29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

66 Anak di Medan Terjangkit HIV/AIDS

Sepanjang 6 Tahun, Sudah 3.410 Penderita HIV/AIDS

MEDAN-Jumlah penderita penyakit Human immunodeficiency Virus Infection/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) terus meningkat. Tercatat, sepanjang tahun 2006 hingga tahun 2012 atau 6 tahun,  ada 3.410 penderita HIV/AIDS di Kota Medan. Dari jumlah itu,  66 anak-anak di Medan terjangkit HIV/AIDS.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Medan, penderita HIV sebanyak 2.379 orang dan 1.031 sudah terjangkit AIDS. Dari jumlah tersebut, lebih dominan laki-laki sebanyak 2.573 orang dan perempuan 837 kasus.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota  (Dinkes) Medan dr Mardohar Tambunan mengatakan, dari laporan klinik VCT dan rumah sakit sejak tahun 2006 sampai Desember 2012 ada sebanyak 3.410 kasus HIV/AIDS di Kota Medan. “Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 747 penderita telah meninggal, di antaranya laki-laki sebanyak 610 orang dan perempuan 137 orang,” ungkapnya.

Dari segi usia penderita, ada usia produktif (usia 25-34 tahun) sebanyak 1.934 penderita, diikuti usia 35 sampai 44 tahun sebanyak 623 penderita, 16 sampai 24 tahun ada 537 penderita, usia diatas 45 tahun ada 241 penderita. Bahkan, usia di bawah 10 tahun juga ada 66 penderita.  “Berdasarkan jenis pekerjaan wiraswasta yang tertinggi dengan 1.265 kasus dan tidak diketahui sebanyak 798 kasus,” papar Mardohar
Dikatakan Mardohar, telah terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS. Ini karena Dinas Kesehatan, KPA, LSM dan lainnya telah menjalankan program penjaringan kasus, sosialisasi dan masyarakat semakin mengerti untuk datang ke klinik atau rumah sakit memeriksakan dirinya.  “Semakin dikejar kasusnya, semakin tinggi karena itu juga kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, yakni hanya nampak dipermukaan tetapi di dalamnya masih banyak yang belum ditemukan,” ujarnya.

Saat ini, sambung Mardohar, faktor resiko terbesar penyakit HIV/AIDS dari heteroseksual sebanyak 2198 kasus, IDUs (narkoba suntik) 958 kasus dan homoseksual 118 kasus, ibu rumah tangga juga sudah banyak yang terinfkesi sebanyak 452 orang sejak tahun 2006 sampai 2012. “Kasus dari faktor resiko transfusi darah, juga ada 31 orang dan yang tidak diketahui 49 kasus serta faktor resiko perinatal (dari ibu ke anak) 56 kasus,” terangnya.
Kedepan, katanya lagi, Medan sudah mempunyai peraturan Wali Kota tentang HIV/AIDS dan saat ini sedang dilakukan pembahasan membuat petunjuk teknisnya. “Penanggulangan HIV/AIDS semua pihak terkait seperti Dinas Sosial, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, Infokom harus turut berperan dalam penanggulangan dan pencegahannya,” pungkas Mardohar. (mag-2)

Sepanjang 6 Tahun, Sudah 3.410 Penderita HIV/AIDS

MEDAN-Jumlah penderita penyakit Human immunodeficiency Virus Infection/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) terus meningkat. Tercatat, sepanjang tahun 2006 hingga tahun 2012 atau 6 tahun,  ada 3.410 penderita HIV/AIDS di Kota Medan. Dari jumlah itu,  66 anak-anak di Medan terjangkit HIV/AIDS.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Medan, penderita HIV sebanyak 2.379 orang dan 1.031 sudah terjangkit AIDS. Dari jumlah tersebut, lebih dominan laki-laki sebanyak 2.573 orang dan perempuan 837 kasus.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota  (Dinkes) Medan dr Mardohar Tambunan mengatakan, dari laporan klinik VCT dan rumah sakit sejak tahun 2006 sampai Desember 2012 ada sebanyak 3.410 kasus HIV/AIDS di Kota Medan. “Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 747 penderita telah meninggal, di antaranya laki-laki sebanyak 610 orang dan perempuan 137 orang,” ungkapnya.

Dari segi usia penderita, ada usia produktif (usia 25-34 tahun) sebanyak 1.934 penderita, diikuti usia 35 sampai 44 tahun sebanyak 623 penderita, 16 sampai 24 tahun ada 537 penderita, usia diatas 45 tahun ada 241 penderita. Bahkan, usia di bawah 10 tahun juga ada 66 penderita.  “Berdasarkan jenis pekerjaan wiraswasta yang tertinggi dengan 1.265 kasus dan tidak diketahui sebanyak 798 kasus,” papar Mardohar
Dikatakan Mardohar, telah terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS. Ini karena Dinas Kesehatan, KPA, LSM dan lainnya telah menjalankan program penjaringan kasus, sosialisasi dan masyarakat semakin mengerti untuk datang ke klinik atau rumah sakit memeriksakan dirinya.  “Semakin dikejar kasusnya, semakin tinggi karena itu juga kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, yakni hanya nampak dipermukaan tetapi di dalamnya masih banyak yang belum ditemukan,” ujarnya.

Saat ini, sambung Mardohar, faktor resiko terbesar penyakit HIV/AIDS dari heteroseksual sebanyak 2198 kasus, IDUs (narkoba suntik) 958 kasus dan homoseksual 118 kasus, ibu rumah tangga juga sudah banyak yang terinfkesi sebanyak 452 orang sejak tahun 2006 sampai 2012. “Kasus dari faktor resiko transfusi darah, juga ada 31 orang dan yang tidak diketahui 49 kasus serta faktor resiko perinatal (dari ibu ke anak) 56 kasus,” terangnya.
Kedepan, katanya lagi, Medan sudah mempunyai peraturan Wali Kota tentang HIV/AIDS dan saat ini sedang dilakukan pembahasan membuat petunjuk teknisnya. “Penanggulangan HIV/AIDS semua pihak terkait seperti Dinas Sosial, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, Infokom harus turut berperan dalam penanggulangan dan pencegahannya,” pungkas Mardohar. (mag-2)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/