25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Jabatan Kepala Sekolah Dievaluasi

MEDAN-Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan M Rajab Lubis berjanji akan mengevaluasi seluruh jabatan kepala sekolah tingkat SD, SMP dan SMA. Aalasannya, masih banyak jabatan kepala sekolah (kepsek) dan para guru di Medan yang tidak memiliki kemampuan kompetensi. Seperti, hanya memiliki kemampuan mengajar namun tidak sanggup untuk mendidik.

“Paling lambat akhir Januari  sudah kita lakukan. Yang memberhentikan bukan saya, namun sistem dan hasil evaluasi,” kata Rajab Lubis.
Rajab siap menggaransi tidak akan terjadi jual beli maupun yang disebut setoran untuk mendapatkan posisi kepsek.  “Saya akan buktikan sogok menyogok tidak akan ada lagi,” bebernya.

Sementara anggota DPRD Medan meminta seluruh program yang disampaikan Kadisdik tidak hanya teori atau hanya omongan saja yang perlu pembuktian.
“Kadisdik perlu melakukan perubahan manajemen di kantor disdik, khusunya peningkatan SDM para guru dan kepsek. Pengawasan penyaluran dana BOS dan menindak tegas oknum yang melakukan pungli sertifikasi guru,” ujar anggota DPRD Medan, Roma Simare-mare.

Kritikan juga disampaikan anggota DPRD lainnya, Bahrumsyah. Menurutnya, selama ini dunia pendidikan di Kota Medan cukup memprihatinkan bahkan carut marut. Proses belajar mengajar terkesan dikesampingkan dan pejabat disdik lebih mengurusi proyek.  “Diharapkan, Kadisdik harus memberikan penilaian kompetensi terhadap penunjukan jabatan kepsek, sehingga guru berprestasi dapat diberdayakan. Begitu juga masalah pengadaan buku di sekolah selama ini dimonopoli dan interpensi dari kepala dinas. Kalau hari ini saja sama dengan kemarin dunia pendidikan di Medan akan celaka,” cetus Bahrumsyah. (adl)

MEDAN-Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan M Rajab Lubis berjanji akan mengevaluasi seluruh jabatan kepala sekolah tingkat SD, SMP dan SMA. Aalasannya, masih banyak jabatan kepala sekolah (kepsek) dan para guru di Medan yang tidak memiliki kemampuan kompetensi. Seperti, hanya memiliki kemampuan mengajar namun tidak sanggup untuk mendidik.

“Paling lambat akhir Januari  sudah kita lakukan. Yang memberhentikan bukan saya, namun sistem dan hasil evaluasi,” kata Rajab Lubis.
Rajab siap menggaransi tidak akan terjadi jual beli maupun yang disebut setoran untuk mendapatkan posisi kepsek.  “Saya akan buktikan sogok menyogok tidak akan ada lagi,” bebernya.

Sementara anggota DPRD Medan meminta seluruh program yang disampaikan Kadisdik tidak hanya teori atau hanya omongan saja yang perlu pembuktian.
“Kadisdik perlu melakukan perubahan manajemen di kantor disdik, khusunya peningkatan SDM para guru dan kepsek. Pengawasan penyaluran dana BOS dan menindak tegas oknum yang melakukan pungli sertifikasi guru,” ujar anggota DPRD Medan, Roma Simare-mare.

Kritikan juga disampaikan anggota DPRD lainnya, Bahrumsyah. Menurutnya, selama ini dunia pendidikan di Kota Medan cukup memprihatinkan bahkan carut marut. Proses belajar mengajar terkesan dikesampingkan dan pejabat disdik lebih mengurusi proyek.  “Diharapkan, Kadisdik harus memberikan penilaian kompetensi terhadap penunjukan jabatan kepsek, sehingga guru berprestasi dapat diberdayakan. Begitu juga masalah pengadaan buku di sekolah selama ini dimonopoli dan interpensi dari kepala dinas. Kalau hari ini saja sama dengan kemarin dunia pendidikan di Medan akan celaka,” cetus Bahrumsyah. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/