Tak hanya itu, Amanda melanjutkan, korban pun sempat mencari pisau ke teman satu kosnya. “Jadi, karena enggak ditemukan pisau di dalam kamar, dimintalah sama kawan depan kamar kami, kebetulan mereka juga enggak punya pisau. Akhirnya dia pun enggak mencari pisau itu lagi,” tutur Amanda yang mengaku lupa kapan waktu persisnya.
Kematian Amanda pun spontan menjadi geger. Terlihat, rumah Kos Pinem dipenuhi warga dan teman teman kampusnya yang ingin melihat jasad mahasiswi kebanggaan di USU itu. Bahkan, teman-teman perempuannya menangis histeris dan jatuh pingsan begitu mengetahui korban mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis.
Indah Manurung (20), teman satu kosnya, menangis histeris dan jatuh pingsan sehingga harus digotong ke dalam kamarnya. “Memang si Indah dan Elpi kawan dekat, wajar dia menangis seperti itu sampai pingsan, apalagi dia pernah satu kamar. Elpi (korban) ini sudah 3 kali pindah kamar dikos ini. Dan dia sejak semester awal tinggal dikos ini,” sambung Heni kerabat korban.
Sementara itu, anak pemilik kos bernama Wulan Pinem (23) mengaku, awalnya dia tak percaya akan kejadian yang dialami Elpiana. “Awalnya saya kira teriakan itu main-main, mungkin karena ada kecoak. Soalnya, perempuan kan biasanya geli melihat kecoak atau tikus. Tapi, setelah saya lihat ke dalam kamar, ternyata betul ada orang gantung diri. Kami pun langsung beritahukan ke kepling kemudian polisi,” ujar Wulan.
Kapolsek Medan Baru Kompol Ronny Nicolas Sidabutar mengatakan, hasil penyelidikan sementara secara kasat mata tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban. Karenanya, diduga kuat korban bunuh diri karena tak sanggup menahan masalah dihidupnya.
“Jasad korban saat ditemukan masih menempel di dinding pintu masuk kamar kosnya. Kuat dugaan memang bunuh diri. Keluarga korban tidak mau diotopsi dan akan membawa jenazah ke kampung halamannya di Parapat, untuk dikebumikan,” ujarnya singkat.(ris/adz)