24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Pembangunan Sky Bridge Belum Dianggarkan, Pengoperasian Tahun Depan

Siregar-Sky-Bridge

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengoperasian Sky Bridge (jembatan penyeberangan) dari sisi timur Lapangan Merdeka ke Stasiun Besar Kereta Api yang rencananya akan dioperasikan tahun ini, tampaknya bakal gagal. Sebab, tahun ini belum ada dianggarkan untuk pembangunan Sky Bridge tersebut.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penata Ruang (PKPPR) Kota Medan, Benny Iskandar ST.MT mengatakan, di tahun 2019, pihaknya memang belum menganggarkan pembangunan Sky Bridge tersebut. “2019 tidak kita anggarkan karena memang belum ada kepastian dari PT KAI. Jika sekarang PT KAI sudah berkomitmen membuka akses dan memanfaatkannya maka kami pasti akan anggarkan di 2020,” ujarnya.

Benny mengakui, sebenarnya pihaknya sudah menganggarkan pembangunan Sky Bridge itu di tahun 2018, namun tidak jadi ditenderkan karena tidak ada jaminan.

dari PT KAI bahwa akan difungsikan akses masuk ke stasiun oleh mereka. “Kami tidak mau mentenderkan karena dikhawatirkan akan mubazir lagi dan tidak berfungsi,” kata Benny lagi.

Untuk melakukan survei proyek Sky Bridge itu sendiri, Benny menyebutkan akan melakukannya pekan depan. “Untuk Survei kami jadwalkan minggu depan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Medan, Irwan Ritonga mengakui, sulit untuk merealisasikan pengoperasian Sky Bridge itu di tahun ini. Sebab, anggaran perbaikannya memang belum dianggarkan di tahun ini. “Ya memang berat, karena kan belum dianggarkan di tahun ini. Kalau misalnya PT KAI sudah komitmen untuk membuka akses itu tentu akan dianggarkan tapi di tahun depan,” kata dia, Rabu (17/7).

Bilapun dioperasikan di tahun ini, lanjut Irwan, maka hanya akan bisa dioperasikan dengan kondisi yang ada saat ini. “Kalaupun harus beroperasi tahun ini tentu ya dengan kondisi saat ini. Kalau harus diperbaiki mana anggarannya? Kan belum dianggarkan. Itu sebabnya kalau Dinas PKPPR bilang akan disurvei minggu depan, ya biar saja dulu disurvei, nanti akan kelihatan apa saja yang harus diperbaiki agar layak dan supaya mereka bisa perhitungkan berapa anggarannya,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Komisi IV DPRD Medan, Salman Alfarisi menyebutkan, sangat mungkin untuk Sky Bridge itu beroperasi di tahun ini. “Kenapa tidak? Kalau cuma untuk perbaikan saya yakin biayanya gak kan begitu besar. Kalau tidak besar kan bisa diajukan di Perubahan APBD (PAPBD) 2019. Kenapa harus nunggu tahun depan? Tahun ini pun bisa. Saya yakin sebelum 2020 bisa beroperasi,” ujar Salman.

Menurut Salman, yang menjadi masalahnya selama ini bukanlah anggaran, melainkan kesepakatan yang tidak pernah ada antara PT KAI dengan Pemko Medan. “Kalau sudah sepakat, ya sudah, kan gak ada halangan lagi. Kalau belum sepakat, maka kita imbau kepada PT KAI segera melakukan komitmen untuk kebaikan bersama” ujarnya.

Sekadar diketahui, Pemerintah Kota (Pemko) Medan sejak 2012 membangun jembatan penyeberangan atau Sky Bridge yang menghubungkan sisi timur Lapangan Merdeka dengan Stasiun Besar Kereta Api Medan. Ditargetkan pada akhir 2014, proyek senilai Rp35 miliar tersebut rampung dikerjakan. Namun, setelah berjalan 6 tahun lebih, Sky Bridge tidak kunjung difungsikan atau dipergunakan, bahkan bangunannya mangkrak tak rampung. (map/ila)

Siregar-Sky-Bridge

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengoperasian Sky Bridge (jembatan penyeberangan) dari sisi timur Lapangan Merdeka ke Stasiun Besar Kereta Api yang rencananya akan dioperasikan tahun ini, tampaknya bakal gagal. Sebab, tahun ini belum ada dianggarkan untuk pembangunan Sky Bridge tersebut.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penata Ruang (PKPPR) Kota Medan, Benny Iskandar ST.MT mengatakan, di tahun 2019, pihaknya memang belum menganggarkan pembangunan Sky Bridge tersebut. “2019 tidak kita anggarkan karena memang belum ada kepastian dari PT KAI. Jika sekarang PT KAI sudah berkomitmen membuka akses dan memanfaatkannya maka kami pasti akan anggarkan di 2020,” ujarnya.

Benny mengakui, sebenarnya pihaknya sudah menganggarkan pembangunan Sky Bridge itu di tahun 2018, namun tidak jadi ditenderkan karena tidak ada jaminan.

dari PT KAI bahwa akan difungsikan akses masuk ke stasiun oleh mereka. “Kami tidak mau mentenderkan karena dikhawatirkan akan mubazir lagi dan tidak berfungsi,” kata Benny lagi.

Untuk melakukan survei proyek Sky Bridge itu sendiri, Benny menyebutkan akan melakukannya pekan depan. “Untuk Survei kami jadwalkan minggu depan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Medan, Irwan Ritonga mengakui, sulit untuk merealisasikan pengoperasian Sky Bridge itu di tahun ini. Sebab, anggaran perbaikannya memang belum dianggarkan di tahun ini. “Ya memang berat, karena kan belum dianggarkan di tahun ini. Kalau misalnya PT KAI sudah komitmen untuk membuka akses itu tentu akan dianggarkan tapi di tahun depan,” kata dia, Rabu (17/7).

Bilapun dioperasikan di tahun ini, lanjut Irwan, maka hanya akan bisa dioperasikan dengan kondisi yang ada saat ini. “Kalaupun harus beroperasi tahun ini tentu ya dengan kondisi saat ini. Kalau harus diperbaiki mana anggarannya? Kan belum dianggarkan. Itu sebabnya kalau Dinas PKPPR bilang akan disurvei minggu depan, ya biar saja dulu disurvei, nanti akan kelihatan apa saja yang harus diperbaiki agar layak dan supaya mereka bisa perhitungkan berapa anggarannya,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Komisi IV DPRD Medan, Salman Alfarisi menyebutkan, sangat mungkin untuk Sky Bridge itu beroperasi di tahun ini. “Kenapa tidak? Kalau cuma untuk perbaikan saya yakin biayanya gak kan begitu besar. Kalau tidak besar kan bisa diajukan di Perubahan APBD (PAPBD) 2019. Kenapa harus nunggu tahun depan? Tahun ini pun bisa. Saya yakin sebelum 2020 bisa beroperasi,” ujar Salman.

Menurut Salman, yang menjadi masalahnya selama ini bukanlah anggaran, melainkan kesepakatan yang tidak pernah ada antara PT KAI dengan Pemko Medan. “Kalau sudah sepakat, ya sudah, kan gak ada halangan lagi. Kalau belum sepakat, maka kita imbau kepada PT KAI segera melakukan komitmen untuk kebaikan bersama” ujarnya.

Sekadar diketahui, Pemerintah Kota (Pemko) Medan sejak 2012 membangun jembatan penyeberangan atau Sky Bridge yang menghubungkan sisi timur Lapangan Merdeka dengan Stasiun Besar Kereta Api Medan. Ditargetkan pada akhir 2014, proyek senilai Rp35 miliar tersebut rampung dikerjakan. Namun, setelah berjalan 6 tahun lebih, Sky Bridge tidak kunjung difungsikan atau dipergunakan, bahkan bangunannya mangkrak tak rampung. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/