24.6 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Tawuran Pelajar di Jalan Gajah Mada Medan saat di HUT RI, 11 Pelajar Diamankan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pelajar terlibat tawuran di sejumlah daerah di Kota Medan. Aparat kepolisian bukan tak turun tangan mengamankan situasi, bahkan dalam menjalankan tugas di wilayah hukumnya, Kapolsek Medan Baru Kompol Ginanjar Fitriadi nyaris disabet senjata tajam oleh pelajar anarkis tersebut.

Amatan Harian Sumut Pos sejak perayaan HUT ke-77 RI, kerusuhan antarpelajar terjadi di sejumlah titik di Kota Medan, yakni di Jalan Gatot Subroto sekitar Lotte Grosir, Jalan Juanda, Jalan Setiabudi, dan Jalan Sisingamangaraja.

Di Jalan Setiabudi, pelaku aksi kerusuhan sampai dihajar warga dengan tiang bendera, petugas kepolisian pun hingga mengeluarkan tembakan ke udara untuk melerai kerusuhan tersebut. Dalam tawuran tersebut, setidaknya telah diamankan 11 pelaku kerusuhan berikut barang buktinya berupa 1 buah parang panjang dan 1 buah gear.

Kapolsek Medan Baru Kompol Ginanjar Fitriadi mengatakan, 11 pelajar tersebut diamankan di seputaran Jalan Gajah Mada simpang Jalan Sriwijaya, Medan. “Pada saat personel melakukan patroli, personel kita berpapasan dengan beberapa anak pelajar menggunakan sepeda motor dengan membawa senjata tajam dan bendera, kemudian kita mengambil tindakan dan mengamankan 11 anak pelajar tersebut,”kata Kompol Ginanjar.

Pada saat diamankan, alnjutnya, salah salah dari pelajar tersebut mencoba menarik parang yang ia pegang. “Kita amankan lalu kita terkena sabetan sedikit. Diduga besar, mereka ini akan melakukan tawuran di wilayah Kota Medan dan kemungkinan besar mereka ini terindikasi masuk anggota geng motor, serta masih kita dalami lagi,” terang Kapolsek Medan Baru.

Melihat kerusuhan antarpelajar memprihatinkan di Kota Medan, pegiat parenting, Nurul Fauziah menanggapi ironis sikap pelajar yang seharusnya menjadi agen perubahan bagi masyarakat untuk lebih baik. “Pastinya sangat kecewa, pelajar aatau pemuda harusnya menjadi agen perubahan ke arah yang lebih baik, jika kualitasnya senang tawuran begini tentu ada hal yang perlu diperbaiki,” ujar Nurul Fauziah, Kamis (18/8).

Momblogger Medan tersebut menegaskan bahwa jika orangtua pelajar yang bersangkutan sudah tidak sanggup lagi mendidiknya, sebaiknya memang polisi harus segera bertindak. Sebab efeknya dikhawatirkan bisa lebih parah, bahkan sampai sudah membuat rasa aman di sekitar jadi terancam.

“Sekolah juga harus ambil sikap untuk punya sanksi tegas terhadap pelajar yang berperilaku tak terpuji seperti itu. Atau secara bertahap untuk mengadakan sesi konseling kepada oknum pelajar, atau sanksi berat seperti dikeluarkan dari sekolah,” pungkasnya. (mag-3/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pelajar terlibat tawuran di sejumlah daerah di Kota Medan. Aparat kepolisian bukan tak turun tangan mengamankan situasi, bahkan dalam menjalankan tugas di wilayah hukumnya, Kapolsek Medan Baru Kompol Ginanjar Fitriadi nyaris disabet senjata tajam oleh pelajar anarkis tersebut.

Amatan Harian Sumut Pos sejak perayaan HUT ke-77 RI, kerusuhan antarpelajar terjadi di sejumlah titik di Kota Medan, yakni di Jalan Gatot Subroto sekitar Lotte Grosir, Jalan Juanda, Jalan Setiabudi, dan Jalan Sisingamangaraja.

Di Jalan Setiabudi, pelaku aksi kerusuhan sampai dihajar warga dengan tiang bendera, petugas kepolisian pun hingga mengeluarkan tembakan ke udara untuk melerai kerusuhan tersebut. Dalam tawuran tersebut, setidaknya telah diamankan 11 pelaku kerusuhan berikut barang buktinya berupa 1 buah parang panjang dan 1 buah gear.

Kapolsek Medan Baru Kompol Ginanjar Fitriadi mengatakan, 11 pelajar tersebut diamankan di seputaran Jalan Gajah Mada simpang Jalan Sriwijaya, Medan. “Pada saat personel melakukan patroli, personel kita berpapasan dengan beberapa anak pelajar menggunakan sepeda motor dengan membawa senjata tajam dan bendera, kemudian kita mengambil tindakan dan mengamankan 11 anak pelajar tersebut,”kata Kompol Ginanjar.

Pada saat diamankan, alnjutnya, salah salah dari pelajar tersebut mencoba menarik parang yang ia pegang. “Kita amankan lalu kita terkena sabetan sedikit. Diduga besar, mereka ini akan melakukan tawuran di wilayah Kota Medan dan kemungkinan besar mereka ini terindikasi masuk anggota geng motor, serta masih kita dalami lagi,” terang Kapolsek Medan Baru.

Melihat kerusuhan antarpelajar memprihatinkan di Kota Medan, pegiat parenting, Nurul Fauziah menanggapi ironis sikap pelajar yang seharusnya menjadi agen perubahan bagi masyarakat untuk lebih baik. “Pastinya sangat kecewa, pelajar aatau pemuda harusnya menjadi agen perubahan ke arah yang lebih baik, jika kualitasnya senang tawuran begini tentu ada hal yang perlu diperbaiki,” ujar Nurul Fauziah, Kamis (18/8).

Momblogger Medan tersebut menegaskan bahwa jika orangtua pelajar yang bersangkutan sudah tidak sanggup lagi mendidiknya, sebaiknya memang polisi harus segera bertindak. Sebab efeknya dikhawatirkan bisa lebih parah, bahkan sampai sudah membuat rasa aman di sekitar jadi terancam.

“Sekolah juga harus ambil sikap untuk punya sanksi tegas terhadap pelajar yang berperilaku tak terpuji seperti itu. Atau secara bertahap untuk mengadakan sesi konseling kepada oknum pelajar, atau sanksi berat seperti dikeluarkan dari sekolah,” pungkasnya. (mag-3/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/