin, tanda tangan, rantai yang putus, timbangan kuningan, kobaran api, air, granit hitam emas, marmer krim putih, batu karang, acrilik transparan dan motif keseluruhan. Monumen ini menunjukan pentingnya menciptakan keadilan di Indonesia. Wajib memberi keadilan termasuk pada flora dan fauna penghuni pertama alam semesta.
President Yayasan “Rahmat” Indonesia Tun DR H Rahmat Shah Gelar Datuk Seri Duta Peduka Raja mengutarakan kehadiran para undangan kegiatan buka puasa dan syukuran menambah semangat untuk terciptanya keadilan pada semua lini kehiduapan dan terciptanya kesejahteraan yang merata bagi seluruh bangsa Indonesia. “Jangan takut. Kita Bersama Tuhan Yang Maha Kuasa. Saya yakin, keadilan akan membawa bangsa kita keluar dari berbagai masalah bangsa. Mudah-mudahan akan ada perubahan yangh lebih baik lagi,” katanya.
Tun DR H Rahmat Shah yang pernah menjadi anggota MPR RI, DPR RI dan DPD RI juga mengingatkan agar berbuatlah kebaikan sekecil apapun, kepada siapapun, dimanapun kita berada dan jangan lakukan sesuatu yang tidak kita ingin orang lain lakukan kepada diri kita. “Kita dapat berbohong pada siapa saja tetapi tidak pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita semua harus bisa menjadi contoh teladan,” tegasnya.
Ketua DHD Angkatan 45 Sumut Mayjen TNI Purn Hasyim mewakili undangan mengapresiasi kegiatan buka puasa bersama dan syukuran peringatan 14 tahun Monumen Nasional Keadilan. Menurutnya, kegiatan ini penuh makna. Bukan sekadar simbol fisik tapi juga merupakan perwujudan semangat dari keadilan, kebenaran dan perjuangan yang harus dijaga bersama.
“Kami sangat mengapresiasi Yayasan “Rahmat” Indonesia yang telah berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai keadilan melalui berbagai program sosial, edukasi dan kemanusiaan. Semoga semangat ini terus berkembang dan menginspirasi kita semua untuk selalu menegakkan keadilan dimanapun kita berada. Terus perkuat komitmen kita terhadap keadilan dan persatuan. Kita harus secara bersama-sama membangun kebersamaan mewujudkan masyarakat yang harmonis dan berpegang teguh pada nilai-nilai luhur bangsa,” kata Mayjen TNI Purn Hasyim.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Prof Dr H Muzakkir MA dalam tausyiahnya mengingatkan pentingnya amal dan kebaikan yang akan menemani manusia hingga akhirat. “Carilah perbekalan yang terbaik, investasi untuk kehidupanmu diakhirat. Tetapi janganlah engkau lupakan dengan bahagiaanmu terhadap kehidupan di dunia. Ciptakan keseimbangan dan keadilan dalam menjalani kehidupan ini.
Prof Dr H Muzakkir MA juga meminta para undangan untuk berbuat baiklah kamu kepada manusia sebagaimana Allah juga sudah sangat banyak berbuat baik kepadamu. Janganlah kamu berbuat kezaliman di muka bumi. “Jangan engkau menodai keadilan karena sesungguhnya Allah Sangat membenci segala kerusakan dan kezaliman di muka bumi,” ungkap wakil rektor IV UIN Sumatera Utara. (dmp)