25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Sumut Rawan Rabies

MEDAN- Pemberantasan kasus rabies di Sumatera Utara (Sumut) ditergatekan tuntas pada 2015. Hal ini sesuai dengan visi program pemberantasan rabies Kementerian Kesehatan RI. Program pemberantasan ini menjadi tujuan utama, karena kasusnya belum bisa diberantas di Sumut.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Dr dr  SH Suryantini M Kes, Jumat (18/3).  Disebutkannya, Sumut merupakan provinsi kedua penyumbang kasus rabies di Indonesia pada 2010.

Di Sumut ditemukan ada sebanyak 3.714 kasus gigitan dan 35 orang diantaranya meninggal dunia. Sedangkan di Bali sebagai provinsi tertinggi terdapat 60.047 kasus gigitan hewan penular rabies, 82 diantaranya meninggal.
“Khusus di tahun 2011 di Sumut sudah ada sebanyak 472 kasus gigitan, 9 diantaranya meninggal,” sebutnya.

Jumlah ini, paparnya daerah penyumbang terbesar ada di Kepulauan Nias, didapati 75 persen dari jumlah kasusnya berada di wilayah tersebut. Hal ini diakibatkan ketersediaan sumber daya kesehatan terbatas, umumnya di wilayah pengembangan baru.

Adanya tingkat kesulitan menertibkan keberadaan anjing liar yang rawan tertular rabies. “Kepulauan Nias wilayah baru serangan penyakit rabies. Selanjutnya, vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) sangat mahal,” tambahnya.

Untuk mencegah ini, sebutnya Dinas Kesehatan mewujudkan pulau sumatera bebas rabies pada tahun 2015. Diantaranya, mengirimkan surat edaran Kepala Dinas Kesehatan Sumut No. 440.443/1225/I/2011 tertanggal 24 Januari 2011 tentang kewaspadaan dini dan antisipasi terhadap penyebaran rabies  sekaligus menginformasikan agar kabupaten/kota mengadakan VAR, mengingat keterbatasan persediaan VAR di provinsi dan pusat.

Selain itu, Dinkes Sumut melakukan, pengendalian penyakit secara terpadu, mencegah rabies pada manusia dengan penanganan kasus gigitan hewan penular rabies, melindungi kelompok resiko tinggi di wilayah berjangkit rabies dan peningkatan keterampilan petugas serta pemberdayaan masyarakat.

Anggota DPD RI, Parlindungan Purba mengharapkan, pemerintah memberikan perhatian lebih.  terhadap kasus rabies di Sumut.  (mag-7)

MEDAN- Pemberantasan kasus rabies di Sumatera Utara (Sumut) ditergatekan tuntas pada 2015. Hal ini sesuai dengan visi program pemberantasan rabies Kementerian Kesehatan RI. Program pemberantasan ini menjadi tujuan utama, karena kasusnya belum bisa diberantas di Sumut.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Dr dr  SH Suryantini M Kes, Jumat (18/3).  Disebutkannya, Sumut merupakan provinsi kedua penyumbang kasus rabies di Indonesia pada 2010.

Di Sumut ditemukan ada sebanyak 3.714 kasus gigitan dan 35 orang diantaranya meninggal dunia. Sedangkan di Bali sebagai provinsi tertinggi terdapat 60.047 kasus gigitan hewan penular rabies, 82 diantaranya meninggal.
“Khusus di tahun 2011 di Sumut sudah ada sebanyak 472 kasus gigitan, 9 diantaranya meninggal,” sebutnya.

Jumlah ini, paparnya daerah penyumbang terbesar ada di Kepulauan Nias, didapati 75 persen dari jumlah kasusnya berada di wilayah tersebut. Hal ini diakibatkan ketersediaan sumber daya kesehatan terbatas, umumnya di wilayah pengembangan baru.

Adanya tingkat kesulitan menertibkan keberadaan anjing liar yang rawan tertular rabies. “Kepulauan Nias wilayah baru serangan penyakit rabies. Selanjutnya, vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) sangat mahal,” tambahnya.

Untuk mencegah ini, sebutnya Dinas Kesehatan mewujudkan pulau sumatera bebas rabies pada tahun 2015. Diantaranya, mengirimkan surat edaran Kepala Dinas Kesehatan Sumut No. 440.443/1225/I/2011 tertanggal 24 Januari 2011 tentang kewaspadaan dini dan antisipasi terhadap penyebaran rabies  sekaligus menginformasikan agar kabupaten/kota mengadakan VAR, mengingat keterbatasan persediaan VAR di provinsi dan pusat.

Selain itu, Dinkes Sumut melakukan, pengendalian penyakit secara terpadu, mencegah rabies pada manusia dengan penanganan kasus gigitan hewan penular rabies, melindungi kelompok resiko tinggi di wilayah berjangkit rabies dan peningkatan keterampilan petugas serta pemberdayaan masyarakat.

Anggota DPD RI, Parlindungan Purba mengharapkan, pemerintah memberikan perhatian lebih.  terhadap kasus rabies di Sumut.  (mag-7)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/