MEDAN – Rumah Sakit Murni Teguh komitmen untuk fokus pada pengobatan kanker yang lebih baik dan berteknologi tinggi. Dengan unit radioterapi yang dilengkapi dengan alat Linear Accelerator (Linac) multi energi yang dilengkapi multi leaf collimators, RS Murni Teguh juga berusaha emberikan pelayanan mutakhir terapi radiasi bagi para penderita kanker secara tepat, akurat dan aman.
Hal ini disampaikan oleh Direktur RS Murni Teguh, Mutiara, Kamis (18/4). Dikatakannya, dengan peralatan ini, pihaknya berharap agar kecacatan pasca operasi bisa diminimalisir.
“Seperti kanker payudara, pembedahan bisa dilakukan jika kanker ditemukan sejak dini. Namun untuk stadium lanjut, kemoterapi dan radioterapi yang bisa mengobati. Melalui Linac ini, radioterapi dilakukan dengan lebih spesifik, dan yang diradiasi hanya sel kankernya saja. Dengan begitu, sel-sel yang masih bagus dapat diselamatkan, sehingga pengobatan kanker lebih optimal,” ujarnya usai peresmian Unit Radioterapy RSU Murni Teguh.
Kata Mutiara, bukan hanya kanker payudara, radioterapi ini juga bisa digunakan untuk pengobatan kanker lain seperti otak, hati dan lainnya. Untuk pelayanan yang hanya ada di Jakarta dan luar negeri ini, RSU Murni Teguh menawarkan tarif yang lebih rendah.
Para dokter dan fisika medis yang bertugas saat ini, jelas Mutiara, telah mendapat pelatihan khusus di Universitas ndonesia, RSCM Jakarta dan pemantapan teknologi mutakhir terapi radiasi di Institute of Paoli Calmettes Francis di tahun 2012 lalu.
“Bukan hanya membuka unit radioterapi, ke depan RSU Murni Teguh berencana membuka unit brachytherapy, yakni unit radioterapi internal untuk tindakan penanggulangan kanker seperti leher rahim atau kanker lidah. Brachytherapy ini memiliki efek samping yang minimal pada jaringan normal,” katanya.
Ketua Tim Radioterapy RS Murni Teguh, Hendriyo mengungkapkan Linac ini sudah sesuai dengan dosis yang diinginkan ke tumor, dan mampu menghindari overdosis di organ-organ sekitar tumor yang tidak perlu mendapat dosis radiasi, sehingga organ yang tidak ada sel kanker akan selamat.
Dalam kesempatan ini, artis ibukota yang pernah menderita kanker payudara Rima Melati turut hadir dalam memberikan testimoni. Menurut peraih piala citra tahun 1973 ini jika ada benjolan sekecil apapun jangan dipegang, langsung periksa ke dokter. (mag-13)