25 C
Medan
Sunday, July 7, 2024

2 Kg Emas Digasak Dari 3 Toko

MEDAN- Kasus perampokan toko emas di Sumut kian menggila. Kali ini, pelaku bersenjata api menggasak 2 kilogram emas sekaligus dari tiga toko emas di kawasan Pasar Baru, Jalan Pasar VII Tembung, Percut Seituan, Deliserdang, kemarin (17/9) sekitar pukul 10.00 WIB.  Ketiga toko emasn
yang dirampok itu yakni toko emas ‘Semmy J’, ‘Permata Indah’, dan ‘P Tarigan’ yang hanya dipisahkan tembok beton.
Enam pelaku perampokan menggunakan tiga sepeda motor bebek, dan secara bersamaan menggasak tiga toko tersebut. Kendati tak ada korban jiwa, para pedagang di sekitar lokasi kejadian mengaku trauma dan syok dengan kejadian mengejutkan tersebut.
Informasi yang dihimpun Sumut Pos, kejadian bermula sesudah tiga sepeda motor mondar-mandir di depan empat toko emas pada pagi itu. Dari empat toko emas di pasar tradisional itu tercatat hanya tiga toko emas yang masih beraktivitas. Satu toko emas berplang ‘KM Chaniago’ tak lagi beraktivitas karena pindah lokasi sekitar 20 hari lalu. Tak lama kemudian, dua sepeda motor yang diduga milik pelaku parkir di  ujung Jalan Pasar Baru, sedangkan dua pelaku lain yang boncengan dalam satu sepeda motor parkir di depan salah satu toko emas.
Melihat momen cukup tepat, empat pelaku yang memarkirkan kendaraan mereka di ujung jalan segera berjalan kaki menuju toko yang menjadi target utama. Tanpa buang waktu, dua pelaku yang stand by di depan salah satu toko langsung masuk ke salah satu toko emas. Mereka sempat meletuskan senpi laras pendek ke atas untuk menakut-nakuti penjaga toko.  Dalam waktu bersamaan, enam pelaku berbagi tugas dan menodongkan senpi ke depan Junaidi (40), penjaga toko emas ‘Semmy J’, Ali Basir (30), penjaga toko mas ‘Permata Indah’, dan Bunga Maris beru Sembiring (29), yang saat itu menjaga toko mas ‘P Tarigan’.
Bergaya bak adegan film Hollywood, para korban menyebutkan, pelaku perampokan dengan senpi di tangan membentak penjaga toko agar tunduk di bawah stelling. Setelah penjaga tersandera, para pelaku spontan memecahkan stelling kaca menggunakan batu, dan mengumpulkan seluruh perhiasan emas ke dalam plastik kresek. Setelah sekitar dua kilogram emas dari tiga toko habis dijarah, para pelaku bergegas meninggalkan lokasi kejadian. Sejumlah saksi mata menyebutkan, ketiga sepeda motor yang digunakan enam pelaku berlari kencang menuju arah Jalan Pasar VII Tembung Desa Bandar Kalipah, Percut Seituan, yang juga arah jalan kedatangan awal mereka.
Saksi mata lain mengatakan perampok bersenjata api itu sempat memukul seorang pembeli di toko yang dirampoknya. Setelah pembeli itu dipukul dan diusir, barulah emas di toko itu diraup. Pemukulan itu terjadi di Toko Emas P. Tarigan, toko yang lokasinya berada di bagian ujung Pasar Baru. “Orang yang lagi membeli itu dipukul, dan disuruh keluar,” kata saksi mata yang tak mau identitasnya dikorankan.
Nyaris saja dua pelaku tertangkap massa saat akan kabur lantaran sepeda motor yang mereka tumpangi mogok. Hanya saja ketika massa hendak beraksi, empat perampok yang sudah sempat kabur meninggalkan rekan mereka tiba-tiba kembali. Salah seorang perampok  meletuskan senpi ke atas yang membuat massa berhamburan menyelamatkan diri.
“Kereta (sepeda motor, Red) jenis Suzuki Shogun perampok itu enggak hidup-hidup waktu diengkol. Kami ngambil batu mau melempar, tapi kawannya balik lagi mengancam pakai senpi. Dia langsung menembakkannya ke atas,” kata Panca, pengutip retribusi kebersihan di Pasar Baru Tembung.
Setelah warga mundur, para perampok berboncengan pergi melintasi jalan di pasar yang tengah dipadati pengunjung. Mereka mengancam dengan senpi agar segera diberikan jalan.
“Bagaimana mau menolong? Seluruh badanku sudah gemetar begitu mengetahui kejadian itu. Bahkan, langsung sembunyi aku di balik tembok sambil tiarap. Semuanya takut menjadi korban para perampok itu,’’ ungkap Asmiah Harahap saat ditemui Sumut Pos di kiosnya  yang berada persis di seberang toko yang dirampok.
Saksi mata lain menyebutkan di simpang Pasar VII perampok sekali lagi meletuskan tembakan.
“Di situ orang itu berpencar, dua ke arah Denai, satu ke arah Jalan Besar Tembung. Mereka ada enam orang tapi cuma dua yang pakai helm. Satu pelaku pakai topi, satu lagi gondrong. Orangnya seram-seram,” sebut Mariana, pedagang sayur di ujung Jalan Pasar VII Tembung, Percut Seituan.
Sementara itu, polisi sudah memintai keterangan pemilik toko emas yaitu Junaidi, Ali Basir, dan Putra Tarigan. Junaidi  mengaku sempat merekam raut wajah sebagian pelaku.
“Ciri-ciri 2 orang pelaku yang masuk ke toko saya itu, seorang kurus dan seorang lagi gemuk. Namun keduanya tinggi sekitar 170 cm. Pelaku yang gemuk itu mengenakan topi warna coklat dan wajah opal serta rambut agak panjang sebahu. Dia juga dan berkumis dan kulitnya sedikit gelap. Kalau usia pelaku itu sekitar 30 sampai 40 tahun. Namun, seorang pelaku yang kurus itu, mengenakan helm sehingga tidak terlihat jelas wajahnya, “ ungkap Junaidi kepada penyidik.
Pemilik toko emas ‘P Tarigan’, Putra Tarigan, mengatakan, perhiasan emas yang dibawa lari perampok berbentuk cincin, gelang, kalung, anting dan lainnya. “Kalau nilai uangnya sekitar Rp400 juta. Saya tak tahu persis kejadiannya karena yang menjaga toko pagi itu isteri saya, “ kata Putera Tarigan di Polsek Percut Seituan.
Menurut Putra, saat kejadian, dirinya sedang berada di rumah karena baru selesai mengantar istrinya membuka toko. “Setengah jam di rumah, aku di telepon istri bilang toko kami dirampok. Istriku masih syok akibat kejadian ini. Aku minta polisi bisa cepat menangkap pelaku,” katanya.
Saat Sumut Pos mencoba mencari kepastian nilai kerugian yang diderita para korban, seorang pemilik toko emas bernama Ali Basir menyebutkan dirinya kehilangan perhiasan emas sekitar ½ kilogram. Pemilik toko emas lainnya, Junaidi, menaksir perhiasan emas yang dibawa kabur dari stelling kaca tokonya sekitar ½ kilogram. Akan halnya Bunga Maris beru Sembiring, pemilik toko emas lain yang ikut menjadi korban, mengaku total perhiasan emas yang digasak mencapai 1 ½ kilogram. Kerugian itu belum terhitung kerusakan stelling kaca  dan perabotan toko.
Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (17/9) siang, petugas kepolisian menemukan sejumlah barang bukti yakni magazin yang diduga berasal dari senpi rakitan jenis FN, satu butir peluru aktif, serta dua butir selongsong peluru. Begitu pula batu yang diduga dipakai memecahkan stelling kaca toko mas ikut diamankan. Petugas juga mengumpukan pecahan kaca yang terkena bercak darah yang diperkirakan menyisakan sidik jari pelaku.
Tak satupun petugas kepolisian yang ditemui wartawan di lokasi kejadian bersedia memberikan keterangan terkait peristiwa perampokan tersebut. Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta Karo-karo dan Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Jean Calvijn Simanjuntak juga enggan buka mulut.
Sepanjang pagi hingga siang kemarin, kawasan Pasar Baru nyaris penuh dengan massa yang ingin melihat lebih dekat peristiwa tersebut. Kondisi tiga toko emas terlihat berantakan dengan serpihan kaca stelling.
Perampokan tiga toko emas ini merupakan yang ketiga dalam lima hari terakhir di Sumut. Dua diantaranya terjadi di wilayah hukum Polresta Medan, yakni di toko emas ‘Suranta’ yang terletak di Jalan Pertempuran, Pulobrayan, Jumat (13/9). Satu aksi perampokan toko emas lain kembali terjadi di Tanjungtiram, Batubara, Minggu (15/9) lalu. (mag-10)

MEDAN- Kasus perampokan toko emas di Sumut kian menggila. Kali ini, pelaku bersenjata api menggasak 2 kilogram emas sekaligus dari tiga toko emas di kawasan Pasar Baru, Jalan Pasar VII Tembung, Percut Seituan, Deliserdang, kemarin (17/9) sekitar pukul 10.00 WIB.  Ketiga toko emasn
yang dirampok itu yakni toko emas ‘Semmy J’, ‘Permata Indah’, dan ‘P Tarigan’ yang hanya dipisahkan tembok beton.
Enam pelaku perampokan menggunakan tiga sepeda motor bebek, dan secara bersamaan menggasak tiga toko tersebut. Kendati tak ada korban jiwa, para pedagang di sekitar lokasi kejadian mengaku trauma dan syok dengan kejadian mengejutkan tersebut.
Informasi yang dihimpun Sumut Pos, kejadian bermula sesudah tiga sepeda motor mondar-mandir di depan empat toko emas pada pagi itu. Dari empat toko emas di pasar tradisional itu tercatat hanya tiga toko emas yang masih beraktivitas. Satu toko emas berplang ‘KM Chaniago’ tak lagi beraktivitas karena pindah lokasi sekitar 20 hari lalu. Tak lama kemudian, dua sepeda motor yang diduga milik pelaku parkir di  ujung Jalan Pasar Baru, sedangkan dua pelaku lain yang boncengan dalam satu sepeda motor parkir di depan salah satu toko emas.
Melihat momen cukup tepat, empat pelaku yang memarkirkan kendaraan mereka di ujung jalan segera berjalan kaki menuju toko yang menjadi target utama. Tanpa buang waktu, dua pelaku yang stand by di depan salah satu toko langsung masuk ke salah satu toko emas. Mereka sempat meletuskan senpi laras pendek ke atas untuk menakut-nakuti penjaga toko.  Dalam waktu bersamaan, enam pelaku berbagi tugas dan menodongkan senpi ke depan Junaidi (40), penjaga toko emas ‘Semmy J’, Ali Basir (30), penjaga toko mas ‘Permata Indah’, dan Bunga Maris beru Sembiring (29), yang saat itu menjaga toko mas ‘P Tarigan’.
Bergaya bak adegan film Hollywood, para korban menyebutkan, pelaku perampokan dengan senpi di tangan membentak penjaga toko agar tunduk di bawah stelling. Setelah penjaga tersandera, para pelaku spontan memecahkan stelling kaca menggunakan batu, dan mengumpulkan seluruh perhiasan emas ke dalam plastik kresek. Setelah sekitar dua kilogram emas dari tiga toko habis dijarah, para pelaku bergegas meninggalkan lokasi kejadian. Sejumlah saksi mata menyebutkan, ketiga sepeda motor yang digunakan enam pelaku berlari kencang menuju arah Jalan Pasar VII Tembung Desa Bandar Kalipah, Percut Seituan, yang juga arah jalan kedatangan awal mereka.
Saksi mata lain mengatakan perampok bersenjata api itu sempat memukul seorang pembeli di toko yang dirampoknya. Setelah pembeli itu dipukul dan diusir, barulah emas di toko itu diraup. Pemukulan itu terjadi di Toko Emas P. Tarigan, toko yang lokasinya berada di bagian ujung Pasar Baru. “Orang yang lagi membeli itu dipukul, dan disuruh keluar,” kata saksi mata yang tak mau identitasnya dikorankan.
Nyaris saja dua pelaku tertangkap massa saat akan kabur lantaran sepeda motor yang mereka tumpangi mogok. Hanya saja ketika massa hendak beraksi, empat perampok yang sudah sempat kabur meninggalkan rekan mereka tiba-tiba kembali. Salah seorang perampok  meletuskan senpi ke atas yang membuat massa berhamburan menyelamatkan diri.
“Kereta (sepeda motor, Red) jenis Suzuki Shogun perampok itu enggak hidup-hidup waktu diengkol. Kami ngambil batu mau melempar, tapi kawannya balik lagi mengancam pakai senpi. Dia langsung menembakkannya ke atas,” kata Panca, pengutip retribusi kebersihan di Pasar Baru Tembung.
Setelah warga mundur, para perampok berboncengan pergi melintasi jalan di pasar yang tengah dipadati pengunjung. Mereka mengancam dengan senpi agar segera diberikan jalan.
“Bagaimana mau menolong? Seluruh badanku sudah gemetar begitu mengetahui kejadian itu. Bahkan, langsung sembunyi aku di balik tembok sambil tiarap. Semuanya takut menjadi korban para perampok itu,’’ ungkap Asmiah Harahap saat ditemui Sumut Pos di kiosnya  yang berada persis di seberang toko yang dirampok.
Saksi mata lain menyebutkan di simpang Pasar VII perampok sekali lagi meletuskan tembakan.
“Di situ orang itu berpencar, dua ke arah Denai, satu ke arah Jalan Besar Tembung. Mereka ada enam orang tapi cuma dua yang pakai helm. Satu pelaku pakai topi, satu lagi gondrong. Orangnya seram-seram,” sebut Mariana, pedagang sayur di ujung Jalan Pasar VII Tembung, Percut Seituan.
Sementara itu, polisi sudah memintai keterangan pemilik toko emas yaitu Junaidi, Ali Basir, dan Putra Tarigan. Junaidi  mengaku sempat merekam raut wajah sebagian pelaku.
“Ciri-ciri 2 orang pelaku yang masuk ke toko saya itu, seorang kurus dan seorang lagi gemuk. Namun keduanya tinggi sekitar 170 cm. Pelaku yang gemuk itu mengenakan topi warna coklat dan wajah opal serta rambut agak panjang sebahu. Dia juga dan berkumis dan kulitnya sedikit gelap. Kalau usia pelaku itu sekitar 30 sampai 40 tahun. Namun, seorang pelaku yang kurus itu, mengenakan helm sehingga tidak terlihat jelas wajahnya, “ ungkap Junaidi kepada penyidik.
Pemilik toko emas ‘P Tarigan’, Putra Tarigan, mengatakan, perhiasan emas yang dibawa lari perampok berbentuk cincin, gelang, kalung, anting dan lainnya. “Kalau nilai uangnya sekitar Rp400 juta. Saya tak tahu persis kejadiannya karena yang menjaga toko pagi itu isteri saya, “ kata Putera Tarigan di Polsek Percut Seituan.
Menurut Putra, saat kejadian, dirinya sedang berada di rumah karena baru selesai mengantar istrinya membuka toko. “Setengah jam di rumah, aku di telepon istri bilang toko kami dirampok. Istriku masih syok akibat kejadian ini. Aku minta polisi bisa cepat menangkap pelaku,” katanya.
Saat Sumut Pos mencoba mencari kepastian nilai kerugian yang diderita para korban, seorang pemilik toko emas bernama Ali Basir menyebutkan dirinya kehilangan perhiasan emas sekitar ½ kilogram. Pemilik toko emas lainnya, Junaidi, menaksir perhiasan emas yang dibawa kabur dari stelling kaca tokonya sekitar ½ kilogram. Akan halnya Bunga Maris beru Sembiring, pemilik toko emas lain yang ikut menjadi korban, mengaku total perhiasan emas yang digasak mencapai 1 ½ kilogram. Kerugian itu belum terhitung kerusakan stelling kaca  dan perabotan toko.
Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (17/9) siang, petugas kepolisian menemukan sejumlah barang bukti yakni magazin yang diduga berasal dari senpi rakitan jenis FN, satu butir peluru aktif, serta dua butir selongsong peluru. Begitu pula batu yang diduga dipakai memecahkan stelling kaca toko mas ikut diamankan. Petugas juga mengumpukan pecahan kaca yang terkena bercak darah yang diperkirakan menyisakan sidik jari pelaku.
Tak satupun petugas kepolisian yang ditemui wartawan di lokasi kejadian bersedia memberikan keterangan terkait peristiwa perampokan tersebut. Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta Karo-karo dan Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Jean Calvijn Simanjuntak juga enggan buka mulut.
Sepanjang pagi hingga siang kemarin, kawasan Pasar Baru nyaris penuh dengan massa yang ingin melihat lebih dekat peristiwa tersebut. Kondisi tiga toko emas terlihat berantakan dengan serpihan kaca stelling.
Perampokan tiga toko emas ini merupakan yang ketiga dalam lima hari terakhir di Sumut. Dua diantaranya terjadi di wilayah hukum Polresta Medan, yakni di toko emas ‘Suranta’ yang terletak di Jalan Pertempuran, Pulobrayan, Jumat (13/9). Satu aksi perampokan toko emas lain kembali terjadi di Tanjungtiram, Batubara, Minggu (15/9) lalu. (mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/