32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pengemudi Mobil Semprot Pendemo

Tingkah Adi termasuk terbilang nekat. Bayangkan saja, di saat puluhan orang berunjuk rasa di depan Mapolresta Medan di Jalan HM Said, pria pengendara mobil Avanza BK 1792 JV ini marah-marah kepada massa pendemo.

Ilustrasi//Sumut Pos
Ilustrasi//Sumut Pos

Dia merasa perjalanan pulangnya terganggu akibat aksi massa yang sedang menuntut kasus perbudakan di Polresta Medan segera dituntaskan. Tak pelak, atas sikapnya itu mendapat reaksi dari massa. Mobilnya pun nyaris dibakar.

Selasa (17/6) sekitar pukul 11.30 WIB, hari itu cukup panas. Puluhan massa tampak sedang memperjuangkan nasib rekan mereka asal Kupng, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi korban perbudakan di perusahaan sarang burung walet di Medan. Mereka menuntut Polresta Medan segera menangkap tersangka pelaku perbudakan yang ditangguhkan oleh Polresta Medan.

Di saat puluhan massa sedang berapi-api menyampaikan aspirasinya di Jalan HM Said depan Mapolresta Medan, tiba-tiba muncul mobil Avanza BK 1792 JV. Mobil itu terus menerobos barisan pengunjuk massa. Spontan saja, massa langsung menoleh ke arah mobil tersebut.

Kepala Unit Lalu-lintas (Kanit Lantas) Polsek Medan Timur, AKP Sawangin M yang bertugas mengatur lalu-lintas langsung menghampiri si sopir sembari melarang mobil untuk melintasi barisan pengunjuk rasa.

Dengan lantangnya, pria setengah baya yang mengenakan kaos orange itu kemudian turun dari mobilnya dan langsung marah-marah. “Geser dulu yang demo ini, mobil saya mau lewat,” ucapnya dengan nada keras kepada AKP Sawangin. Mendengar ucapan itu, Sawangin langsung menegurnya. “Bapak tidak bisa lewat karena ada yang berdemo. Bapak lihat aja sendiri,” kata Sawangin.

Namun, pria yang disebut-sebut bernama Adi itu tetap bersikukuh ingin melintas karena jarak rumahnya tinggal beberapa meter saja. “Rumah saya di samping Polresta pak (Jalan Sejati), dekat aja kok,” sebutnya sembari menunjuk.

Ketika perdebatan terjadi, beberapa pengunjuk rasa langsung menghampiri mobil Adi. Di tempat itu, beberapa pengunjuk rasa pun bersitegang dengan Adi yang tetap memaksa untuk melintas. Bahkan, sebagian dari mereka memukul bagian depan mobil dan ada juga yang berusaha mengangkatnya. “Bakar! Bakar saja,” teriak mereka.

Melihat situasi yang mulai memanas, Kanit Lantas Polsekta Medan Timur, AKP Sawangin kemudian berusaha meredam emosi beberapa pengunjuk rasa. Petugas Provos Polresta Medan yang melihat kegaduhan itu langsung mendekat dan mencoba menetralisir keadaan.

Tak lama bersitegang, Adi pun diperintahkan petugas untuk mundur.  Ia pun akhirnya pergi dan mengambil jalan lain.

Sawangin yang diwawancarai Sumut Pos menuturkan, bahwa dirinya sudah melarang Adi untuk melintas, tetapi Adi ngotot melintas.

“Sudah saya larang jangan lewat di sini karena ada demo, kalau tidak ada demo mana mungkin saya larang,” katanya. (mag-8/azw)

Tingkah Adi termasuk terbilang nekat. Bayangkan saja, di saat puluhan orang berunjuk rasa di depan Mapolresta Medan di Jalan HM Said, pria pengendara mobil Avanza BK 1792 JV ini marah-marah kepada massa pendemo.

Ilustrasi//Sumut Pos
Ilustrasi//Sumut Pos

Dia merasa perjalanan pulangnya terganggu akibat aksi massa yang sedang menuntut kasus perbudakan di Polresta Medan segera dituntaskan. Tak pelak, atas sikapnya itu mendapat reaksi dari massa. Mobilnya pun nyaris dibakar.

Selasa (17/6) sekitar pukul 11.30 WIB, hari itu cukup panas. Puluhan massa tampak sedang memperjuangkan nasib rekan mereka asal Kupng, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi korban perbudakan di perusahaan sarang burung walet di Medan. Mereka menuntut Polresta Medan segera menangkap tersangka pelaku perbudakan yang ditangguhkan oleh Polresta Medan.

Di saat puluhan massa sedang berapi-api menyampaikan aspirasinya di Jalan HM Said depan Mapolresta Medan, tiba-tiba muncul mobil Avanza BK 1792 JV. Mobil itu terus menerobos barisan pengunjuk massa. Spontan saja, massa langsung menoleh ke arah mobil tersebut.

Kepala Unit Lalu-lintas (Kanit Lantas) Polsek Medan Timur, AKP Sawangin M yang bertugas mengatur lalu-lintas langsung menghampiri si sopir sembari melarang mobil untuk melintasi barisan pengunjuk rasa.

Dengan lantangnya, pria setengah baya yang mengenakan kaos orange itu kemudian turun dari mobilnya dan langsung marah-marah. “Geser dulu yang demo ini, mobil saya mau lewat,” ucapnya dengan nada keras kepada AKP Sawangin. Mendengar ucapan itu, Sawangin langsung menegurnya. “Bapak tidak bisa lewat karena ada yang berdemo. Bapak lihat aja sendiri,” kata Sawangin.

Namun, pria yang disebut-sebut bernama Adi itu tetap bersikukuh ingin melintas karena jarak rumahnya tinggal beberapa meter saja. “Rumah saya di samping Polresta pak (Jalan Sejati), dekat aja kok,” sebutnya sembari menunjuk.

Ketika perdebatan terjadi, beberapa pengunjuk rasa langsung menghampiri mobil Adi. Di tempat itu, beberapa pengunjuk rasa pun bersitegang dengan Adi yang tetap memaksa untuk melintas. Bahkan, sebagian dari mereka memukul bagian depan mobil dan ada juga yang berusaha mengangkatnya. “Bakar! Bakar saja,” teriak mereka.

Melihat situasi yang mulai memanas, Kanit Lantas Polsekta Medan Timur, AKP Sawangin kemudian berusaha meredam emosi beberapa pengunjuk rasa. Petugas Provos Polresta Medan yang melihat kegaduhan itu langsung mendekat dan mencoba menetralisir keadaan.

Tak lama bersitegang, Adi pun diperintahkan petugas untuk mundur.  Ia pun akhirnya pergi dan mengambil jalan lain.

Sawangin yang diwawancarai Sumut Pos menuturkan, bahwa dirinya sudah melarang Adi untuk melintas, tetapi Adi ngotot melintas.

“Sudah saya larang jangan lewat di sini karena ada demo, kalau tidak ada demo mana mungkin saya larang,” katanya. (mag-8/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/