27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Pasien BPJS Keluhkan Fasilitas di RS Murni Teguh: AC Rusak, Buka Jendela Dimarahi

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS  MEGAH: Gedung Rumah Sakit Murni Teguh di Jalan Jawa Medan, belum lama ini.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MEGAH: Gedung Rumah Sakit Murni Teguh di Jalan Jawa Medan, belum lama ini.

SUMUTPOS.CO- Pasien pengguna Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Mandiri kelas 1 di Rumah Sakit Murni Teguh (RSMT), keluhkan fasilitas dan pelayanan di RS yang beralamat di Jalan Jawa Medan tersebut.

Keluarga pasien, yang tidak mau disebutkan namanya di Ruang 3A, 27 mengeluh karena AC di ruangan tersebut telah mati sejak 4 hari. Padahal, kamar tersebut didesain khusus untuk ruangan AC, atau tanpa lubang fentilasi langsung ke luar. Alhasil, pintu ruangan terus dibuka dan keluarga pasien membawa AC portabel sebagai alat pendingin ruangan.

“Sudah sejak Selasa (15/9) lalu dan menyala pas Jumat (18/9) sore. Kami sudah melapor ke petugas dan perawat yang kemari, tapi katanya memang lagi rusak dan akan diperbaiki. Karena nggak ada nampak diperbaiki, akhirnya kami inisiatif beli kipas portabel sendiri,” ujarnya.

Dia juga mengaku sempat membuka jendela kamar agar angin masuk ke ruangan, namun dimarah oleh perawat. Bukan itu saja, dia juga mengeluh atas pelayanan yang diberikan perawat saat menanyakan kondisi ibunya yang sedang menjalani operasi.

“Awalnya, katanya cuma butuh satu jam untuk mengambil jaringan, karena ibu saya sakit kanker payudara. Akhirnya kondisinya berubah dan ibu saya harus dioperasi. Memang sebelumnya, ibu saya sudah melakukan kesepakatan langsung operasi, tapi sayakan nggak tahu seperti apa di dalam, karena awalnya dokter bilang ke saya hanya satu jam, tapi akhirnya 7 jam di dalam. Saya kan jadi panic. Waktu nanya ke perawat, katanya dia nggak tahu, pekerjaan diakan hanya mengantarkan pasien, gitu jawabannya, jadikan saya khawatir sendiri,” katanya.

Ia berharap, hal yang sama tidak terjadi ke pasien yang lain. “Iya kita sudah kepanasan sejak seminggu, jadi buka pintu biar dapat AC dari luar,” tambah pasien yang juga menginap di tempat yang sama.

Menanggapi hal ini, Humas RSMT Medan Winda kepada Sumut Pos mengaku ruang A3 27, fasilitas AC-nya tidak pernah mati. Menurutnya, keluhan pasien akibat kepanasan, dimungkinkan lantaran kondisi kesehatan pasien onkologi tersebut.

“Kami sudah konfirmasi ke kepala ruangan, AC-nya tidak mati. Itukan kontrolnya atau remot ada di ruang masing-masing, mungkin yang satu kepanasan, satu lagi nggak tahan kedinginan,” katanya.

Tambahnya, pihaknya juga mengaku tidak ada menerima laporan bila AC tidak nyala. “Tidak ada laporan datang ke perawat, perawat kita keliling 3 kali sehari dan ada sift pagi dan siang. Kontrol AC ada di setiap kamar. Soal layanan, kita akan tanyakan ke kepala ruang dan perawat, kalau terbukti pastinya akan ada sanksi,” katanya. (put/adz)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS  MEGAH: Gedung Rumah Sakit Murni Teguh di Jalan Jawa Medan, belum lama ini.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MEGAH: Gedung Rumah Sakit Murni Teguh di Jalan Jawa Medan, belum lama ini.

SUMUTPOS.CO- Pasien pengguna Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Mandiri kelas 1 di Rumah Sakit Murni Teguh (RSMT), keluhkan fasilitas dan pelayanan di RS yang beralamat di Jalan Jawa Medan tersebut.

Keluarga pasien, yang tidak mau disebutkan namanya di Ruang 3A, 27 mengeluh karena AC di ruangan tersebut telah mati sejak 4 hari. Padahal, kamar tersebut didesain khusus untuk ruangan AC, atau tanpa lubang fentilasi langsung ke luar. Alhasil, pintu ruangan terus dibuka dan keluarga pasien membawa AC portabel sebagai alat pendingin ruangan.

“Sudah sejak Selasa (15/9) lalu dan menyala pas Jumat (18/9) sore. Kami sudah melapor ke petugas dan perawat yang kemari, tapi katanya memang lagi rusak dan akan diperbaiki. Karena nggak ada nampak diperbaiki, akhirnya kami inisiatif beli kipas portabel sendiri,” ujarnya.

Dia juga mengaku sempat membuka jendela kamar agar angin masuk ke ruangan, namun dimarah oleh perawat. Bukan itu saja, dia juga mengeluh atas pelayanan yang diberikan perawat saat menanyakan kondisi ibunya yang sedang menjalani operasi.

“Awalnya, katanya cuma butuh satu jam untuk mengambil jaringan, karena ibu saya sakit kanker payudara. Akhirnya kondisinya berubah dan ibu saya harus dioperasi. Memang sebelumnya, ibu saya sudah melakukan kesepakatan langsung operasi, tapi sayakan nggak tahu seperti apa di dalam, karena awalnya dokter bilang ke saya hanya satu jam, tapi akhirnya 7 jam di dalam. Saya kan jadi panic. Waktu nanya ke perawat, katanya dia nggak tahu, pekerjaan diakan hanya mengantarkan pasien, gitu jawabannya, jadikan saya khawatir sendiri,” katanya.

Ia berharap, hal yang sama tidak terjadi ke pasien yang lain. “Iya kita sudah kepanasan sejak seminggu, jadi buka pintu biar dapat AC dari luar,” tambah pasien yang juga menginap di tempat yang sama.

Menanggapi hal ini, Humas RSMT Medan Winda kepada Sumut Pos mengaku ruang A3 27, fasilitas AC-nya tidak pernah mati. Menurutnya, keluhan pasien akibat kepanasan, dimungkinkan lantaran kondisi kesehatan pasien onkologi tersebut.

“Kami sudah konfirmasi ke kepala ruangan, AC-nya tidak mati. Itukan kontrolnya atau remot ada di ruang masing-masing, mungkin yang satu kepanasan, satu lagi nggak tahan kedinginan,” katanya.

Tambahnya, pihaknya juga mengaku tidak ada menerima laporan bila AC tidak nyala. “Tidak ada laporan datang ke perawat, perawat kita keliling 3 kali sehari dan ada sift pagi dan siang. Kontrol AC ada di setiap kamar. Soal layanan, kita akan tanyakan ke kepala ruang dan perawat, kalau terbukti pastinya akan ada sanksi,” katanya. (put/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/