26 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Besok Malam 40 Stand Kuliner Hadir di KCW, Pengunjung Wajib Sudah Vaksin

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono mengatakan, kegiatan PKK UMKM itu akan berlangsung selama tiga hari yang terselenggara berkat kerja sama dengan TP PKK Kota Medan, Dekranasda Kota Medan serta PT Shopee. “Nantinya akan ada 40 stand terdiri dari 36 stand Shopee dan 4 stand binaan PKK dan Dekranasda Kota Medan yang akan ikut serta dan seluruhnya adalah kuliner Kota Medan yang sudah masuk dalam marketplace Shopee,” ucap Agus, Kamis (17/11).

STAND KULINER: Wali Kota Medan Bobby Nasution berdialog dengan seorang pedagang kuliner di Kesawan City Walk, baru-baru ini.

Menjelang pembukaan Pekan Kuliner Kondang, petugas tampak menyekat Jalan Ahmad Yani 1 yang menuju ke arah Gedung Warenhuis. Tenda-tenda stand didirikan dan Gedung heritage berusia ratusan tahun itu juga telah ditata dan dicat kembali.

Menurut Agus, digelarnya PKK UMKM adalah sebagai salah satu bentuk perwujudan dalam mendukung revitalisasi kawasan heritage Kesawan yang menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Medan Bobby Nasution, sehingga nantinya dapat menjadi salah satu destinasi wisata dan ekonomi kreatif.

“Tujuan yang ingin kita capai, nantinya kawasan Kota Lama Kesawan sebagai destinasi baru pariwisata dan ekonomi kreatif. Lalu, pemberdayaan pelaku UMKM. Selain itu, Warenhuis dipilih karena menjadi icon apalagi dulunya merupakan supermarket pertama di Kota Medan,” ujarnya.

Dengan kegiatan tersebut, ia berharap agar kawasan Kesawan dapat menjadi destinasi yang terintegrasi antara kota lama, heritage, sejarah, ekonomi kreatif, terlebih bagi kuliner Kota Medan agar lebih dan semakin dikenal.

Diterangkan Agus, adapun rangkaian kegiatan yang akan dihadirkan, adalah pertunjukkan video mapping di tanggal 19 November yang akan dimulai pukul 19.30 WIB hingga selesai di Gedung Warenhuis. Lalu di tanggal 20 November di halaman depan Balai Kota Medan, juga akan diadakan pertunjukan video mapping sekaligus bazar kuliner di samping Balai Kota.

“Nantinya, sisi barat menuju Kantor Wali Kota (jalan di samping Hotel Arya Duta) akan ditutup untuk gelaran bazar kuliner,” terangnya.

Agus mengatakan, saat masuk KCW, seluruh pengunjung yang datang harus masuk melalui pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan BPBD Kota Medan serta menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. “Apabila ada yang menunjukkan suhu tubuh di atas 37 derajat, maka akan dilakukan swab antigen,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kadis Kesehatan Kota Medan dr Mardohar Tambunan M.Kes memastikan, bahwa protokol kesehatan (prokes) akan menjadi bagian penting dari pelaksanaan beroperasinya KCW. Ia mengaku, berbagai persiapan juga telah dilakukan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar prokes tetap berjalan secara ketat.

Di samping itu juga, Wali Kota Medan Bobby Nasution sudah meminta agar penerapan prokes dapat diberlakukan dengan ketat, baik kepada pengunjung maupun para pelaku UMKM. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19, sebab Bobby tidak ingin KCW menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Mardohar mengatakan, Pemko Medan telah melakukan sejumlah antisipasi guna mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 saat KCW dibuka. Yakni, baik pengunjug maupun pelaku UMKM harus sudah divaksin. Untuk membuktikan itu, setiap pintu masuk KCW akan dilengkapi dengan aplikasi pedulilindungi.

“Di setiap pintu masuk KCW disediakan aplikasi pedulilindungi yang dijaga petugas yang dilengkapi dengan alat pengukur suhu (thermogun). Setelah menunjukkan barcode, langsung diketahui apakah yang bersangkutan telah vaksin atau tidak. Bagi yang terbukti belum mengikuti vaksin, tidak diperkenankan memasuki KCW,” jelas Mardohar.

Sedangkan bagi warga yang diketahui telah mengikuti vaksin, kata Mardohar, petugas akan mengecek suhu tubuhnya. Apabila suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celcius, maka yang bersangkutan tidak diperbolehkan memasuki KCW dan langsung di Swab Antigen. Artinya, Pemko Medan melalui OPD terkait benar-benar melakukan seleksi bagi yang ingin memasuki KCW.

Selain itu, seluruh pengunjung dan pelaku UMKM juga wajib mengenakan masker dan harus menjaga jarak. Untuk memastikan pelaksanaan prokes berjalan dengan baik, petugas Satgas Covid-19 akan rutin berkeliling untuk mengimbau pengunjung dan pelaku UMKM. “Kita imbau pengunjung dan pelaku UMKM untuk disiplin melaksanakan prokes, kita tidak mau KCW jadi klaster baru penyebaran Covid-19,” tegasnya.

Diugkapkan Mardohar, sesuai dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2, jam operasional KCW akan dimulai pukul 18.00-21.00 WIB. Oleh karenanya, Mardohar berpesan agar pengunjung dan pelaku UMKM dapat mematuhi jam operasional tersebut. “Marilah kita sama-sama mengikuti aturan agar terhindari dari Covid-19. Kita ketahui angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan terus menurun, tapi kita tidak boleh abai dengan prokes,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono mengatakan, kegiatan PKK UMKM itu akan berlangsung selama tiga hari yang terselenggara berkat kerja sama dengan TP PKK Kota Medan, Dekranasda Kota Medan serta PT Shopee. “Nantinya akan ada 40 stand terdiri dari 36 stand Shopee dan 4 stand binaan PKK dan Dekranasda Kota Medan yang akan ikut serta dan seluruhnya adalah kuliner Kota Medan yang sudah masuk dalam marketplace Shopee,” ucap Agus, Kamis (17/11).

STAND KULINER: Wali Kota Medan Bobby Nasution berdialog dengan seorang pedagang kuliner di Kesawan City Walk, baru-baru ini.

Menjelang pembukaan Pekan Kuliner Kondang, petugas tampak menyekat Jalan Ahmad Yani 1 yang menuju ke arah Gedung Warenhuis. Tenda-tenda stand didirikan dan Gedung heritage berusia ratusan tahun itu juga telah ditata dan dicat kembali.

Menurut Agus, digelarnya PKK UMKM adalah sebagai salah satu bentuk perwujudan dalam mendukung revitalisasi kawasan heritage Kesawan yang menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Medan Bobby Nasution, sehingga nantinya dapat menjadi salah satu destinasi wisata dan ekonomi kreatif.

“Tujuan yang ingin kita capai, nantinya kawasan Kota Lama Kesawan sebagai destinasi baru pariwisata dan ekonomi kreatif. Lalu, pemberdayaan pelaku UMKM. Selain itu, Warenhuis dipilih karena menjadi icon apalagi dulunya merupakan supermarket pertama di Kota Medan,” ujarnya.

Dengan kegiatan tersebut, ia berharap agar kawasan Kesawan dapat menjadi destinasi yang terintegrasi antara kota lama, heritage, sejarah, ekonomi kreatif, terlebih bagi kuliner Kota Medan agar lebih dan semakin dikenal.

Diterangkan Agus, adapun rangkaian kegiatan yang akan dihadirkan, adalah pertunjukkan video mapping di tanggal 19 November yang akan dimulai pukul 19.30 WIB hingga selesai di Gedung Warenhuis. Lalu di tanggal 20 November di halaman depan Balai Kota Medan, juga akan diadakan pertunjukan video mapping sekaligus bazar kuliner di samping Balai Kota.

“Nantinya, sisi barat menuju Kantor Wali Kota (jalan di samping Hotel Arya Duta) akan ditutup untuk gelaran bazar kuliner,” terangnya.

Agus mengatakan, saat masuk KCW, seluruh pengunjung yang datang harus masuk melalui pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan BPBD Kota Medan serta menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. “Apabila ada yang menunjukkan suhu tubuh di atas 37 derajat, maka akan dilakukan swab antigen,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kadis Kesehatan Kota Medan dr Mardohar Tambunan M.Kes memastikan, bahwa protokol kesehatan (prokes) akan menjadi bagian penting dari pelaksanaan beroperasinya KCW. Ia mengaku, berbagai persiapan juga telah dilakukan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar prokes tetap berjalan secara ketat.

Di samping itu juga, Wali Kota Medan Bobby Nasution sudah meminta agar penerapan prokes dapat diberlakukan dengan ketat, baik kepada pengunjung maupun para pelaku UMKM. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19, sebab Bobby tidak ingin KCW menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Mardohar mengatakan, Pemko Medan telah melakukan sejumlah antisipasi guna mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 saat KCW dibuka. Yakni, baik pengunjug maupun pelaku UMKM harus sudah divaksin. Untuk membuktikan itu, setiap pintu masuk KCW akan dilengkapi dengan aplikasi pedulilindungi.

“Di setiap pintu masuk KCW disediakan aplikasi pedulilindungi yang dijaga petugas yang dilengkapi dengan alat pengukur suhu (thermogun). Setelah menunjukkan barcode, langsung diketahui apakah yang bersangkutan telah vaksin atau tidak. Bagi yang terbukti belum mengikuti vaksin, tidak diperkenankan memasuki KCW,” jelas Mardohar.

Sedangkan bagi warga yang diketahui telah mengikuti vaksin, kata Mardohar, petugas akan mengecek suhu tubuhnya. Apabila suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celcius, maka yang bersangkutan tidak diperbolehkan memasuki KCW dan langsung di Swab Antigen. Artinya, Pemko Medan melalui OPD terkait benar-benar melakukan seleksi bagi yang ingin memasuki KCW.

Selain itu, seluruh pengunjung dan pelaku UMKM juga wajib mengenakan masker dan harus menjaga jarak. Untuk memastikan pelaksanaan prokes berjalan dengan baik, petugas Satgas Covid-19 akan rutin berkeliling untuk mengimbau pengunjung dan pelaku UMKM. “Kita imbau pengunjung dan pelaku UMKM untuk disiplin melaksanakan prokes, kita tidak mau KCW jadi klaster baru penyebaran Covid-19,” tegasnya.

Diugkapkan Mardohar, sesuai dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2, jam operasional KCW akan dimulai pukul 18.00-21.00 WIB. Oleh karenanya, Mardohar berpesan agar pengunjung dan pelaku UMKM dapat mematuhi jam operasional tersebut. “Marilah kita sama-sama mengikuti aturan agar terhindari dari Covid-19. Kita ketahui angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan terus menurun, tapi kita tidak boleh abai dengan prokes,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/