30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Nelayan Jangan Takut Melaut

BELAWAN- Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengunjungi Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) untuk melihat nasib empat nelayan yang di pukuli Angkatan Laut Malaysia, Sabtu (19/3).
Dalam kunjungan tersebut, Fadel menilai tindakan kekerasan yang dilalukan petugas Malaysia terhadap nelayan Indonesia sudah keterlaluan dan harus diselesaikan secara hukum sebagai bentuk upaya pemerintah dalam melindungi warganya.

Fadel menjelaskan, perbutan petugas Malaysia merupakan pelecehan karena telah memukuli warga Indonesia di wilayah Indonesia sendiri.  “Dari dulu mereka memang sudah keterlaluan, Bukan hanya kepada nelayan, kepada pejabat negara juga mereka sangat sepele,” ujar Fadel.

Lebih lanjut, Fadel menambahkan, meminta nelayan untuk terus berjuang bersama pemerintah dan jangan takut melaut sambil terus belajar mengenai tapal batas wilayah perairan Indonesia-Malaysia.

Ketua HNSI Kota Medan Zulfahri Siagian menyambut baik tanggapan menteri tersebut. Menurutnya, 12 kali kekerasan terhadap nelayan sejak tahun 2010, terjadi akibat belum pastinya penentuan tapal batas perairan Indonesi-Malaysia di Selat Malaka. “Mereka mengklaim kawasan yang dimasuki nelayan merupakan wilayah perairan Malaysia. Padahal dari GPRS wilayah itu masih NKRI,” ujarnya.

Sementar, Komandan Lantamal TNI AL Belawan, Laksma Amri Husaini mengatakan, Indonesia dan Malaysia telah berulangkali melakukan perundingan, namun belum menghasilkan kesepakatan apapun. (mag-11)

BELAWAN- Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengunjungi Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) untuk melihat nasib empat nelayan yang di pukuli Angkatan Laut Malaysia, Sabtu (19/3).
Dalam kunjungan tersebut, Fadel menilai tindakan kekerasan yang dilalukan petugas Malaysia terhadap nelayan Indonesia sudah keterlaluan dan harus diselesaikan secara hukum sebagai bentuk upaya pemerintah dalam melindungi warganya.

Fadel menjelaskan, perbutan petugas Malaysia merupakan pelecehan karena telah memukuli warga Indonesia di wilayah Indonesia sendiri.  “Dari dulu mereka memang sudah keterlaluan, Bukan hanya kepada nelayan, kepada pejabat negara juga mereka sangat sepele,” ujar Fadel.

Lebih lanjut, Fadel menambahkan, meminta nelayan untuk terus berjuang bersama pemerintah dan jangan takut melaut sambil terus belajar mengenai tapal batas wilayah perairan Indonesia-Malaysia.

Ketua HNSI Kota Medan Zulfahri Siagian menyambut baik tanggapan menteri tersebut. Menurutnya, 12 kali kekerasan terhadap nelayan sejak tahun 2010, terjadi akibat belum pastinya penentuan tapal batas perairan Indonesi-Malaysia di Selat Malaka. “Mereka mengklaim kawasan yang dimasuki nelayan merupakan wilayah perairan Malaysia. Padahal dari GPRS wilayah itu masih NKRI,” ujarnya.

Sementar, Komandan Lantamal TNI AL Belawan, Laksma Amri Husaini mengatakan, Indonesia dan Malaysia telah berulangkali melakukan perundingan, namun belum menghasilkan kesepakatan apapun. (mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/