30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Medan Utara Butuh Tokoh Pemekaran

BELAWAN- Rencana pemekaran Medan Utara mendapat banyak rintangan, namun tim pemrakarsa pemekaran tetap berkomitmen mewujudkan pemekaran tersebut. Kini, hal yang paling dibutuhkan yakni mencari tokoh baru pemekaran.

Demikian disampaikan Ketua rotasi Tim Pemrakarsa Pemekaran Medan Utara, Awaluddin alias Awel saat acara syukuran menempati sekretariat Panitia Persiapan Pembentukan Kota Medan Utara di Jalan Marelan Raya No 85 Pasar V, Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan, Minggu (19/6).

Awel mengatakan, pemekaran sudah merupakan harga mati bagi masyarakat Medan Utara karena pemekaran merupakan kesepakatan sejumlah tokoh  ulama dan masyarakat Medan Utara. Pemekaran ini menghadapi banyak rintangan, namun pasti terwujud walau butuh waktu lama.

Hadir dalam peresemian sekretariat sumbangan dari Hj Khairiani itu, sejumlah tokoh masyarakat dan agama Medan Utara. Ketua Panitia Persiapan Pembentukan Kota Medan Utara, Muhammad Syafi Tuah Ginting atau Putra Ginting mengatakan wacana pemekaran Medan Utara dimulai sejak tahun 2004. Namun pada 2005, pergerakan rusak akibat ulah tokoh yang sengaja melencengkan program pemekaran dimaksud.

Mantan Anggota DPRD Medan, Zakaria Rasydi menjelaskan 60 persen APBD Kota Medan diarahkan ke Medan Utara untuk mensukseskan program Pemko Medan yang disebut- sebut percepatan pembangunan Medan Utara. “Namun saya menilai semua itu janji- janji belaka. Sebab hingga kini jalan di Medan Utara masih banyak yang rusak,” ucap politisi PKS Medan itu.

Sedangkan Zulfan menyatakan, jumlah warga Medan Utara sebanyak 532.000 jiwa dan bermukim di empat kecamatan, dari segi jumlah sudah layak berpisah dari Kota Medan.

“Syarat yang ada di UU telah cukup, jika masih ada orang yang menghalagi pemekaran berarti ada sesuatu yang tidak beres dengan orang itu,”tandasnya. (mag-11)

BELAWAN- Rencana pemekaran Medan Utara mendapat banyak rintangan, namun tim pemrakarsa pemekaran tetap berkomitmen mewujudkan pemekaran tersebut. Kini, hal yang paling dibutuhkan yakni mencari tokoh baru pemekaran.

Demikian disampaikan Ketua rotasi Tim Pemrakarsa Pemekaran Medan Utara, Awaluddin alias Awel saat acara syukuran menempati sekretariat Panitia Persiapan Pembentukan Kota Medan Utara di Jalan Marelan Raya No 85 Pasar V, Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan, Minggu (19/6).

Awel mengatakan, pemekaran sudah merupakan harga mati bagi masyarakat Medan Utara karena pemekaran merupakan kesepakatan sejumlah tokoh  ulama dan masyarakat Medan Utara. Pemekaran ini menghadapi banyak rintangan, namun pasti terwujud walau butuh waktu lama.

Hadir dalam peresemian sekretariat sumbangan dari Hj Khairiani itu, sejumlah tokoh masyarakat dan agama Medan Utara. Ketua Panitia Persiapan Pembentukan Kota Medan Utara, Muhammad Syafi Tuah Ginting atau Putra Ginting mengatakan wacana pemekaran Medan Utara dimulai sejak tahun 2004. Namun pada 2005, pergerakan rusak akibat ulah tokoh yang sengaja melencengkan program pemekaran dimaksud.

Mantan Anggota DPRD Medan, Zakaria Rasydi menjelaskan 60 persen APBD Kota Medan diarahkan ke Medan Utara untuk mensukseskan program Pemko Medan yang disebut- sebut percepatan pembangunan Medan Utara. “Namun saya menilai semua itu janji- janji belaka. Sebab hingga kini jalan di Medan Utara masih banyak yang rusak,” ucap politisi PKS Medan itu.

Sedangkan Zulfan menyatakan, jumlah warga Medan Utara sebanyak 532.000 jiwa dan bermukim di empat kecamatan, dari segi jumlah sudah layak berpisah dari Kota Medan.

“Syarat yang ada di UU telah cukup, jika masih ada orang yang menghalagi pemekaran berarti ada sesuatu yang tidak beres dengan orang itu,”tandasnya. (mag-11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/