25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

BMKG Imbau Masyarakat Sumut dan Kota Medan, Dua Hari ke Depan Waspada Banjir

Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan warning untuk beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Sumatera Utara (Sumut), maupun Kota Medan dalam dua hari ke depan, yakni 17-18 Juli 2020.

Warning tersebut terkait curah hujan yang tinggi yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi. Cuaca ini terpantau sejak 16 Juli 2020, Pukul 07.00 WIB.

“Diimbau bagi masyarakat dapat mewaspadai ini. Bencana yang dimaksud adalah, seperti banjir luapan dari drainase, banjir bandang, longsor, angin kencang, angin puting beliung, hujan disertai kilat dan petir,” kata Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Rizky Ramadhan kepada Sumut Pos di Medan, Jumat (17/7).

Hal ini, lanjutnya, dikarenakan daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara bagian Barat hingga Aceh, serta memanjang dari Papua bagian Tengah, hingga pesisir Barat Papua Barat.”Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” paparnya.

Selain itu, Rizky juga mengingatkan tentang prospek cuaca untuk satu minggu ke depan, yakni sejak 17-23 Juli 2020. Pada 16 Juli kemarin, terpantau kondisi atmosfer secara umum, yakni tekanan udara di wilayah Indonesia pada umumnya sekitar 1008-1010 hPa. Terpantau adanya pola sirkulasi di Selat Malaka.

Daerah pertumbuhan awan hujan, lanjutnya, akibat pertemuan dan belokan angin berada di wilayah Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Laut Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Kemudian, suhu muka laut umumnya berkisar antara 25,0 °C – 32,0 °C dengan anomali suhu muka laut (+1.0 °C- +3,0 °C) positif berada di Laut Andaman, Samudera Hindia Barat Sumatera, Selat Karimata, Selat Malaka, Laut Banda, Laut Jawa, Laut Flores, Selat Madura,Teluk Tomini, Selat Makassar, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, Samudera Hindia Selatan Jawa-NTB, Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik Utara Papua.

“Pola angin wilayah Indonesia umumnya bertiup dari arah Timur Laut-Tenggara. Kecepatan angin rata-rata berkisar antara 5-30 knot,” ujarnyanya.

Dikatakannya, hujan dengan intensitas sedang-lebat berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Sedangkan berpotensi terjadi hujan sedang-lebat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Kepulauan Riau. “Dari pantauan ini, cuaca ekstrim paling rentan pada 17-23 Juli 2020, salah satunya termasuk Sumut,” pungkasnya. (mag-1/ila)

Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan warning untuk beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Sumatera Utara (Sumut), maupun Kota Medan dalam dua hari ke depan, yakni 17-18 Juli 2020.

Warning tersebut terkait curah hujan yang tinggi yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi. Cuaca ini terpantau sejak 16 Juli 2020, Pukul 07.00 WIB.

“Diimbau bagi masyarakat dapat mewaspadai ini. Bencana yang dimaksud adalah, seperti banjir luapan dari drainase, banjir bandang, longsor, angin kencang, angin puting beliung, hujan disertai kilat dan petir,” kata Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Rizky Ramadhan kepada Sumut Pos di Medan, Jumat (17/7).

Hal ini, lanjutnya, dikarenakan daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara bagian Barat hingga Aceh, serta memanjang dari Papua bagian Tengah, hingga pesisir Barat Papua Barat.”Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” paparnya.

Selain itu, Rizky juga mengingatkan tentang prospek cuaca untuk satu minggu ke depan, yakni sejak 17-23 Juli 2020. Pada 16 Juli kemarin, terpantau kondisi atmosfer secara umum, yakni tekanan udara di wilayah Indonesia pada umumnya sekitar 1008-1010 hPa. Terpantau adanya pola sirkulasi di Selat Malaka.

Daerah pertumbuhan awan hujan, lanjutnya, akibat pertemuan dan belokan angin berada di wilayah Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Laut Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Kemudian, suhu muka laut umumnya berkisar antara 25,0 °C – 32,0 °C dengan anomali suhu muka laut (+1.0 °C- +3,0 °C) positif berada di Laut Andaman, Samudera Hindia Barat Sumatera, Selat Karimata, Selat Malaka, Laut Banda, Laut Jawa, Laut Flores, Selat Madura,Teluk Tomini, Selat Makassar, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, Samudera Hindia Selatan Jawa-NTB, Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik Utara Papua.

“Pola angin wilayah Indonesia umumnya bertiup dari arah Timur Laut-Tenggara. Kecepatan angin rata-rata berkisar antara 5-30 knot,” ujarnyanya.

Dikatakannya, hujan dengan intensitas sedang-lebat berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Sedangkan berpotensi terjadi hujan sedang-lebat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Kepulauan Riau. “Dari pantauan ini, cuaca ekstrim paling rentan pada 17-23 Juli 2020, salah satunya termasuk Sumut,” pungkasnya. (mag-1/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/