MEDAN- Manajemen Kentucky Fried Chicken (KFC) mengalami kerugian sekitar Rp 2 miliar akibat aksi perusakan restoran KFC di Medan. Kerugian itu terutama karena perusakan fasilitas di dalam restoran.
Store Manager KFC Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Ridwan menyatakan, pihaknya sudah mendata kerugian akibat perusakan itu. Ada banyak peralatan di dalam restoran yang dirusak.
“Ada tiga sepeda motor, sarana wifi, meja, kursi dan lainnya, di lantai satu maupun lanti dua,” kata Ridwan kepada wartawan di Polresta Medan, Jalan HM Said, Selasa (18/6) sore.
Ridwan menyatakan belum bisa memastikan kapan restoran KFC itu bisa beroperasi kembali. Saat ini mereka fokus pada pendataan dan rencana perbaikan kerusakan.
Ridwan mengaku heran dengan tindakan mahasiswa yang merusak restoran itu, sebab selama ini komunikasi bagus. KFC sering memberikan minum kepada mahasiswa setiap mereka berdemo.
“Jadi kalau minta minum jika sedang berdemo, kita berikan, selalu begitu,” kata Ridwan.
Dia pun tidak mengerti mengapa KFC yang menjadi sasaran mahasiswa menentang rencana kenaikan harga BBM. Padahal KFC tidak ada kaitan sama sekali dengan hal itu.
Perusakan restoran KFC Jalan Perintis Kemerdekaan, dilakukan massa mahasiswa yang berdemo di depan kampus Universitas HKBP Nommensen pada Senin (17/6) malam. Massa memecahkan dinding kaca, merusak meja, kursi, televisi dan membakar sepeda motor pesan-antar KFC. Polisi mengamankan 85 orang terkait kasus ini, dan 14 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk 10 mahasiswa Nommesen(kl/int)