31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Wah, Ada Pemalsuan Lembar Jawaban UN

  • Wali Kota pun Dilarang Masuk Ruang Ujian
  • Di Medan, 531 Peserta Absen

MEDAN-Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMU, SMK dan Madrasah Aliyah tahun ajaran 2010/2011 secara umum berjalan lancar dan terkendali. Meski demikian, masih ditemui beberapa dugaan kecurangan. “Menurut informasi ada beberapa tempat yang diwarnai kecurangan dengan diterimanya laporan atas lembar jawaban palsu,” ujar Pjs Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Heri Subiansauri, Senin (18/4).

Polda Sumut langsung mengerahkan intel yang bertugas membantu pengamanan UN di Sumut untuk mengejar penyebar isu terkait kebocoran jawaban Ujian Nasional (UN) yang beredar di sejumlah daerah. “Tadi pagi (Senin, 18 April, Red) sekira pukul 06.00 WIB, Polisi menerima informasi ada isu jawaban UN telah tersebar di beberapa daerah,” ucapnya.

Saat ditanya daerah lokasi yang beredar isu peredaran jawaban UN palsu tersebut, Hery belum bersedia menyebutkan, Hery meminta waktu sebab kepolisian masih mendalami informasi tersebut. “Sabar, kita sedang mendalami isu itu apakah benar atau tidak. Jadi kita masih mencari buktinya,” pintanya.

Sampai kemarin, pihak kepolisian belum menerima laporan resmi dugaan kebocoran atau kecurangan saat UN berlangsung. Jika ada, Hery memastikan polisi akan langsung ditindaklanjuti dan memproses sesuai hukum berlaku. Ancaman hukuman bagi pembocor soal yang merupakan rahasia negara itu adalah pidana dengan ancaman minimal lima tahun penjara. Siswa yang menerima bocoran jawaban juga bisa dikenakan sanksi.

Untuk meminimalisir kecurangan UN kali ini, temuan tahun lalu menjadi acuan untuk melakukan deteksi sekecil apapun. “Tiga lokasi menjadi titik perhatian yakni di tempat penyimpanan naskah, perjalanan dan di lokasi UN berlangsung,” bebernya.

Gangguan-gangguan kecil di hari pertama pelaksanaan UN di Medan juga mengusik kepedulian anggota dewan. Misalnya seperti pelaksanaan UAN di SMAN 10 dan SMAN 6 Medan. Jumlah naskah soal peserta UAN di SMAN 10 Medan kurang, yang seharusnya dalam satu lokal ada lima paket mata pelajaran. Sedangkan di SMAN 6 Medan ditemukan naskah soal yang kabur. Keadaan tersebut terungkap saat Sekretris komisi B DPRD kota Medan Khairuddin Salim bersama anggota Salman Alfarisi, Ainal Mardiah dan Paulus Sinulingga meninjau pelaksanaan UAN di dua sekolah itu.

“Naskah soal kurang. Satu paket yang dikemas dalam amplop isinya kurang. Karena pola yang sekarang, satu kelas ada lima paket mata pelajaran,” ungkap Kepala SMAN 10 Medan Drs H Sufrizal Tanjung.

Mengatasi itu, pihaknya memperbanyak naskah dengan memfotokopinya. Sementara masalah lain tidak ada masalah. Malah menurut dia, untuk tahun ini, pihaknya berharap semua anak didiknya bias lulus seluruhnya.
Sementara, kasus UAN di SMAN 6 Medan, ada beberapa materi soal yang buram. Untuk mengatasinya, pihak SMAN 6 Medan menggantikannya dengan naskah soal cadangan.

“Kami pakai soal cadangan, meski materi soal berbeda dengan soal yang asli,” ujar Kepala SMAN 6 Medan Dra Hj Erlinda dihadapan empat anggota komisi B DPRD Medan itu.

Menanggpi kekurangan naskah UN kurang dan soal yang tidak jelas tulisannya, Sekretaris komisi B DPRD Medan, Khairuddin Salim berpendapat, kebijakan dinas terkait perihal meperbanyak naskah soal dengan memfotokopinya, kurang tepat. “Harusnya diganti dengan naskah soal yang cadangan. Kan ini juga untuk menghemat waktu agar efisien, tak perlu harus memfotokopinya,” ucap Khairuddin.

Apalagi, sambung Khairuddin, cadangan dan yang utama, seharusnya materi soalnya sama. Sebab jika berbeda, justeru dapat memicu stres para peserta UAN. “Itu kita yang gak sependapat dengan yang di SMAN 10,” tandas Khairuddin.

Sementara itu, dari 39.844 peserta yang mengikuti UN di Medan, ada 531 siswa yang absen.
Panitia penyelenggara UN Diknas Medan, Abdul Haris, merinci siswa SMA sebanyak 22.750 yang hadir 14.870 dan absen 171 siswa. Siswa MA, jumlah peserta 1.870  hadir, 1.859, absen 11. SMK peserta 15.224 hadir 14.870 tidak hadir 349 siswa.

Pantauan lain, UN umumnya berjalan lancar. Seperti SMA Swasta Eria Jalan Sisingamangaraja Medan, SMAN 2 Medan, SMKN 5 Medan. Pelaksanaan UN yang ditinjau langsung para pejabat daerah, hanya sebatas melihat posisi ruang kelas dan memastikan jumlah peserta dengan bertanya kepada pihak sekolah.

Seperti yang dilakukan Wali Kota Medan Drs H Rahudman MM bersama Kadis Pendidikan Kota Medan yang meninjau SMAN 2 di dekat Asrama Haji, usai apel bendera di Lapangan Merdeka Medan. “Saya tidak pilih kasih datang ke sini, kebetulan saya ada waktu sebentar sebelum membuka kegiatan di Asrama Haji Medan pada waktu bersamaan,” katanya.

Rahudman berharap pelaksanaan UN berjalan lancar dan didukung semua unsur masyarakat. Dia meminta kepolisian menindaklanjuti setiap laporan kecurangan pelaksanaan UN.

“Saya ingin pihak berwajib menindaklanjuti setiap isu atau dugaan kebocoran jawaban UN yang beberapa hari ini menjadi pemberitaan di media cetak. Jangan sampai kerja keras semua komponen untuk suksesnya ujian ini jadi tercoreng karena ungkapan pihak tertentu yang hanya bicara tanpa data yang kongkrit,” ucapnya.
Kepala SMAN 2 Drs M Abduh Siregar menyebutkan, seluruh peserta ujian yang jumlahnya mencapai 435 siswa termasuk yang bergabung sebanyak 15 orang. “Sampai saat ini semua berjaan lancar, termasuk soal-soal untuk siswa tidak ada masalah karena jumlahnya sesuai,” ucapnya singkat.

Wali Kota Dilarang Masuk

Ada kejadian unik dalam kunjungan wali kota kemarin. Kadisdik Medan Hasan Basri melarang Rahudman masuk ke ruang ujian. “Tidak boleh masuk Pak,” kata Hasan Basri saat Rahudman melangkah ke ruang Ruang 1 di Kelas XII IPA 6 di SMA N 2 Medan. Rahudman pun mematuhi larangan tersebut. “Oo, tidak boleh masuk ya,” tanya Rahudman.
Hasan Basri menjawan, UN tengah berlangsung. “Iya pak, karena mereka (siswa, Red) sedang ujian,” kata Hasan Basri.

Rahudman akhirnya hanya melihat-lihat para peserta ujian tersebut dari pintu kelas saja. Selang beberapa saat, Rahudman kembali menuju ke ruang lainnya. Nah, di Ruang IPA 3, Rahudman memberanikan diri untuk masuk ruang ujian beberapa meter saja.

Saat di Asrama Haji Medan, Hasan Basri menegaskan kembali sikapnya terkait pelarangan wali kota masuk ruang ujian. “Iya, wali kota tidak boleh masuk,” jawabnya sambil mengangkat jari jempolnya.

Sebelumnya, saat apel pagi di Lapangan Merdeka Medan, Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengeluarkan surat perintah kepada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemko Medan, untuk menjadi koordinator pengawas di setiap sekolah, sesuai dengan surat perintah wali kota No 800/7512.

Anehnya, seusai apel tersebut para kepala SKPD tersebut bukannya menjalankan perintah tersebut. Mereka malah mengikuti acara wali kota di Aula Madinatul Hujjaz Asrama Haji Medan dalam rangka pemaparan Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro tentang Kamtibmas.

Kadispora Hanas Hasibuan yang kebagian menjadi koordinator di SMK 7 yang ditanyai perintah wali kota tersebut berkilah, tugasnya telah selesai dikerjakannya. “Kan sampai pukul 10.00 WIB saja selama empat hari ini. Berarti sudah selesai. Besok lagi,” kilahnya.

UN di Kecamatan Medan Sunggal juga berlangsung tertib dengan pengawalan dari aparat kepolisian Polsekta Medan Sunggal. “Yah, masih baik-baik sajalah belum ada terlihat kecurangan-kecurangan ujian ataupun tindakan-tindakan anarkis baik dari siswa itu sendiri maupun para pengawasnya semuanya aman-aman saja,” ujar Kanit Shabara Polsekta Medan Sunggal AKP P Bangun.

Di Kabupaten Deliserdang, 17.054 siswa terdaftar mengikuti UN Tahun 2011,. Jumlah tersebut untuk SMA sebanyak 7.792 siswa, SMK 8.295 siswa, dan MA 967 siswa. “Saya harap tingkat kelulusan UN sekitar 100 persen, soalnya sektor pendidikan di Kabupaten Deliserdang menjadi unggulan,” bilangnya Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars, di sela-sela peninjauan pelaksanaan UN di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Kiniken MPd menjelaskan, pihaknya menyediakan 1 kelas untuk 26 siswa peserta ujian. Sehingga, hanya terdapat 4 siswa yang memiliki soal yang jenisnya sama. Sehingga, cukup efektif memberlakukan sistem ujian murni tanpa kecurangan.

Sedangkan di Tebing Tinggi, 50 pelajar tidak mengikuti UN hari pertama.”Ada yang mengirimkan surat sakit ke kepala sekolah dan ada yang tidak hadir karena alasan tidak jelas,” ujar Kabid Dikmen Disdik Kota Tebing Tinggi, Joner Sitinjak.
Pelaksanaan UN di hari pertama berjalan dengan baik dan lancar tanpa kendala berarti.”Yah,mudah-mudahan dihari kedua berjalan lancar dan baik,tidak ada kebocoran soal ujian,” ungkap Joner.

Di Kabupaten Karo, 44 siswa SMA sederajat, dipastikan tidak lulus  ujian utama UN. Pasalnya, dari 26 orang siswa SMA/MA serta 18 peserta UN asal SMK tidak hadir mengikuti UN hari pertama, kemarin.
Kadis Diknas Kabupaten Karo, Drs Seruan Sembiring didampingi Kabid Dikmen Drs Sugianta Ginting menegaskan, tidak ada kendala berarti di UN hari pertama kemarin. “Semuanya berjalan lancar,” ujar Sugianta.

Sedangkan di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), peserta UN tercatat 5.777 siswa dari 79 sekolah. Untuk memastikan pelaksanaan ujian berjalan lancar, Bupati Sergai HT Erry Nuradi didampingi Kadis Pendidikan Drs H Rifai Bakri Tanjung MAP, Kabid Dikmenjur Drs Janter Siregar MM, Sekretaris Dinas Pendidikan Eddy Syahputra SPd, dan Kabag Humas Dra Indah Dwi Kumala mengunjungi SMA Negeri 1 Sei Rampah Desa. Hingga kemarin, pelaksanaan UN di daerah itu berjalan tertib dan aman. (mag-7/adl/ari/mag-8/btr/mag-15/wan/mag-3)

  • Wali Kota pun Dilarang Masuk Ruang Ujian
  • Di Medan, 531 Peserta Absen

MEDAN-Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMU, SMK dan Madrasah Aliyah tahun ajaran 2010/2011 secara umum berjalan lancar dan terkendali. Meski demikian, masih ditemui beberapa dugaan kecurangan. “Menurut informasi ada beberapa tempat yang diwarnai kecurangan dengan diterimanya laporan atas lembar jawaban palsu,” ujar Pjs Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Heri Subiansauri, Senin (18/4).

Polda Sumut langsung mengerahkan intel yang bertugas membantu pengamanan UN di Sumut untuk mengejar penyebar isu terkait kebocoran jawaban Ujian Nasional (UN) yang beredar di sejumlah daerah. “Tadi pagi (Senin, 18 April, Red) sekira pukul 06.00 WIB, Polisi menerima informasi ada isu jawaban UN telah tersebar di beberapa daerah,” ucapnya.

Saat ditanya daerah lokasi yang beredar isu peredaran jawaban UN palsu tersebut, Hery belum bersedia menyebutkan, Hery meminta waktu sebab kepolisian masih mendalami informasi tersebut. “Sabar, kita sedang mendalami isu itu apakah benar atau tidak. Jadi kita masih mencari buktinya,” pintanya.

Sampai kemarin, pihak kepolisian belum menerima laporan resmi dugaan kebocoran atau kecurangan saat UN berlangsung. Jika ada, Hery memastikan polisi akan langsung ditindaklanjuti dan memproses sesuai hukum berlaku. Ancaman hukuman bagi pembocor soal yang merupakan rahasia negara itu adalah pidana dengan ancaman minimal lima tahun penjara. Siswa yang menerima bocoran jawaban juga bisa dikenakan sanksi.

Untuk meminimalisir kecurangan UN kali ini, temuan tahun lalu menjadi acuan untuk melakukan deteksi sekecil apapun. “Tiga lokasi menjadi titik perhatian yakni di tempat penyimpanan naskah, perjalanan dan di lokasi UN berlangsung,” bebernya.

Gangguan-gangguan kecil di hari pertama pelaksanaan UN di Medan juga mengusik kepedulian anggota dewan. Misalnya seperti pelaksanaan UAN di SMAN 10 dan SMAN 6 Medan. Jumlah naskah soal peserta UAN di SMAN 10 Medan kurang, yang seharusnya dalam satu lokal ada lima paket mata pelajaran. Sedangkan di SMAN 6 Medan ditemukan naskah soal yang kabur. Keadaan tersebut terungkap saat Sekretris komisi B DPRD kota Medan Khairuddin Salim bersama anggota Salman Alfarisi, Ainal Mardiah dan Paulus Sinulingga meninjau pelaksanaan UAN di dua sekolah itu.

“Naskah soal kurang. Satu paket yang dikemas dalam amplop isinya kurang. Karena pola yang sekarang, satu kelas ada lima paket mata pelajaran,” ungkap Kepala SMAN 10 Medan Drs H Sufrizal Tanjung.

Mengatasi itu, pihaknya memperbanyak naskah dengan memfotokopinya. Sementara masalah lain tidak ada masalah. Malah menurut dia, untuk tahun ini, pihaknya berharap semua anak didiknya bias lulus seluruhnya.
Sementara, kasus UAN di SMAN 6 Medan, ada beberapa materi soal yang buram. Untuk mengatasinya, pihak SMAN 6 Medan menggantikannya dengan naskah soal cadangan.

“Kami pakai soal cadangan, meski materi soal berbeda dengan soal yang asli,” ujar Kepala SMAN 6 Medan Dra Hj Erlinda dihadapan empat anggota komisi B DPRD Medan itu.

Menanggpi kekurangan naskah UN kurang dan soal yang tidak jelas tulisannya, Sekretaris komisi B DPRD Medan, Khairuddin Salim berpendapat, kebijakan dinas terkait perihal meperbanyak naskah soal dengan memfotokopinya, kurang tepat. “Harusnya diganti dengan naskah soal yang cadangan. Kan ini juga untuk menghemat waktu agar efisien, tak perlu harus memfotokopinya,” ucap Khairuddin.

Apalagi, sambung Khairuddin, cadangan dan yang utama, seharusnya materi soalnya sama. Sebab jika berbeda, justeru dapat memicu stres para peserta UAN. “Itu kita yang gak sependapat dengan yang di SMAN 10,” tandas Khairuddin.

Sementara itu, dari 39.844 peserta yang mengikuti UN di Medan, ada 531 siswa yang absen.
Panitia penyelenggara UN Diknas Medan, Abdul Haris, merinci siswa SMA sebanyak 22.750 yang hadir 14.870 dan absen 171 siswa. Siswa MA, jumlah peserta 1.870  hadir, 1.859, absen 11. SMK peserta 15.224 hadir 14.870 tidak hadir 349 siswa.

Pantauan lain, UN umumnya berjalan lancar. Seperti SMA Swasta Eria Jalan Sisingamangaraja Medan, SMAN 2 Medan, SMKN 5 Medan. Pelaksanaan UN yang ditinjau langsung para pejabat daerah, hanya sebatas melihat posisi ruang kelas dan memastikan jumlah peserta dengan bertanya kepada pihak sekolah.

Seperti yang dilakukan Wali Kota Medan Drs H Rahudman MM bersama Kadis Pendidikan Kota Medan yang meninjau SMAN 2 di dekat Asrama Haji, usai apel bendera di Lapangan Merdeka Medan. “Saya tidak pilih kasih datang ke sini, kebetulan saya ada waktu sebentar sebelum membuka kegiatan di Asrama Haji Medan pada waktu bersamaan,” katanya.

Rahudman berharap pelaksanaan UN berjalan lancar dan didukung semua unsur masyarakat. Dia meminta kepolisian menindaklanjuti setiap laporan kecurangan pelaksanaan UN.

“Saya ingin pihak berwajib menindaklanjuti setiap isu atau dugaan kebocoran jawaban UN yang beberapa hari ini menjadi pemberitaan di media cetak. Jangan sampai kerja keras semua komponen untuk suksesnya ujian ini jadi tercoreng karena ungkapan pihak tertentu yang hanya bicara tanpa data yang kongkrit,” ucapnya.
Kepala SMAN 2 Drs M Abduh Siregar menyebutkan, seluruh peserta ujian yang jumlahnya mencapai 435 siswa termasuk yang bergabung sebanyak 15 orang. “Sampai saat ini semua berjaan lancar, termasuk soal-soal untuk siswa tidak ada masalah karena jumlahnya sesuai,” ucapnya singkat.

Wali Kota Dilarang Masuk

Ada kejadian unik dalam kunjungan wali kota kemarin. Kadisdik Medan Hasan Basri melarang Rahudman masuk ke ruang ujian. “Tidak boleh masuk Pak,” kata Hasan Basri saat Rahudman melangkah ke ruang Ruang 1 di Kelas XII IPA 6 di SMA N 2 Medan. Rahudman pun mematuhi larangan tersebut. “Oo, tidak boleh masuk ya,” tanya Rahudman.
Hasan Basri menjawan, UN tengah berlangsung. “Iya pak, karena mereka (siswa, Red) sedang ujian,” kata Hasan Basri.

Rahudman akhirnya hanya melihat-lihat para peserta ujian tersebut dari pintu kelas saja. Selang beberapa saat, Rahudman kembali menuju ke ruang lainnya. Nah, di Ruang IPA 3, Rahudman memberanikan diri untuk masuk ruang ujian beberapa meter saja.

Saat di Asrama Haji Medan, Hasan Basri menegaskan kembali sikapnya terkait pelarangan wali kota masuk ruang ujian. “Iya, wali kota tidak boleh masuk,” jawabnya sambil mengangkat jari jempolnya.

Sebelumnya, saat apel pagi di Lapangan Merdeka Medan, Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengeluarkan surat perintah kepada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemko Medan, untuk menjadi koordinator pengawas di setiap sekolah, sesuai dengan surat perintah wali kota No 800/7512.

Anehnya, seusai apel tersebut para kepala SKPD tersebut bukannya menjalankan perintah tersebut. Mereka malah mengikuti acara wali kota di Aula Madinatul Hujjaz Asrama Haji Medan dalam rangka pemaparan Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro tentang Kamtibmas.

Kadispora Hanas Hasibuan yang kebagian menjadi koordinator di SMK 7 yang ditanyai perintah wali kota tersebut berkilah, tugasnya telah selesai dikerjakannya. “Kan sampai pukul 10.00 WIB saja selama empat hari ini. Berarti sudah selesai. Besok lagi,” kilahnya.

UN di Kecamatan Medan Sunggal juga berlangsung tertib dengan pengawalan dari aparat kepolisian Polsekta Medan Sunggal. “Yah, masih baik-baik sajalah belum ada terlihat kecurangan-kecurangan ujian ataupun tindakan-tindakan anarkis baik dari siswa itu sendiri maupun para pengawasnya semuanya aman-aman saja,” ujar Kanit Shabara Polsekta Medan Sunggal AKP P Bangun.

Di Kabupaten Deliserdang, 17.054 siswa terdaftar mengikuti UN Tahun 2011,. Jumlah tersebut untuk SMA sebanyak 7.792 siswa, SMK 8.295 siswa, dan MA 967 siswa. “Saya harap tingkat kelulusan UN sekitar 100 persen, soalnya sektor pendidikan di Kabupaten Deliserdang menjadi unggulan,” bilangnya Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars, di sela-sela peninjauan pelaksanaan UN di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Kiniken MPd menjelaskan, pihaknya menyediakan 1 kelas untuk 26 siswa peserta ujian. Sehingga, hanya terdapat 4 siswa yang memiliki soal yang jenisnya sama. Sehingga, cukup efektif memberlakukan sistem ujian murni tanpa kecurangan.

Sedangkan di Tebing Tinggi, 50 pelajar tidak mengikuti UN hari pertama.”Ada yang mengirimkan surat sakit ke kepala sekolah dan ada yang tidak hadir karena alasan tidak jelas,” ujar Kabid Dikmen Disdik Kota Tebing Tinggi, Joner Sitinjak.
Pelaksanaan UN di hari pertama berjalan dengan baik dan lancar tanpa kendala berarti.”Yah,mudah-mudahan dihari kedua berjalan lancar dan baik,tidak ada kebocoran soal ujian,” ungkap Joner.

Di Kabupaten Karo, 44 siswa SMA sederajat, dipastikan tidak lulus  ujian utama UN. Pasalnya, dari 26 orang siswa SMA/MA serta 18 peserta UN asal SMK tidak hadir mengikuti UN hari pertama, kemarin.
Kadis Diknas Kabupaten Karo, Drs Seruan Sembiring didampingi Kabid Dikmen Drs Sugianta Ginting menegaskan, tidak ada kendala berarti di UN hari pertama kemarin. “Semuanya berjalan lancar,” ujar Sugianta.

Sedangkan di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), peserta UN tercatat 5.777 siswa dari 79 sekolah. Untuk memastikan pelaksanaan ujian berjalan lancar, Bupati Sergai HT Erry Nuradi didampingi Kadis Pendidikan Drs H Rifai Bakri Tanjung MAP, Kabid Dikmenjur Drs Janter Siregar MM, Sekretaris Dinas Pendidikan Eddy Syahputra SPd, dan Kabag Humas Dra Indah Dwi Kumala mengunjungi SMA Negeri 1 Sei Rampah Desa. Hingga kemarin, pelaksanaan UN di daerah itu berjalan tertib dan aman. (mag-7/adl/ari/mag-8/btr/mag-15/wan/mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/