25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Empat Organisasi Tionghoa Lakukan Pengobatan Gratis

MEDAN- Ratusan warga Medan Barat dan sekitarnya mendapatkan layanan pengobatan serta pemeriksaan kesehatan gratis di Gedung Peduli Sosial dan Pendidikan (MITSU-PSP) Kampus Hijau STBA-PIA, Minggu (17/3) kemarin.

Bakti kesehatan ini melibatkan empat organisasi Tionghoa yakni, Perhimpunan Masyarakat Indonesia Tionghoa Sumatera Utara Peduli Sosial dan Pendidikan (MITSU-PSP), Ikatan Naturopatis Indonesia (IKNI) Sumatera Utara, Perhimpunan Ahli Pengobatan Tradisional Sumatera Utara (PATRASU) dan Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Medan. Dimana di acara ini juga digelar donor darah.

Ketua panitia penyelenggara, Tony Junardy Jen didampingi Ketua IKNI Sumut, Elly Liman, Senin (18/3) mengungkapkan, kegiatan bakti kesehatan sudah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Kegiatan ini bertujuan  melayani masyarakat, membantu yang lemah, mencintai kehidupan dan menjaga kesehatan.

“Jumlah pasien yang kita data berkisar 500 hingga 600 pasien yang berasal dari Kecamatan Medan Barat. Pasien yang datang dapat berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan kesehatan, shinshe, therapy tuina, akupuntur, chiropratic, pemeriksaan gigi serta pencabutan gigi,” katanya.

Dengan tema ‘Peduli Sesama Tanpa Perbedaan, Donor Darah untuk Sesama’, lanjutnya, empat organisasi kemasyarakatan ingin menunjukkan kepedulian tanpa membedakan suku, agama dan ras.  Selain pengobatan gratis, obat gratis dan konsumsi gratis, pasien juga mendapat tambahan bingkisan.

Sementara itu, Sujanto Kosumo dari MITSU-PSP menambahkan, sebagai organisasi Tionghoa yang mengedepankan visi dan misi peduli kepada masyarakat merasa terpanggil ikut berpartisipasi dalam kegiatan bakti kesehatan ini. Sedangkan melalui STBA-PIA, MITSU PSP ingin mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang pendidikan.

Ditambahkan kehadiran PDDI di sini untuk membantu krisis darah yang terjadi di kota Medan. Selama ini, kondisi kekurang darah selalu terjadi, padahal penduduk di Medan sekitar 2,5 juta jiwa. “ Mendonorkan darah juga bisa membantu sesama, karena setetes darah kita dapat menyelamatkan orang lain,” ungkapnya.   (mag-13)

MEDAN- Ratusan warga Medan Barat dan sekitarnya mendapatkan layanan pengobatan serta pemeriksaan kesehatan gratis di Gedung Peduli Sosial dan Pendidikan (MITSU-PSP) Kampus Hijau STBA-PIA, Minggu (17/3) kemarin.

Bakti kesehatan ini melibatkan empat organisasi Tionghoa yakni, Perhimpunan Masyarakat Indonesia Tionghoa Sumatera Utara Peduli Sosial dan Pendidikan (MITSU-PSP), Ikatan Naturopatis Indonesia (IKNI) Sumatera Utara, Perhimpunan Ahli Pengobatan Tradisional Sumatera Utara (PATRASU) dan Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Medan. Dimana di acara ini juga digelar donor darah.

Ketua panitia penyelenggara, Tony Junardy Jen didampingi Ketua IKNI Sumut, Elly Liman, Senin (18/3) mengungkapkan, kegiatan bakti kesehatan sudah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Kegiatan ini bertujuan  melayani masyarakat, membantu yang lemah, mencintai kehidupan dan menjaga kesehatan.

“Jumlah pasien yang kita data berkisar 500 hingga 600 pasien yang berasal dari Kecamatan Medan Barat. Pasien yang datang dapat berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan kesehatan, shinshe, therapy tuina, akupuntur, chiropratic, pemeriksaan gigi serta pencabutan gigi,” katanya.

Dengan tema ‘Peduli Sesama Tanpa Perbedaan, Donor Darah untuk Sesama’, lanjutnya, empat organisasi kemasyarakatan ingin menunjukkan kepedulian tanpa membedakan suku, agama dan ras.  Selain pengobatan gratis, obat gratis dan konsumsi gratis, pasien juga mendapat tambahan bingkisan.

Sementara itu, Sujanto Kosumo dari MITSU-PSP menambahkan, sebagai organisasi Tionghoa yang mengedepankan visi dan misi peduli kepada masyarakat merasa terpanggil ikut berpartisipasi dalam kegiatan bakti kesehatan ini. Sedangkan melalui STBA-PIA, MITSU PSP ingin mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang pendidikan.

Ditambahkan kehadiran PDDI di sini untuk membantu krisis darah yang terjadi di kota Medan. Selama ini, kondisi kekurang darah selalu terjadi, padahal penduduk di Medan sekitar 2,5 juta jiwa. “ Mendonorkan darah juga bisa membantu sesama, karena setetes darah kita dapat menyelamatkan orang lain,” ungkapnya.   (mag-13)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/