26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lari dengan Selingkuhan, IRT Malah Disekap

MEDAN-Ibu rumah tangga (IRT), Putriana Safitri (24), warga Jalan Warakarni, Lau Dendang, Percut Seituan, berhasil melarikan diri dari sekapan selingkuhannya Joko (26), warga Pasar IV, Tembung, Selasa (17/10) sore.

DIRAWAT:Putriana ditemani suaminya saat dirawat  Ruang IGD RSU Muhammadyah Medan.//Jhonson Siahaan/sumut pos
DIRAWAT:Putriana ditemani suaminya saat dirawat di Ruang IGD RSU Muhammadyah Medan.//Jhonson Siahaan/sumut pos

Putri berhasil melarikan diri saat Joko berada di dalam kamar mandi di Hotel Citra, Jalan Aksara, Medan. Selama dalam penyekapan, Putri tak bisa berkata-kata dan tak bisa berbuat banyak. Pasalnya, Putri selalu diancam oleh Joko akan membunuh kedua anaknya jika mencoba kabur. Tak hanya itu, selama mengikut Joko, Putri selalu disuruh untuk mencuri.

Informasi yang dihimpun, ibu rumah tangga beranak dua itu pergi meninggalkan rumah selama dua bulan lamanya semenjak lebaran. Putriana pergi meninggalkan rumah bersama dengan tetangganya, Joko karena dia jatuh cinta dengan Joko. Namun, semua hanya janji saja dan Putriana selama dua bulan dalam pelarian ternyata Putriana dicekoki sabu-sabu di dalam kamar hotel. Tak hanya itu, Putriana juga diancam agar ikut dengan dirinya. Jika Putriana menolak, Joko mengancam akan membunuh kedua anaknya dan Putriana pun ikut.

Tak tahan dengan sikap dan perlakuan Joko karena disiksa, dicekoki sabu dan disuruh mencuri, akhirnya Putriana melarikan diri. Saat Joko berada di dalam kamar mandi Hotel Citra di Jalan Aksara, Medan. Putriana berhasil melarikan diri dan mengunci Joko didalam kamar mandi. Selanjutnya Putriana pun menghubungi suaminya, Adil (35). Selanjutnya Adil pun tiba ke Hotel Citra dan membawa petugas kepolisian dari Polsekta Percut Seituan.

Sementara itu, Putriana pun dibawa suaminya dan seorang pengemudi becak bermotor ke RSU Muhammadyah Medan, Jalan Denai. Selanjutnya petugas medis pun melakukan pemeriksaan medis kepada Putriana. Dari hasil pemeriksaan medis, Putrianan mengalami luka memar dan gigi geraham sebelah kanan copot serta seluruh bagian belakang badan Putriana nyeri akibat disiksa Joko. Saat di RSU Muhammadyah, dari dalam tas Putriana yang dibawanya ditemukan 1 unit laptop beserta cargernya hasil curiannya.

Putriana saat ditemui wartawan koran ini di Ruang IGD RSU Muhammadyah Medan mengaku, dia dan Joko sudah dua bulan jalan sama.

“Saya suka dengan dia dan saya jatuh cinta sama dia. Lalu dia ajak saya jalan-jalan,” katanya.
Menurutnya, selama dengan Joko, dirinya disuguhi sabu-sabu dan disiksa. Saat mencoba kabur, tambahnya, Joko selalu mengancam dirinya akan membunuh kedua anaknya.

“Saya dipaksanya pakai sabu dan disiksanya. Saat mencoba kabur, saya diancam akan membunuh kedua anak saya dan dia menyuruh saya mencuri di beberapa lokasi. Yang menggambar lokasi untuk mencuri itu si Joko dan saya disuruh mengambil,” jelasnya.

Menurutnya, begitu selesai mencuri mereka langsung menyewa kamar di seputaran Aksara.
“Saya dipukul sama dia dan saya pun langsung lari begitu dia ke kamar mandi dan saya mengunci dia di dalam kamar mandi. Barang hasil curian si Joko yang menjualnya,” jelasnya.

Sementara itu, Adil, sang suami menuturkan, dia dan istrinya beda 12 tahun jaraknya. Diterangkannya, Joko dan dia bertetangga dan tak menyangka nekad melakukan seperti ini.

“Sudah hampir dua bulan istri saya Putriana dibawanya dan saya curiga makanya saya selidiki dan ternyata dia selingkuh dengan istri saya. Setelah saya cek dan saat istri saya telepon, ternyata dia menyiksa istri saya, menyuruh istri saya pakai sabu dan menyuruh istri saya mencuri,” akunya.

Ditegaskannya, saat istrinya menghubungi dirinya dia langsung sigap dan membawa polisi.
“Saya bawa polisi dan menyuruh polisi menangkap dia,” ujarnya saat di RSU Muhammadyah Medan.

Amatan wartawan koran ini, saat di atas tempat tidur RSU Muhammadyah, Putriana langsung memeluk suaminya, Adil dan menangis dipelukan suaminya itu. Dengan nada pelan, Putriana mengaku khilaf.

“Maafkan adek ya bang. Adek khilaf bang,” katanya kepada Adil.
Adil memeluk istrinya dan berkata kepada istrinya. “Ya, abang maafkan. Makanya jangan bermain api, dek,” jawabnya sambil memeluk Putriana. Selanjutnya mereka pun ke Polsekta Percut Seituan bersama dengan petugas Polsekta Percut Seituan menaiki becak bermotor untuk mengadu.

Kanit Reskrim Polsekta Percut Seituan, AKP Faidir Chaniago SH menuturkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
“Kasusnya masih kita lidik dan kita periksa saat ini dan kita juga masih memintai keterangan dari korbannya,” ujarnya.(jon)

MEDAN-Ibu rumah tangga (IRT), Putriana Safitri (24), warga Jalan Warakarni, Lau Dendang, Percut Seituan, berhasil melarikan diri dari sekapan selingkuhannya Joko (26), warga Pasar IV, Tembung, Selasa (17/10) sore.

DIRAWAT:Putriana ditemani suaminya saat dirawat  Ruang IGD RSU Muhammadyah Medan.//Jhonson Siahaan/sumut pos
DIRAWAT:Putriana ditemani suaminya saat dirawat di Ruang IGD RSU Muhammadyah Medan.//Jhonson Siahaan/sumut pos

Putri berhasil melarikan diri saat Joko berada di dalam kamar mandi di Hotel Citra, Jalan Aksara, Medan. Selama dalam penyekapan, Putri tak bisa berkata-kata dan tak bisa berbuat banyak. Pasalnya, Putri selalu diancam oleh Joko akan membunuh kedua anaknya jika mencoba kabur. Tak hanya itu, selama mengikut Joko, Putri selalu disuruh untuk mencuri.

Informasi yang dihimpun, ibu rumah tangga beranak dua itu pergi meninggalkan rumah selama dua bulan lamanya semenjak lebaran. Putriana pergi meninggalkan rumah bersama dengan tetangganya, Joko karena dia jatuh cinta dengan Joko. Namun, semua hanya janji saja dan Putriana selama dua bulan dalam pelarian ternyata Putriana dicekoki sabu-sabu di dalam kamar hotel. Tak hanya itu, Putriana juga diancam agar ikut dengan dirinya. Jika Putriana menolak, Joko mengancam akan membunuh kedua anaknya dan Putriana pun ikut.

Tak tahan dengan sikap dan perlakuan Joko karena disiksa, dicekoki sabu dan disuruh mencuri, akhirnya Putriana melarikan diri. Saat Joko berada di dalam kamar mandi Hotel Citra di Jalan Aksara, Medan. Putriana berhasil melarikan diri dan mengunci Joko didalam kamar mandi. Selanjutnya Putriana pun menghubungi suaminya, Adil (35). Selanjutnya Adil pun tiba ke Hotel Citra dan membawa petugas kepolisian dari Polsekta Percut Seituan.

Sementara itu, Putriana pun dibawa suaminya dan seorang pengemudi becak bermotor ke RSU Muhammadyah Medan, Jalan Denai. Selanjutnya petugas medis pun melakukan pemeriksaan medis kepada Putriana. Dari hasil pemeriksaan medis, Putrianan mengalami luka memar dan gigi geraham sebelah kanan copot serta seluruh bagian belakang badan Putriana nyeri akibat disiksa Joko. Saat di RSU Muhammadyah, dari dalam tas Putriana yang dibawanya ditemukan 1 unit laptop beserta cargernya hasil curiannya.

Putriana saat ditemui wartawan koran ini di Ruang IGD RSU Muhammadyah Medan mengaku, dia dan Joko sudah dua bulan jalan sama.

“Saya suka dengan dia dan saya jatuh cinta sama dia. Lalu dia ajak saya jalan-jalan,” katanya.
Menurutnya, selama dengan Joko, dirinya disuguhi sabu-sabu dan disiksa. Saat mencoba kabur, tambahnya, Joko selalu mengancam dirinya akan membunuh kedua anaknya.

“Saya dipaksanya pakai sabu dan disiksanya. Saat mencoba kabur, saya diancam akan membunuh kedua anak saya dan dia menyuruh saya mencuri di beberapa lokasi. Yang menggambar lokasi untuk mencuri itu si Joko dan saya disuruh mengambil,” jelasnya.

Menurutnya, begitu selesai mencuri mereka langsung menyewa kamar di seputaran Aksara.
“Saya dipukul sama dia dan saya pun langsung lari begitu dia ke kamar mandi dan saya mengunci dia di dalam kamar mandi. Barang hasil curian si Joko yang menjualnya,” jelasnya.

Sementara itu, Adil, sang suami menuturkan, dia dan istrinya beda 12 tahun jaraknya. Diterangkannya, Joko dan dia bertetangga dan tak menyangka nekad melakukan seperti ini.

“Sudah hampir dua bulan istri saya Putriana dibawanya dan saya curiga makanya saya selidiki dan ternyata dia selingkuh dengan istri saya. Setelah saya cek dan saat istri saya telepon, ternyata dia menyiksa istri saya, menyuruh istri saya pakai sabu dan menyuruh istri saya mencuri,” akunya.

Ditegaskannya, saat istrinya menghubungi dirinya dia langsung sigap dan membawa polisi.
“Saya bawa polisi dan menyuruh polisi menangkap dia,” ujarnya saat di RSU Muhammadyah Medan.

Amatan wartawan koran ini, saat di atas tempat tidur RSU Muhammadyah, Putriana langsung memeluk suaminya, Adil dan menangis dipelukan suaminya itu. Dengan nada pelan, Putriana mengaku khilaf.

“Maafkan adek ya bang. Adek khilaf bang,” katanya kepada Adil.
Adil memeluk istrinya dan berkata kepada istrinya. “Ya, abang maafkan. Makanya jangan bermain api, dek,” jawabnya sambil memeluk Putriana. Selanjutnya mereka pun ke Polsekta Percut Seituan bersama dengan petugas Polsekta Percut Seituan menaiki becak bermotor untuk mengadu.

Kanit Reskrim Polsekta Percut Seituan, AKP Faidir Chaniago SH menuturkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
“Kasusnya masih kita lidik dan kita periksa saat ini dan kita juga masih memintai keterangan dari korbannya,” ujarnya.(jon)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/